Home Blog Page 586

AS Kirim Pasokan Kemanusiaan ke Gaza, Sementara Peralatan Pelabuhan Terapung Sedang Dalam Perjalanan

oleh Yu Liang dan Chi Xiao

Militer AS pada Minggu (10 Maret), menyebutkan bahwa Amerika Serikat bersama Yordania memberikan putaran baru bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina di Gaza, dengan mengirimkan melalui udara 10.000 lebih paket makanan.

Paket bantuan kemanusiaan dijatuhkan dari pesawat kargo ke wilayah pesisir Jalur Gaza bagian utara.

Pihak militer AS mengatakan bahwa pada Minggu bahwa bantuan makanan berupa beras, tepung, pasta dan makanan kaleng yang jumlahnya melebihi 11.500 paket telah dikirim ke warga Palestina di Gaza

Data di Pentagon menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah mengirimkan lewat udara sekitar 135.000 paket makanan dalam bulan ini yang dimulai pada 2 Maret untuk menghindari krisis kemanusiaan di Gaza.

Sejak perang Israel-Hamas, sekitar 2,3 juta orang di Gaza terpaksa mengungsi dan menghadapi kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.

Gedung Putih mengatakan bahwa pengiriman bantuan lewat udara akan diteruskan dan Israel juga mendukung operasi bantuan tersebut.

Selama akhir pekan, Presiden Biden mengatakan Amerika Serikat akan membangun pelabuhan terapung sementara untuk membantu kelancaran dalam pengiriman bantuan ke Gaza melalui laut.

Pada Sabtu (9 Maret) sebuah kapal Angkatan Darat (USAV) ​​​​dari Komando Pasokan Ekspedisi ke-3 Korps Lintas Udara ke-18 berlayar dari pangkalan militer di Virginia menuju ke Mediterania timur untuk membantu pembangunan pelabuhan terapung tersebut.

Pentagon mengatakan pada Jumat (8 Maret) bahwa pengoperasian pelabuhan terapung tersebut memerlukan waktu hingga 60 hari. (sin)

Orang-orang Memanjat Tembok Sekolah untuk Memberikan Lembar Contekan kepada Siswa Saat Ujian dalam Skandal Kecurangan Besar-besaran

Etindonesia. Teman dan keluarga siswa kelas 10 yang sedang mengikuti ujian penting di sebuah sekolah di Haryana, India terekam memanjat dinding belakang gedung untuk memberikan lembar contekan kepada orang yang mereka cintai.

Sekolah Chandrawati di Distrik Nuh Haryana baru-baru ini menjadi pusat skandal kecurangan ujian besar-besaran setelah video viral yang menunjukkan orang-orang memanjat tembok sekolah untuk memberikan lembar contekan kepada siswa tersebar di media sosial.

Pejabat sekolah bersikeras bahwa tidak ada kecurangan yang terjadi selama ujian siswa kelas 10 dan bahwa orang-orang hanya berusaha membantu teman dan kerabat mereka, namun beberapa sumber mengklaim bahwa Spider-Man di kehidupan nyata baru mulai mendaki sekolah setelah diberi pertanyaan yang tepat tentang hal tersebut tes dan mencari jawaban yang benar.

Surat kabar India Times melaporkan bahwa seseorang mengambil gambar lembar ujian Pendidikan Jasmani dan membagikannya kepada teman dan keluarga siswa yang menunggu di tempat parkir di belakang gedung ujian. Hal ini memungkinkan orang untuk mencari jawabannya, menuliskannya di selembar kertas, dan kemudian membagikannya kepada siswa di kelas melalui jendela kecil.

Salah satu video menunjukkan setidaknya selusin orang memanjat gedung beton dan memanggil siswa ke jendela agar mereka dapat memberikan jawabannya. Namun, meskipun ada bukti kecurangan, pejabat sekolah mengklaim bahwa video tersebut hanya menunjukkan upaya menyontek, dan menambahkan bahwa pihak keamanan berhasil mencegah campur tangan pihak luar selama ujian.

“Orang-orang tersebut membuat kekacauan di luar sekolah dan tidak terjadi kecurangan di dalam sekolah. Meskipun mereka berusaha memanggil siswa di dalam, kami memastikan tidak ada hal buruk terjadi,” kata staf sekolah dalam sebuah pernyataan.

“Sekolah kami tidak menghadapi masalah apa pun, semua gangguan ada di pihak luar. Kami bahkan tidak mengizinkan siapa pun kecuali siswa memasuki lokasi. Tidak ada kecurangan yang terjadi dan siswa mengerjakan ujiannya dengan benar. Polisi berpatroli di area tersebut, dan petugas ditempatkan di berbagai sudut kampus,” tambah Kepala Sekolah Nidhi Rohilla.

Namun, meski pihak sekolah menyangkal sepenuhnya, ada yang mengatakan bahwa kecurangan semacam ini adalah perilaku rutin di sekolah, dan keamanan saat ujian penting hanya sekedar formalitas.

“Ini adalah peristiwa tahunan dan saya telah menyaksikannya secara rutin. Meskipun polisi melakukan kunjungan, itu hanya formalitas,” kata seorang mantan siswa di Sekolah Chandrawati kepada Indian Express.

“Ini merupakan kegiatan rutin. Teman siswa melemparkan materi menyontek melalui kisi-kisi jendela untuk membantu siswa mengikuti ujian. Kebanyakan guru tidak memprotes,” seorang siswa Kelas 10 membenarkan.

India telah lama menangani kecurangan ujian secara terang-terangan. (yn)

Sumber: odditycentral

Wanita di Tiongkok Menderita Gangguan Pendengaran Permanen Karena Mendengarkan Musik di Headphone Setiap Malam Selama Dua Tahun

EtIndonesia. Seorang wanita muda di Tiongkok yang selama dua tahun tidur setiap malam dengan mendengarkan musik di headphone, kini harus memakai alat bantu dengar untuk membantu gangguan pendengarannya.

Wang, seorang wanita muda dari Shandong, Tiongkok yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan lokal, baru-baru ini pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan telinga setelah menyadari bahwa dia memiliki masalah pendengaran. Seringkali, ketika atasannya berbisik kepadanya selama rapat, dia kesulitan memahami kata-katanya dan dia khawatir hal ini akan menimbulkan masalah di tempat kerja.

Pemeriksaan menyeluruh mengungkapkan bahwa wanita tersebut menderita kerusakan pendengaran saraf permanen di telinga kirinya, yang menyebabkan dia kesulitan mendengarkan kata-kata atasannya.

Ketika ditanya apakah dia menderita trauma atau apakah telinganya terkena suara keras dalam jangka waktu yang lama, Wang mengatakan satu-satunya hal yang terpikir olehnya adalah mendengarkan musik melalui headphone setiap malam.

“Saat aku masih kuliah, aku suka tertidur sambil mendengarkan musik. Begitu saya mulai mendengarkannya, saya akan tidur dengan headphone menyala sepanjang malam. Ini sudah menjadi kebiasaan, dan saya sudah melakukan ini selama sekitar dua tahun,” kata wanita tersebut kepada dokternya.

Li Tao, direktur Departemen THT di rumah sakit tersebut, mengatakan kepada surat kabar Tiongkok The Paper bahwa gangguan pendengaran Wang kemungkinan besar disebabkan oleh musik yang dia dengarkan setiap malam. Meski volumenya tidak berlebihan, namun telinga terkena kebisingan dalam jangka waktu lama dan akhirnya menyebabkan kerusakan pendengaran permanen.

Beruntung bagi Wang, hanya telinga kirinya yang terkena dampak kebisingan terus-menerus, dan kerusakannya cukup ringan sehingga hilangnya fungsi pendengaran dapat dikompensasi dengan alat bantu dengar.

Kisah Wang menjadi viral di Tiongkok baru-baru ini dan dianggap sebagai kisah peringatan oleh kaum muda. Dokter menyarankan masyarakat untuk mengikuti prinsip tiga “60” untuk menghindari masalah serupa: jangan memaparkan telinga Anda ke lingkungan yang melebihi 60 desibel dalam waktu lama, jangan memakai headphone atau mendengarkan musik keras selama lebih dari 60 menit, dan saat menggunakan perangkat elektronik pemutar suara, usahakan volumenya di bawah 60 persen. (yn)

Sumber: odditycentral

Universitas Harvard Mengadakan Forum Bertemakan Kejahatan PKT Tentang Pengambilan Paksa Organ dari Tubuh Hidup

oleh Yi Jing

Universitas Harvard pada Kamis (7 Maret) mengadakan sebuah forum bertemakan kejahatan Partai Komunis Tiongkok tentang pengambilan organ paksa dari tubuh hidup para tahanan hati nurani.

Dalam forum tersebut para ahli membahas bukti pengambilan organ yang dilakukan secara sistematis oleh PKT dari para tahanan hati nurani, juga mengenai tindakan penanggulangannya yang harus diambil oleh pihak Barat.

Tiga kelompok mahasiswa Harvard mengadakan seminar tentang pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan oleh PKT (Samira Bouaou/The Epoch Times)

“Begitu mereka (PKT) mendapatkan klien, maka pembunuh demi mengambil organ dapat mereka lakukan,” kata David Matas, seorang pengacara hak asasi manusia Kanada yang terkenal.

David Matas pernah bersama mendiang David Kilgour, mantan anggota parlemen Kanada menerbitkan laporan investigasi independen tentang pengambilan paksa organ yang dilakukan PKT pada Juli 2006. 

Nomine Hadiah Nobel Perdamaian dan pengacara hak asasi manusia David Matas di Universitas Harvard. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

Laporan tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa PKT secara sistematis melakukan aktivitas kriminal pengambilan organ dari tubuh orang yang masih hidup, yang target utamanya adalah praktisi Falun Gong.

“Yang pertama adalah mereka (Partai Komunis Tiongkok) ingin menyingkirkan orang-orang yang mereka anggap sebagai musuh politik, baik benar atau salah. Yang kedua adalah mereka ingin menghasilkan uang, sehingga mereka membuka pintu bagi lembaga transplantasi yang mereka dirikan untuk menggaet keuntungan dengan memperdagangkan organ tubuh manusia,” kata David Matas.

G. Weldon Gilcrease, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Utah di Universitas Harvard. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

Film dokumenter “State Organs” yang menceritakan tentang sebuah keluarga yang mengalami kesulitan untuk menemukan seorang pemuda yang dihilangkan secara paksa juga diputar pada hari tersebut. Film ini menggunakan sejumlah besar informasi nyata dari tangan pertama untuk mengungkap rantai kriminal pengambilan organ tubuh dari tubuh hidup yang dilakukan oleh PKT.

Anh Cao, Ketua Klub Falun Dafa Universitas Harvard dan salah seorang penyelenggara forum mengatakan, bahwa dirinya berharap forum yang juga disponsori bersama oleh Harvard University Asia Center ini dapat menjadi bukti penyajian tentang pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok kepada khalayak ramai, selain juga ingin agar kaum akademisi bisa menaruh perhatian terhadap kejahatan tersebut. 

Pada 8 Maret 2024, Anh Cao, Ketua Klub Falun Dafa di Sekolah Pascasarjana Seni dan Sains Harvard, berada di Sekolah Kedokteran Harvard. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

“Kami memiliki terlalu banyak bukti (tentang pengambilan paksa organ dari tubuh hidup), namun masalahnya adalah bagaimana memilih dan menyajikannya secara sistematis,” kata Anh Cao.

Han Junqing, ayah dari praktisi Falun Gong New York, Han Yu, yang juga seorang praktisi Falun Gong, yang menjunjung tinggi keyakinan “Sejati-Baik-Sabar” dianiaya sampai mati dalam penjara oleh Partai Komunis Tiongkok pada  Mei 2004. Han Yu menceritakan adegan saat dirinya melihat jenazah sang ayah.

Pada tanggal 7 Maret 2024, praktisi Falun Gong Han Yu mengenang pengalaman ayahnya yang dianiaya hingga meninggal oleh PKT di Universitas Harvard. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

“Yang paling jelas saya lihat adalah sayatan panjang dari tenggorokannya sampai ke perut yang dijahit dengan benang hitam tebal. Ketika saya menekan perutnya, saya menemukan batu es yang keras di dalamnya,” kata praktisi Falun Gong Han Yu.

Pada 2007, ketika Han Yu membaca laporan online mengenai pengambilan organ dari tubuh hidup yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok, dia baru sadar bahwa ayahnya mungkin telah dibunuh secara brutal demi mengambil organ tubuhnya.

“Setelah saya melihat laporan itu, pikiran saya langsung tertuju pada apa yang dialami ayah, kemudian saya percaya bahwa organ ayah saya telah diambil secara hidup-hidup. Hati saya sangat hancur dan sakit,” kata Han Yu.

David Matas percaya bahwa di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat atau Kanada, sangat penting bagi dokter maupun pihak rumah sakit untuk melapor kepada kementerian kesehatan negara berapa jumlah transplantasi yang dilakukan warga negara di luar negeri, dan mempublikasikan datanya. Dengan cara ini diharapkan dapat mengekang kejahatan kemanusiaan ini.

Laporan investigasi terbaru yang dikeluarkan oleh Organisasi Internasional untuk Investigasi Penganiayaan terhadap Falun Gong tahun lalu menunjukkan, bahwa kejahatan ini sampai sekarang masih dilakukan oleh PKT, bahkan targetnya tidak terbatas terhadap kelompok Falun Gong, tetapi telah meluas ke seluruh masyarakat. (sin)

Cacing Chernobyl Bisa Menjadi Obat Kanker

EtIndonesia. Implikasi dari bencana Chernobyl terus menarik dan meresahkan, dan penelitian baru yang berfokus pada cacing di zona dampak bencana dapat mempunyai implikasi besar bagi dunia studi ilmiah.

Dampak bencana nuklir Chernobyl pada tahun 1986 terus memukau para peneliti, dan Zona Pengecualian Chernobyl di Ukraina memiliki tingkat radiasi enam kali lipat dari batas legal paparan manusia bagi pekerja yaitu 11,28 milirem.

Para ilmuwan kini telah mengungkap rincian menarik tentang cacing mikroskopis yang telah terpapar radioaktivitas selama empat dekade.

Para peneliti menemukan bahwa makhluk kecil ini tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan genetik yang disebabkan oleh paparan radiasi, dan hal ini dapat memainkan peran besar dalam penelitian kanker di masa depan.

Studi baru yang dipublikasikan di jurnal PNAS ini berasal dari para peneliti NYU.

Para peneliti menuju ke Zona Eksklusi untuk mengumpulkan sampel nematoda sambil mengenakan peralatan pelindung, sebelum memindahkannya kembali ke NYU dan membekukannya untuk dipelajari.

Matthew Rockman, penulis studi tersebut, mengatakan: “Kita dapat melakukan kriopreservasi cacing dan kemudian mencairkannya untuk dipelajari nanti. Artinya kita dapat menghentikan terjadinya evolusi di laboratorium, sesuatu yang mustahil dilakukan pada sebagian besar model hewan lainnya, dan sangat berharga ketika kita ingin membandingkan hewan yang telah mengalami sejarah evolusi berbeda.”

Para ahli kemudian membandingkan 15 sampel yang terpapar pada berbagai tingkat paparan di Zona Eksklusi dengan sampel yang dikumpulkan di tempat lain, yang tidak terkena radiasi.

Setelah mempelajarinya, para ilmuwan tidak dapat menemukan kerusakan radiasi pada sampel dari Zona Pengecualian Chernobyl.

Penulis utama studi tersebut, Sophia Tintori mengatakan: “Ini tidak berarti bahwa Chornobyl aman – ini lebih mungkin berarti bahwa nematoda adalah hewan yang sangat tangguh dan dapat bertahan dalam kondisi ekstrim.

“Kami juga tidak tahu berapa lama masing-masing cacing yang kami kumpulkan berada di Zona tersebut, jadi kami tidak bisa memastikan secara pasti tingkat paparan yang diterima setiap cacing dan nenek moyangnya selama empat dekade terakhir.”

Para peneliti juga yakin temuan ini dapat menjelaskan implikasi variasi alami antar spesies, termasuk manusia.

Hal ini terjadi setelah sebuah penelitian mengungkapkan bahwa populasi serigala yang hidup dalam kondisi ekstrem di sekitar Chernobyl telah berubah sedemikian rupa sehingga mereka kini lebih tahan terhadap kanker. (yn)

Sumber: indy100

Masalah Properti Hong Kong Merefleksikan Salah Urus yang Dilakukan Beijing

Salah urus Beijing terhadap bekas koloni Inggris ini telah merusak banyak hal yang sangat berarti bagi Tiongkok

Milton Ezrati

Selama bertahun-tahun, Hong Kong memiliki pasar properti terkaya di dunia. Harga hunian dan komersial begitu tinggi sehingga pemerintah kota memberlakukan pajak dan biaya yang dirancang untuk mencegah pembelian, mengurangi permintaan, dan menciptakan lingkungan yang lebih terjangkau.

Meskipun biaya yang tinggi menyebabkan kesulitan, namun hal ini juga merupakan tanda bahwa kota ini merupakan tempat yang sangat menarik untuk tinggal dan berbisnis. Bahkan setelah Beijing mengambil alih kedaulatan atas kota ini dari Britania Raya pada 1997, daya tarik tersebut tetap ada, mendorong perusahaan multinasional asing untuk membuka kantor di kota ini dan perorangan untuk mendirikan rumah di sana agar dekat dengan bisnis mereka.

Namun, ketika pada 2020, Beijing menghancurkan sistem undang-undang pro-bisnis yang ditinggalkan Inggris, daya tarik tersebut mulai sirna dengan cepat. Banyak perusahaan asing yang pindah dari Hong Kong, begitu juga dengan banyak orang-orang bertalenta. Nilai properti anjlok, yang secara efektif mengumumkan kematian obyek wisata kota dan keuntungannya bagi Tiongkok.

Langkah Beijing pada 2020 bukanlah upaya pertama (tidak diragukan lagi tidak disengaja) sebagai langkah melenyapkan daya tarik kota ini. Pada 2003, Tiongkok mencoba untuk mengganggu perlindungan hukum bagi individu dan kontrak bisnis yang telah membuat “wilayah administratif khusus” ini menjadi tempat yang menarik untuk bekerja dan berbisnis. Protes massal pada saat itu memaksa pihak berwenang di Beijing mengalah.

Meskipun ada protes massal pada tahun 2020, Beijing tak mundur. Mereka telah menetapkan  National Security Law (NSL)  atau Undang-Undang Keamanan Nasional  serta memaksakan masalah ini, dengan kekuatan polisi dan militer yang cukup besar. Dengan diberlakukannya undang-undang tersebut, perlindungan hukum untuk kontrak dan individu berakhir. Bisnis mulai meninggalkan Hong Kong dengan segera.

Dampaknya sangat luar biasa. Menurut Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, sekitar 700.000 orang Tionghoa telah meninggalkan kota ini sejak NSL diberlakukan. Penduduk asing juga telah banyak yang pergi, tetapi yang lebih jelas adalah bagaimana bank-bank global, perusahaan pelayaran, dan bisnis lainnya juga telah pergi ke lokasi yang lebih akomodatif. Banyak perusahaan besar, seperti Goldman Sachs dan JP Morgan, telah memindahkan aset dan personilnya ke lokasi lain di Asia, terutama ke Singapura.

Secara keseluruhan, sekitar 40 persen perusahaan Amerika yang beroperasi di Hong Kong pada 2019 telah meninggalkan kota ini, dan setengah dari semua perusahaan asing yang masih beroperasi di kota ini melaporkan niat mereka untuk pergi. Pencatatan saham dan obligasi baru di pasar keuangan Hong Kong telah turun sekitar 90 persen sejak 2020.

Jon Hartley dari MacDonald-Laurier Institute yang bergengsi di Kanada memperkirakan bahwa pendapatan per kapita kota ini sekarang sekitar 10 persen lebih rendah daripada yang seharusnya terjadi jika Beijing tidak melakukan perubahan pada tahun 2020, bahkan dengan mempertimbangkan dampak dari pandemi COVID-19 dan tindakan kegagalan nol-COVID  dari Beijing yang justru memperlambat pemulihan Tiongkok.

Dengan kondisi seperti itu, tidaklah mengherankan jika real estat Hong Kong telah kehilangan sekitar 25 persen nilainya sejak tahun 2021. Transaksi properti-di pasar primer dan sekunder-hanya mencapai sekitar 50 miliar dolar Hong Kong tahun lalu, turun 30 persen dari tahun 2019. 

Rumah super mewah telah kehilangan seperempat nilainya hanya dalam 18 bulan terakhir. Persediaan rumah di pasar berada pada level tertinggi sejak 2007. Harga sewa juga turun. Hasil sewa pada berbagai properti seperti itu kini dihitung hampir 3 persen. Dengan ketergantungan yang besar pada real estate, anggaran kota juga menderita dan mengantisipasi defisit $13 miliar untuk tahun fiskal yang dimulai 1 April.

Yang pasti, perlambatan umum dalam laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok secara keseluruhan telah berperan dalam keruntuhan ini karena salah satu daya tarik Hong Kong adalah kedekatannya dengan negara yang ekonominya berkembang pesat. 

Suku bunga tinggi juga berperan karena patokan dolar Hong Kong memaksa pihak berwenang di sana untuk mengikuti kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dan bukannya penurunan suku bunga People’s Bank of China.

 Namun, tak satu pun dari pertimbangan ini dapat menjelaskan kerugian dramatis yang diceritakan di atas. Para pelaku bisnis dapat dengan mudah menunggu perubahan kebijakan suku bunga dan peningkatan ekonomi Tiongkok. Hal itu sudah terjadi di masa lalu. Penyebabnya adalah NSL dan bagaimana hal itu secara fundamental mengubah lingkungan bisnis di Hong Kong.

Demi membendung laju penurunan harga properti, pihak berwenang Hong Kong telah membalikkan undang-undang yang diberlakukan lebih dari satu dekade lampau untuk menahan kenaikan harga. Bea materai 15 persen untuk penduduk non-permanen kini sudah tidak ada lagi, begitu juga dengan bea 7,5 persen untuk pemilik rumah yang sudah ada. 

Kota ini juga telah membatalkan pajak balik nama atas penjualan kembali properti dalam waktu kurang dari dua tahun. Aturan visa juga telah dilonggarkan untuk mendorong migrasi masuk para pekerja. Meskipun masuk akal bagi pihak berwenang Hong Kong untuk membuat perubahan seperti itu, dan mereka dapat memperlambat laju erosi harga, tetapi perubahan ini juga menandakan kepanikan.

Pada akhirnya, tidak ada yang bisa dilakukan oleh pemerintah kota ini untuk mengubah masalah yang sebenarnya: NSL. Dan yang lebih parah lagi, Beijing menekan undang-undang keamanan yang lebih ketat lagi – yang berjudul Pasal 23 – di Hong Kong. Undang-undang baru ini, meskipun seolah-olah ditujukan hanya untuk agen asing, sejauh ini hanya menuntut warga negara Tiongkok. Jika belum jelas, perlindungan undang-undang yang pernah menarik bagi kontrak dan individu di kota ini sudah lama hilang. Tak ayal lagi, Singapura menikmati keadaan ini. Hal ini membuat banyak bisnis, talenta, dan kekayaan yang sekarang mengalir keluar dari Hong Kong.

Sementara itu, pihak berwenang di Beijing tampaknya tidak menyadari atau tidak peduli bahwa mereka membunuh angsa yang pernah secara teratur bertelur emas untuk Tiongkok. (asr) 

Jepang Mendapatkan Keuntungan dari Meningkatnya Ketegangan Tiongkok-AS

Tokyo telah bersekutu dengan Amerika Serikat dalam konflik perdagangan Washington dengan Tiongkok

Milton Ezrati

Dalam banyak hal, Jepang tetap menjadi sekutu dekat upaya Amerika melawan Tiongkok, baik secara militer maupun dalam masalah perdagangan.

Jepang telah menantang Tiongkok dalam sengketa kedaulatan atas pulau-pulau tak berpenghuni di Laut Tiongkok Timur dan, jika ada, telah berkomitmen lebih kuat daripada Amerika Serikat untuk membela Taiwan. 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah melakukan upaya untuk menyatukan Kelompok Tujuh negara maju di dunia untuk mendobrak monopoli Tiongkok atas elemen tanah jarang. Jepang juga telah bergabung dengan Washington dalam beberapa larangan perdagangan teknologi dengan Tiongkok. 

Statistik menunjukkan, bagaimanapun, bahwa bisnis Jepang telah melangkah ke dalam jarak yang semakin besar antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar bagi dirinya sendiri.

Meskipun produk domestik bruto (PDB) riil Jepang menyusut selama paruh kedua tahun 2023, dan ekonominya tertinggal di belakang Jerman secara keseluruhan, ekspor negara tersebut telah melonjak. 

Pada  Januari, bulan terakhir yang datanya tersedia, ekspor secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan hampir 12 persen selama Januari 2023 ke level 7,33 triliun yen ($48,9 miliar). Ekspor ke Amerika Serikat melampaui rata-rata, meningkat pada Januari sebesar hampir 16 persen dari level tahun lalu, sementara ekspor ke Tiongkok memimpin, naik hampir 30 persen di atas level Januari 2023. Yang memimpin pertumbuhan penjualan ke Tiongkok adalah pengiriman chip komputer, komponen semikonduktor, peralatan lengkap, dan mesin transportasi, produk yang hampir sama persis dengan produk yang telah diputuskan oleh Amerika Serikat untuk berhenti diekspor ke Tiongkok.

Benar, Tokyo tunduk pada tekanan dari Washington tahun lalu untuk membatasi penjualan teknologi ke Tiongkok. Revisi Undang-Undang Devisa dan Perdagangan Luar Negeri melarang ekspor sekitar 23 item pembuatan chip, termasuk banyak teknologi esensial untuk memproduksi chip canggih, seperti peralatan untuk membersihkan, memantau, dan litografi. 

Namun, data tersebut menambah nuansa pada gambaran bahwa meskipun Tokyo terlihat patuh, banyak teknologi yang masuk ke Tiongkok. Gambaran ini semakin diperumit oleh survei terbaru yang dilakukan oleh Kamar Dagang dan Industri Jepang di Tiongkok, yang menunjukkan bahwa lebih dari setengah perusahaan yang disurvei meningkatkan atau mempertahankan investasinya di Tiongkok selama tahun lalu. Jelas, bisnis Jepang telah melihat dan mengambil keuntungan dari celah yang ditinggalkan oleh perpecahan Tiongkok-AS.

Peningkatan ekspor ke Amerika Serikat juga menunjukkan keuntungan Jepang dari semakin jauhnya jarak antara Washington dan Beijing. Tentu saja, hanya sejauh ini Jepang dapat melangkah dalam hal ini. Jepang tidak memproduksi banyak barang padat karya dan bernilai rendah yang biasanya diimpor oleh Amerika Serikat dari Tiongkok. Jepang juga tidak memiliki banyak perakitan yang dilakukan oleh berbagai perusahaan, seperti Apple, di Tiongkok.

Meskipun demikian, dari fakta bahwa pertumbuhan ekspor Jepang ke Amerika Serikat telah melampaui pertumbuhan ekspor secara keseluruhan, sudah jelas bahwa produsen Jepang telah berhasil menggantikan berbagai produk Tiongkok yang dijauhkan dari Amerika Serikat, baik melalui tarif yang tinggi atau kebijakan eksklusivisme Washington lainnya, atau secara umum melalui usaha-usaha bisnis Amerika Serikat untuk mendiversifikasi rantai pasokan dari Tiongkok.

Belum ada tanda-tanda bahwa Washington telah menekan Jepang untuk mundur dari kesempatan ini. Namun hal itu mungkin akan terjadi. Teknologi apa pun yang rela dijual Jepang di Tiongkok akan menggagalkan upaya Washington untuk menolak produk dan dukungan teknologi canggih dari Tiongkok. 

Jika skala oportunisme Jepang seperti itu tumbuh, Washington kemungkinan akan menerapkan semacam tekanan untuk menghentikan upaya Jepang. Dan jika sejarah bisa menjadi panduan, Tokyo akan tunduk pada tekanan Amerika tersebut. Namun sejauh ini, belum ada. Sementara itu, baik Jepang maupun Tiongkok mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan bisnis Amerika. (asr)

Gajah yang Diselamatkan Akhirnya Bisa Berbaring untuk Pertama Kalinya Setelah 80 Tahun

EtIndonesia. ‘Nenek’ Somboon dicuri dari alam liar ketika dia masih bayi dan menghabiskan 80 tahun bekerja di industri penebangan kayu dan pariwisata.

Dia menghabiskan sepanjang hari dengan berdiri, memberikan tumpangan kepada turis, dan bekerja berjam-jam padahal seharusnya dia menjalani hidupnya. Ketika Save Elephant Foundation mengetahui penderitaan Nenek Somboon, mereka tahu bahwa mereka harus membantunya.

“Sudah waktunya bagi Nenek untuk dirawat dengan baik dan diperbolehkan beristirahat,” tulis penyelamat di Facebook. “Kami sedang menjalankan misi penyelamatan untuk melindungi Somboon dan membawanya ke rumah terakhirnya.”

Pada akhir Januari, Somboon akhirnya diselamatkan dari tempat dia dipaksa bekerja sepanjang hidupnya dan dibawa ke cagar alam Taman Alam Gajah. Somboon kurus, kehilangan gigi, dan menderita kulit kering dan bersisik ketika dia tiba di rumah barunya. Terlepas dari itu semua, dia sepertinya tahu bahwa dia akhirnya aman.

“Saat tiba, banyak gajah baru, yang masih dilanda paranoia dan kurang percaya, membutuhkan waktu berminggu-minggu sebelum mereka berbaring,” tulis lembaga penyelamat. “Namun, Nenek Somboon melanggar norma. Lelah karena perjalanannya dan kesulitan seumur hidup, dia segera mencari tumpukan pasir yang disiapkan untuknya, tidur nyenyak di tengah kesibukan aktivitas di sekitarnya.”

Nenek Somboon menghabiskan seluruh hidupnya dengan berdiri, dan ketika dia akhirnya tiba di suatu tempat dia tahu dia dicintai, dia sangat bersemangat hingga akhirnya bangkit dan beristirahat.

Ketika dia akhirnya terbangun dari tidur nyenyaknya, Somboon tidak mampu berdiri lagi. Untungnya, tim penyelamat bergegas ke sisinya, membantunya berdiri, dan sejak itu terus memantaunya untuk memastikan dia baik-baik saja.

Nenek Somboon menetap di rumah suaka barunya dengan sangat baik. Dia masih memiliki perjalanan penyembuhan yang panjang setelah semua yang dia lalui, tapi dia sedang dalam perjalanan.

Dia mendapatkan makanan bergizi, jalan-jalan santai, dan banyak mandi lumpur. Dia menjalani kehidupan yang seharusnya dijalaninya, dan tim penyelamatnya sangat senang bisa mewujudkan mimpinya. (yn)

Sumber: the dodo

Aliansi Tiongkok-Iran-Pakistan yang Sedang Dibentuk

Kerja sama ekonomi, militer, dan diplomatik sedang berjalan dengan cukup baik

 Stu Cvrk

Membangun kemitraan di Asia Barat Daya merupakan elemen kunci dari perjalanan komunis Tiongkok yang tak terelakkan menuju cita-cita Xi Jinping untuk mendominasi ekonomi dunia.

Inisiatif Belt and Road (BRI) yang ditandatangani Xi, yang juga dikenal sebagai “One Belt, One Road”, melibatkan Tiongkok untuk menanggung miliaran dolar investasi infrastruktur di negara-negara di sepanjang Jalur Sutra lama, sebuah jaringan transportasi yang memfasilitasi perdagangan antara Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa dari 130 SM hingga 1453 M.

Jalur Sutra modern mencakup berbagai cabang ke sejumlah pelabuhan di Pakistan dan Iran. BRI melibatkan ekspor kapasitas infrastruktur Tiongkok sebagai mekanisme untuk memfasilitasi akses ke bahan baku dan sumber daya energi yang dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur Tiongkok sekaligus mengembangkan pasar luar negeri baru untuk barang-barang Tiongkok.

Beijing berusaha untuk mengembangkan pasar ekonomi terintegrasi yang terdiri dari “semua negara Eurasia” – komponen ekonomi dari “tatanan dunia baru” Tiongkok. Bagian integral dari jaringan ini adalah pengembangan serangkaian koridor darat untuk memfasilitasi perdagangan darat, termasuk Koridor Tiongkok-Asia Tengah-Asia Barat yang membentang dari Tiongkok Barat ke Turki.

Strategi Tiongkok melibatkan hubungan yang sangat baik dengan Pakistan dan Iran, yang menjadi semacam aliansi secara de facto.

Mari kita bahas masalah ini.

Tiongkok dan Iran

Relasi komunis Tiongkok dengan Teheran membeku dari tahun 1949 hingga 1970, karena postur diplomatik Iran di bawah Shah jelas-jelas memiliki tujuan dan maksud anti-komunis, dengan Iran menandatangani Pakta Baghdad yang anti-komunis pada tahun 1955. Pakta Baghdad adalah aliansi pertahanan pro-Barat antara Turkiye, Irak, Iran, Pakistan, dan Inggris.

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, Shah menggerakkan pemerintahannya untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Tiongkok, bahkan ketika Presiden AS Richard Nixon meletakkan dasar untuk “membuka Tiongkok” dengan kunjungan mendadak ke Shanghai. Pada  Agustus 1971, duta besar Tiongkok dan Iran bertemu di Islamabad, Pakistan, dan menandatangani sebuah dokumen yang secara resmi mengakui Partai Komunis Tiongkok (PKT) sebagai penguasa Tiongkok. Pada saat itu, kedua pemerintah bersekutu untuk melawan Uni Soviet di Asia Barat Daya.

Setelah Revolusi Iran, Tiongkok secara resmi mengakui Republik Islam Iran yang baru pada  Februari 1979. Tiongkok menjadi pemasok senjata utama Iran selama Perang Iran-Irak 1980-1988, karena Irak telah menjadi negara klien Soviet.

Kerja sama ekonomi dan teknis antara kedua negara telah meningkat sejak saat itu. Pada Maret 2021, Reuters melaporkan bahwa Tiongkok dan Iran menandatangani perjanjian kerja sama selama 25 tahun di bawah BRI yang berfokus pada berbagai proyek bersama di sektor minyak, pertambangan, transportasi, industri, dan pertanian dalam perekonomian Iran. Associated Press mencatat bahwa ini adalah “pertama kalinya Iran menandatangani perjanjian yang begitu lama dengan kekuatan besar dunia.”

Perjanjian tersebut juga mencakup rencana kerja sama dalam pelatihan dan penelitian, industri pertahanan, dan usaha patungan militer dalam perang asimetris, anti-terorisme, dan memerangi perdagangan narkoba, yang semuanya telah diperlambat oleh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran. Namun demikian, pertukaran teknologi dan kerja sama militer akan terus berlanjut seiring dengan pelonggaran sejumlah sanksi.

Terakhir, Iran secara resmi bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Shanghai pada September 2021, yang mengindikasikan peningkatan hubungan ekonomi dengan Beijing. Tiongkok menjadi pelanggan minyak mentah terbesar Iran, “[membeli] rata-rata 1,05 juta barel per hari (bph) minyak Iran dalam 10 bulan pertama tahun 2023,” seperti dilansir dari Reuters.

Tiongkok dan Pakistan

Hubungan Tiongkok-Pakistan telah menguat sejak Pakistan menjadi negara Muslim pertama yang mengakui komunis Tiongkok pada  1950. Kedua negara ini telah bersekutu secara diplomatik dan militer karena mereka memiliki musuh yang sama, yaitu India. Manfaat utama dari hubungan ini bagi Pakistan adalah bantuan teknis Tiongkok dalam pengembangan dan pengujian “senjata nuklir Muslim” pertama pada tahun 1990, seperti yang dicatat oleh U.S. News and World Report.

Penekanan hubungan mereka saat ini adalah mengembangkan Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC), yang bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan laut dalam Pakistan di Gwadar dan Karachi ke Kashgar di wilayah Xinjiang, Tiongkok, yang juga dikenal sebagai Turkmenistan Timur, dan seterusnya.

Sebagai proyek utama di bawah BRI, CPEC bertujuan untuk mengembangkan dan memodernisasi infrastruktur transportasi Pakistan untuk mempercepat perdagangan antara kedua negara. Proyek ini menekankan pada peningkatan distribusi listrik dan jaringan transportasi.

Pencapaian utama Tiongkok di bawah CPEC adalah pemberian sewa 40 tahun pelabuhan Gwadar kepada Tiongkok oleh Pakistan. Sewa ini memberikan manfaat ekonomi dan militer yang luas karena angkatan laut Tiongkok meningkatkan operasinya di Laut Arab dan Teluk Oman.

Pakistan dan Iran

Pakistan (sebagian besar Muslim Sunni) dan Iran (sebagian besar Muslim Syiah) berbagi perbatasan sepanjang 565 mil yang secara sewenang-wenang membagi ” greater Baluchistan” menjadi beberapa provinsi terpisah di bagian selatan. Hubungan Pakistan dan Iran telah berkembang pesat selama 40 tahun terakhir.

Dalam dua dekade terakhir abad ke-20, perbedaan geopolitik menyebabkan ketegangan dan tantangan, karena Iran bersekutu dengan Mujahidin yang merdeka setelah invasi Soviet ke Afghanistan, sementara Pakistan mendukung koalisi pimpinan AS dan menampung sejumlah besar pengungsi Afghanistan.

Setelah serangan teroris 11 September 2001, kedua negara bergabung dengan koalisi anti-terorisme internasional dan meningkatkan “keamanan perbatasan, perdagangan, energi, dan pertukaran budaya,” menurut sebuah analisis yang diterbitkan oleh lembaga think tank Republic Policy. 

Namun, masing-masing negara mendukung berbagai faksi di Afghanistan, yang menyebabkan persaingan dan ketegangan yang terus berlanjut di antara kedua negara.

Masing-masing menuduh pihak lain mendukung berbagai kelompok pemberontak dan serangan militan di negara mereka dalam beberapa tahun terakhir. Masalahnya meningkat pada Januari 2024, ketika Iran meluncurkan serangan rudal dan drone lintas batas di provinsi Baluchistan, Pakistan, yang menargetkan kelompok Jaish al-Adl, yang menurut Teheran bertanggung jawab atas beberapa serangan di dalam negeri Iran.

Meskipun demikian, kedua negara tetap tertarik pada kerja sama keamanan, terutama terkait kegiatan anti-terorisme dan upaya keamanan regional secara keseluruhan.

Kesimpulan

Pada Agustus 2023, The Diplomat melaporkan “pertemuan pertama konsultasi trilateral Tiongkok-Iran-Pakistan tentang kontraterorisme dan keamanan.” Fokusnya adalah peningkatan kolaborasi di antara ketiga negara dalam kontraterorisme, integrasi ekonomi, dan kerja sama energi. Hal ini termasuk kerja sama dalam menangani masalah pemberontakan Baluchi yang sama untuk Iran dan Pakistan, sementara Tiongkok berusaha untuk membentuk tujuan investasi BRI di Iran dan Pakistan.

Aliansi yang sedang berkembang ini dapat menimbulkan tantangan politik-militer yang besar bagi Amerika Serikat. Ini bisa menjadi “awal dari strategi anti-akses dan penolakan wilayah terhadap Armada Kelima Amerika Serikat di wilayah Teluk Persia dan Laut Arab,” menurut analisis seorang pensiunan kolonel Angkatan Darat AS.

Dan, di bidang ekonomi, dengan pelabuhan Gwadar sebagai outlet perdagangan komersial ke Laut Arab/Samudra Hindia yang terkurung dengan kuat di dalam jaringan Tiongkok, PKT dapat memfokuskan upaya pengembangan BRI pada outlet Laut Arab lainnya di pelabuhan Iran terdekat, yaitu pelabuhan Chabahar. Selain itu, jalur ini dapat menghubungkan pelabuhan darat Tiongkok di Khorgos di perbatasan Kazakhstan dengan Jalan Raya Pamir melalui Kirgistan ke Dushanbe, Tajikistan, dan jalan darat utara / selatan melalui Afghanistan.

Akankah Tiongkok selanjutnya meningkatkan rute Pantai Makran di Iran tenggara ke Bandar Abbas untuk lebih jauh menjerat perdagangan Euro-Afrika-Timur Tengah dengan Tiongkok? Dengan terwujudnya jalur kereta api Khorgos ke Teheran dan jalan Bandar Abbas yang hanya membutuhkan perbaikan, jaringan BRI akan semakin ketat.

Setiap pengamat Tiongkok yang berpengalaman dapat dengan mudah memvisualisasikan potensi pergerakan papan catur geopolitik dan strategis ini. Aliansi Tiongkok-Pakistan-Iran yang sedang berkembang merupakan tonggak penting yang akan membawa impian PKT tentang Jalur Sutra baru untuk mencapai keberhasilan di Asia Barat Daya.

Stu Cvrk pensiunan sebagai kapten setelah bertugas selama 30 tahun di Angkatan Laut A.S. dalam berbagai kapasitas aktif dan cadangan, dengan pengalaman operasional yang cukup di Timur Tengah dan Pasifik Barat. Melalui pendidikan dan pengalaman sebagai ahli kelautan dan analis sistem, Cvrk adalah lulusan Akademi Angkatan Laut AS, di mana ia menerima pendidikan liberal klasik yang menjadi landasan utama komentar politiknya.

Pilot dan Kopilot Tertidur Saat Penerbangan Kendari-Jakarta Hingga Pesawat Nyasar

0

Co-pilot kurang tidur setelah membantu istrinya merawat bayi kembar mereka yang berusia sebulan

 Aldgra Fredly The Epoch Times

Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan pada  Sabtu 9 Maret bahwa mereka akan melakukan peninjauan ulang terhadap operasi penerbangan malam hari setelah dua pilot Batik Air tertidur di tengah penerbangan selama hampir setengah jam, yang menyebabkan pesawat berbelok arah.

Insiden tersebut terjadi pada 25 Januari ketika kedua pilot penerbangan BTK6723 yang dioperasikan oleh Batik Air tertidur ketika pesawat sedang dalam perjalanan dari Kendari ke Jakarta, dengan total 153 penumpang di dalamnya.

Menurut laporan awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sekitar setengah jam setelah keberangkatan, kapten meminta izin untuk beristirahat kepada co-pilot, dan izin tersebut dikabulkan.

Kapten terbangun 45 menit kemudian dan bertanya kepada co-pilot apakah dia ingin berganti pesawat dan beristirahat. Namun, co-pilot menolak. Mereka terlibat dalam percakapan yang tidak berhubungan dengan tugas selama sekitar 30 detik sebelum kapten kembali tidur.

KNKT mengatakan bahwa co-pilot mengambil alih kendali penerbangan namun kemudian “secara tidak sengaja” tertidur, yang mengakibatkan pusat kendali lalu lintas udara tidak dapat menjangkau pesawat.

“Beberapa upaya untuk menghubungi BTK6723 telah dilakukan oleh Jakarta ACC [pusat pengendali lalu lintas udara] termasuk meminta pilot lain untuk menghubungi BTK6723. Tidak ada satu pun panggilan yang direspon oleh pilot BTK6723,” demikian bunyi pernyataan resmi.

Pesawat mendarat dengan selamat di Jakarta tanpa kerusakan. Tidak ada korban luka atau korban jiwa yang dilaporkan setelah kejadian tersebut.

Pihak Maskapai Didesak Periksa Waktu Istirahat Pilot

KNKT menemukan bahwa kedua pilot tersebut dianggap layak untuk terbang karena telah lulus pemeriksaan kesehatan dan tes alkohol sebelum perjalanan.

Menurut laporan tersebut, kopilot tersebut kurang tidur setelah membantu istrinya merawat bayi kembar mereka yang berusia sebulan di rumah.

“SIC [second in command] merasa kualitas tidurnya menurun karena beberapa kali terbangun,” tulis laporan itu.

KNKT juga menyatakan sistem komunikasi radio pesawat ditemukan dalam “kondisi normal” setelah terjadinya penerbangan.

Kedua pilot tersebut telah ditangguhkan sementara, menurut maskapai tersebut.

Batik Air mengatakan kepada media lokal VOI, keputusan tersebut menunjukkan “keseriusannya dalam pentingnya aspek keselamatan dan dalam melakukan investigasi secara menyeluruh.”

Pihak Juru bicara maskapai Batik Air juga menyatakan pihaknya komitmen kuat terhadap keselamatan dan kenyamanan penumpang menyampaikan berbagai langkah untuk mengembangkan standar operasional dan kinerja pilotnya. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Kristi Endah Murni mengatakan kementerian akan memulai penyelidikan atas insiden tersebut dan “meninjau operasional penerbangan malam di Indonesia terkait manajemen risiko kelelahan bagi Batik Air dan seluruh operator penerbangan.”

“Kami menekankan bahwa sanksi akan dijatuhkan sesuai dengan hasil investigasi yang ditemukan oleh tim investigasi,” kata Murni dalam sebuah pernyataan, menurut laporan lokal.

Ia juga merekomendasikan agar maskapai penerbangan memantau kualitas dan durasi istirahat pilot dan awak pesawat, karena istirahat yang tidak mencukupi dapat mempengaruhi tingkat kewaspadaan mereka saat terbang.

Batik Air merupakan anak perusahaan Lion Air, maskapai penerbangan terbesar di Indonesia. Maskapai komersial ini memiliki frekuensi lebih dari 350 penerbangan setiap hari. Pihak berwenang Indonesia dan Batik Air menahan diri untuk mengungkapkan identitas kedua pilot tersebut. (asr)

Suaminya Hilang Tanpa Jejak, Lalu Pertemuan Kejutan Mengubah Segalanya

EtIndonesia. Hidup ini penuh kejutan. Beberapa di antaranya mungkin tidak terlalu berdampak pada kita, namun ada pula yang dapat mengubah hidup kita sepenuhnya.

Kejutan besar bisa terjadi ketika kita berpikir kita benar-benar memahami seseorang, namun ternyata kita menyadari bahwa sebenarnya kita tidak memahaminya. Hal inilah yang sebenarnya terjadi pada wanita dalam cerita kita, namun situasinya bahkan lebih parah lagi.

Selama bertahun-tahun, suaminya pergi tanpa ada tanda-tanda ke mana dia pergi. Dia akhirnya menemukannya, meskipun dia tidak mencari. Peristiwa yang terjadi di antara mereka setelahnya pasti akan menyentuh hati Anda.

Sally dan Richard sangat saling mencintai. Mereka berkencan selama dua tahun sebelum menikah pada usia 26 tahun. Lalu suatu hari, Richard menghilang tanpa meninggalkan petunjuk apa pun. Karena Richard adalah seorang yatim piatu, dia tidak mempunyai keluarga yang dapat dimintai jawaban. Sally patah hati dan menghabiskan waktu bertahun-tahun mencarinya dengan bantuan pihak berwenang, selalu berharap dia kembali.

Sementara pria lain menunjukkan ketertarikan pada Sally, dia tetap setia mencari suaminya. Meski teman-temannya mendorongnya untuk move on dan mempertimbangkan hubungan dengan pria lain, temannya Jake mendukung keputusannya untuk menunggu Richard. Jake baik dan perhatian padanya, tapi Sally merasa bersalah memikirkan untuk pindah.

Dia kemudian memutuskan untuk fokus pada karirnya sebagai insinyur, yang membawanya melakukan perjalanan ke seluruh negeri. Dalam suatu perjalanan, dia datang lebih awal dan memutuskan untuk menghadiri kebaktian gereja lokal. Saat dia meninggalkan kebaktian, dia mendengar suara familiar yang membuatnya berhenti. Berbalik, dia melihat Richard. Saat dia menuju pintu keluar, dia memperhatikan Sally juga.

“Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kita akan berangkat?” seorang wanita bersamanya bertanya.

“Ya, silakan saja. Aku hanya ingin menyapa Tuan Jenkins,” jawab Richard, berusaha keras untuk berbicara.

“Baiklah, aku menunggumu di dalam mobil,” kata wanita itu lalu pergi.

Richard mendekati Sally dan berbisik: “Jangan di sini. Temui aku satu jam lagi di Tom’s Cafe di River Street, jam 6.”

Satu jam kemudian, Richard menemui Sally di kafe dan mulai menjelaskan.

Ia mengungkapkan, sebelum menikah dengan Sally, dia memiliki kekasih SMA bernama Megan. Setelah tujuh tahun bersama, mereka putus. Richard kemudian menyadari bahwa dia masih mencintai Megan bahkan setelah menikah dengan Sally.

“Kamu tahu aku tidak menikah lagi dan menunggumu selama ini?” Sally bertanya.

“Apa?? Tidak.. Kamu tidak bisa melakukannya,” kata Richard.

“Ya.”

“Maafkan aku, Sally.”

Setelah pertemuan mereka, Sally kembali ke rumah dan menelepon Jake untuk mengundangnya makan malam. (yn)

Sumber: thoughtnova

Warga Berkendara dengan Tujuan Menerobos Masuk Gerbang Zhongnanhai, Terdengar Teriakan “Komunis Pembunuh”

0

 oleh Yuan Mingxin

Selama Pertemuan Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok (PKT), sebuah rekaman video yang tersebar luas di media sosial netizen menunjukkan bahwa seseorang warga yang sedang berkendara sebuah mobil sedan langsung mengarahkan mobilnya menuju Gerbang Xinhua di Zhongnanhai (Pusat dan komplek pemerintahan PKT) Beijing. Terdengar seseorang di tempat kejadian meneriakkan slogan “Partai Komunis Pembunuh”. Pada saat itu juga pengemudinya ditangkap dan keberadaannya belum diketahui.

Mantan tokoh media Tiongkok Zhao Lanjian memposting rekaman video di platform media “X” menyebutkan insiden tersebut terjadi pada Minggu (10 Maret) pagi.

“Partai Komunis pembunuh !”

Seseorang di tempat kejadian meneriakkan slogan “Partai Komunis pembunuh”. Karena terpasang pagar di depan Gerbang Xinhua jadi penerobosan gagal dilakukan pengemudi mobil tersebut. Dan petugas polisi yang berjaga di sana langsung mengepung mobil, menyeret keluar pengemudi mobil lalu membawanya pergi secara beramai-ramai.

Rekaman video menunjukkan bahwa petugas polisi itu dilengkapi dengan senjata yang tidak diketahui, menggotong pergi pengemudi itu yang diduga adalah seorang lelaki.

Sampai saat ini detail kejadian dan keberadaan pengemudinya masih diselidiki.

Dunia luar memuji keberanian pria pengemudi tersebut lantaran insiden terjadi di saat sensitif  di mana PKT sedang melaksanakan Sidang Dua Sesi di Beijing, dan menyamakannya dengan Peng Lifa, pria yang dijuluki “Pejuang Jembatan Sitong, Beijing”, meskipun juga mengkhawatirkan keselamatan pribadinya.

Sebelum Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 pada tahun 2022, Peng Lifa, memasang spanduk di Jembatan Sitong Beijing untuk memprotes blokade brutal PKT, yang kemudian menjadi salah satu pemicu “Gerakan Buku Putih” di Tiongkok. (sin)