DR Xie Tian
Amerika Serikat dan pemerintahan Barat selama ini telah menuduh Partai Komunis Tiongkok (PKT) memberikan subsidi, pengurangan pajak, dan subsidi seluruh bidang usaha bagi BUMN juga perusahaan ekspor mereka, serta mengatakan bahwa hal ini merupakan tindakan kekuatan negara dalam mengintervensi pasar, yang dapat menimbulkan persaingan tidak sehat, oleh sebab itu tidak sesuai dengan peraturan WTO, dan lain sebagainya.
Tetapi yang membuat pemerintah Barat menjadi malu sendiri adalah, kini Barat pun mau tak mau harus mengibarkan bendera subsidi dari pemerintah, guna membantu permodalan perusahaan atau industri dengan kekuatan negara, agar memenangkan persaingan pasar.
Saat ini kebijakan baru, tindakan baru, dan persaingan baru pemerintah AS, Tiongkok, dan Eropa seputar reformasi WTO dan subsidi pemerintah, telah menonjolkan sikap pemerintahan sayap kiri global yang tidak tegas, bimbang dan ragu dalam melawan kekuatan komunisme yang tersisa.
Yang menyedihkan adalah, situasi intervensi kuat dan tindakan besar-besaran pemerintah ini, justru membuat pemerintah Barat lumayan dipermalukan, serta memberikan peluang bagi kekuatan PKT di luar negeri, kepada pasukan 50 sen (istilah ejekan bagi para komentator troll Internet yang diperintah oleh PKT, red.) dan para fans merah (sebutan bagi pendukung PKT, red.), beserta juga para fanatik merah.
Demi membersihkan reputasi PKT, mereka memanfaatkan peluang itu untuk mencerca dan mengecam Barat, dengan mengatakan bahwa negara Barat telah menuduh PKT memberikan subsidi padahal pemerintah AS sendiri juga melakukan hal yang sama, dan memberlakukan standar ganda.
Setelah pabrik tercanggih SMIC memproduksi cip presisi untuk ponsel Mate 60 Pro besutan Huawei, hal ini membuat pemerintah AS mendadak tersadarkan bahwa situasinya jauh lebih parah daripada yang mereka bayangkan, itu sebabnya pemerintah Biden akhirnya bertekad menghukum perusahaan AS yang memasok cip bagi SMIC. Pada akhir tahun lalu, Kemendag AS mengirimkan puluhan pucuk surat kepada perusahaan AS pemasok SMIC dan menghentikan sementara izin ekspor produk mereka kepada pabrik di Tiongkok.
Pemerintah AS tentu saja telah merasakan tekanan yang menyesakkan yang datang bertubi-tubi dari PKT, dalam keadaan terdesak pada akhir Februari lalu, pemerintah Biden menggelontorkan dana sebesar 1,5 milyar dolar AS (23,4 triliun rupiah, kurs per 25/02) kepada perusahaan produsen cip semi konduktor terbesar yang membuat sesuai pesanan yakni Global Foundries. Dana ini mutlak adalah subsidi yang sesungguhnya.
Berdasarkan sejumlah kesepakatan awal yang tidak mengikat, dana ini akan digunakan untuk membangun sebuah pabrik baru di Kota Malta Negara Bagian New York, untuk ekspansi pabrik di Kota Malta, dan membangun pabrik produksi di kota Burlington dari Negara Bagian Vermont. AS juga akan memberikan kredit federal sebesar 1,6 milyar dolar AS (24,9 triliun rupiah) bagi perusahaan tesebut. Global Foundries adalah pabrikan kontrak atau pabrik OEM (Original Equipment Manufacturer = produsen peralatan asli. Red.) yang membuat cip bagi perusahaan lain. Skalanya lebih kecil daripada pesaingnya yakni TSMC dari Taiwan, namun merupakan pabrik OEM terbesar di AS.
Undang-undang “Chips Act” disahkan oleh kongres AS pada 2022, yang bertujuan membangkitkan kembali produksi semi konduktor AS, untuk menghadapi ancaman PKT terhadap rantai pasokan global, serta menurunkan biaya produksi dan risiko geopolitik. “Chip Acts” meliputi subsidi langsung sebesar 39 miliar dolar AS (608,2 triliun rupiah), dan kredit serta jaminan kredit bernilai 75 milyar dolar AS (1.170 triliun rupiah), tapi proses alokasi pemberiannya agak lambat, Global Foundries adalah salah satu perusahaan yang mendapat subsidi, dan memperoleh alokasi dana terbesar. Sebagai perusahaan kontraktor bagi Kemenhan dan kalangan industri, mitra kerjasama Global Foundries antara lain adalah General Motors dan Lockheed Martin.
Pabrik cip Intel sedang bernegosiasi dengan pemerintah Biden untuk membahas subsidi belasan milyar dolar AS, dan ini akan menjadi subsidi terbesar di bawah UU tersebut. Tidak hanya perusahaan AS, Kemendag AS juga mengumumkan dua subsidi lain yang berskala lebih kecil, yang satu untuk anak perusahaan BAE Systems Plc di AS, satunya lagi bagi Microchip Technology. TSMC Taiwan dan Samsung Korsel diperkirakan juga akan menerima pendanaan dari “Chips Act”, dalam rangka membantu mereka membangun pabrik di AS. Menurut pejabat tinggi AS, cip yang diproduksi oleh Global Foundries rencananya akan diekspor ke seluruh dunia, guna memastikan keuntungan ekonomi jangka panjang.
Di saat yang sama, pada pertengahan Februari lalu Kepala Perdagangan Uni Eropa mengatakan, PKT harus bisa berperan membangun dalam negosiasi reformasi subsidi industri di WTO, jika tidak maka para pesaingnya akan menetapkan kebijakan yang merugikan bagi Tiongkok. Di akhir Februari, sebanyak 164 menteri negara anggota WTO akan menggelar rapat dua tahun sekali di Abu Dhabi, yang berupaya mencapai kesepakatan dalam pembahasan topik reformasi WTO, e-commerce, subsidi bidang pertanian dan subsidi bidang perikanan. Komisioner Eropa untuk Perdagangan yakni Valdis Dombrovskis mengatakan, Uni Eropa ingin mendorong perdebatan kebijakan perdagangan dan industri, termasuk industrialisasi negara paling tidak berkembang, sekaligus membatasi “dampak subsidi terdistorsi” di bidang lainnya.
Dombrovskis mengatakan kepada Reuters, sikap PKT dalam pembahasan ini akan sangat penting, karena Tiongkok adalah negara yang menikmati keuntungan terbesar dari WTO. Tetapi pemerintah Tiongkok yang paling berkepentingan, justru enggan membahas masalah subsidi dan masalah distorsi pasar ini, Tiongkok juga tidak berkomentar apapun terhadap seruan Dombrovskis. Jelas bahwa PKT takut menjadi sasaran cercaan banyak negara, menjadi sasaran tuduhan dan pelampiasan terbesar, serta apapun kebijakan pembatasan subsidi oleh pemerintah, dipastikan yang terdampak paling besar adalah rezim Tiongkok.
Akhir Januari lalu Uni Eropa telah mengumumkan peraturan terbaru, yang bertujuan melindungi perekonomian dalam grup Uni Eropa, dan mencegah teknologi sensitif jatuh ke tangan musuh geopolitiknya. Dalam draft peraturan baru disebutkan: “Di tengah menegangnya hubungan geopolitik dan pergeseran teknologi yang mendalam, peraturan-peraturan ini adalah bagian dari inisiatif tindakan untuk meningkatkan keamanan ekonomi Uni Eropa”. Sekeranjang rencananya meliputi meningkatkan tindakan pengendalian ekspor, menemukan investasi luar negeri yang berpotensi berisiko di bidang teknologi, memperkuat keamanan untuk penelitian sensitif, dan menyaring investasi dari perusahaan asing.
Subsidi pemerintah AS dengan subsidi pemerintah Tiongkok, tujuan dan cara-caranya pada dasarnya adalah sama, tetapi juga terdapat perbedaan.
Perbedaannya: PKT memberikan subsidi hanya bagi perusahaan Tiongkok, sedangkan AS memberikan subsidi bagi perusahaan AS dan bagi perusahaan negara sekutunya, seperti perusahaan cip dan teknologi tinggi asal Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, selama mereka beoperasi di pasar Amerika Serikat.
Maka dari itu pada dasarnya, AS memberikan subsidi bagi semua perusahaan yang berada di AS maupun di luar AS, kecuali kepada perusahaan Tiongkok, jadi AS memberikan subsidi bagi negara bebas, juga dijual kembali ke pasar dunia, dan hanya menyingkirkan keterlibatan PKT.
Direktur FBI Christopher Wray pada Munich Security Conference menyatakan, ancaman internet yang ditimbulkan oleh PKT adalah sangat besar, skala program hacker PKT jauh lebih besar dibandingkan keseluruhan skala semua negara lain di dunia jika dijumlahkan.
Proyek hacker PKT adalah suatu kekuatan yang tidak bisa dipandang remeh dalam hal pencurian teknologi tinggi. Walaupun AS bisa secara tepat menyebutkan gedung markas pasukan hacker PKT yang berada di pinggiran kota Shanghai itu, dan juga dapat melakukan serangan akurat di saat terjadinya perang, namun pada saat ini hanya sebatas peringatan, dan masih belum bisa melakukan apapun, sementara aksi pencurian PKT yang sistematis itu masih terus berlangsung seperti biasa.
Situasi dilematis dan serba salah yang sedang dihadapi oleh AS dan negara Barat lainnya adalah, jika subsidi diberikan oleh pemerintah, maka tidak sesuai dengan peraturan pasar, juga tidak adil bagi perusahaan pada sektor industri lain; tapi jika tidak diberikan subsidi, negara Barat akan kalah bersaing, jika membiarkan PKT terus mencuri, plagiat, dan melakukan rekayasa balik melampaui Barat, serta memenangkan keunggulan teknologi.
Begitu PKT meraih kemajuan di bidang teknologi krusial mulai dari cip sampai teknologi AI serta bahan baku dan sumber energi baru, maka akan berdampak serius bagi persaingan global dengan perusahaan AS, bahkan akan mengancam keberadaan dan keamanan AS juga masyarakat internasional. Lalu apa yang harus dilakukan?
Pemerintah Barat mulai dari Amerika Serikat sampai ke Eropa saat ini telah didominasi oleh kaum sayap kiri, penempatan Deep State ada dimana-mana, banyak di antaranya adalah kekuatan yang pro sosialisme.
Wajar bahwa pemerintahan sayap kiri tidak memahami sifat asli PKT, juga tidak punya keberanian untuk melawan, serta mereka tidak memiliki pemahaman yang jernih dan penolakan kuat terhadap PKT seperti kaum sayap kanan dan penganut konservatif. Itulah sebabnya, negara Barat tidak mampu membulatkan tekad untuk menyingkirkan PKT, hingga kini AS masih saja ragu-ragu, bimbang, dan tidak tegas dalam kebijakan mereka terhadap PKT, dan masih menyisakan keterkaitanan dengan PKT. Pembatasan teknologi cip, personil, dan modal serta blokade teknologi AS terhadap PKT, masih sangat lemah penerapannya, karena PKT terus berupaya menerobos blokade, memanfaatkan perusahaan pihak ketiga, dan melalui negara ketiga, mereka masih tetap bisa memperoleh teknologi canggih itu dengan mengelabui AS.
Pemerintah Tiongkok memberikan subsidi besar-besaran dan mengerahkan segala cara untuk merusak struktur ekonomi pasar, sedangkan keraguan dan kebimbangan AS dalam menghadapi PKT, tidak memiliki tekad kuat memutus tangan hitam PKT, serta tidak berdaya sehingga terpaksa ikut juga memberikan subsidi.
Para tokoh pro-komunis pun memanfaatkan peluang ini balas mengecam, mengatakan AS juga memberikan subsidi, sama dengan PKT, membuat pihak AS tidak bisa membantah, dan tak mampu berkata-kata. Masyarakat Barat harus secara tegas memutus transfusi darah bagi PKT, baik dalam hal teknologi maupun dalam hal modal, melarang total teknologi tinggi dan para personil yang dapat mendukung rezim komunis itu, jatuh ke tangah PKT. (sud/whs)