Home Blog Page 648

Wawancara Eksklusif dengan Trump : Tindakan Pemaksaan dalam Mencegah Penyebaran Epidemi Harus Diakhiri

Ivan Pentchoukov dan Kash’s Corner

Mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ‘Epoch Times’ bahwa pemaksaan terkait dengan pencegahan epidemi yang dilakukan pemerintah adalah salah, sehingga patut dihapuskan

Dalam acara Kash’s Corner The Epoch Times, Trump mengatakan kepada Kash Patel, seorang mantan ajudan utamanya : “Kita harus mengakhiri itu. Perintah itu harus dihentikan. Dan itu tidak boleh dilaksanakan sama sekali.”

Wawancara ini akan ditayangkan pada EpochTV.com pada 7 Februari pukul 20:00 ET.

Pada akhir tahun 2019, ketika Trump menjabat presiden, virus Sars-cov-2 (virus komunis Tiongkok) yang menyebabkan wabah COVID-19 pertama kali muncul di Tiongkok. Di bawah Trump, pemerintah federal tidak mengamanatkan vaksinasi atau masker. Tetapi beberapa negara bagian dan kota kabupaten, termasuk California, membuat kebijakan regional tentang kewajiban menggunakan masker.

Kemudian, di bawah Presiden Biden, vaksinasi COVID-19 diwajibkan bagi masyarakat saat keluar rumah baik untuk makan di luar, mengunjungi tempat konser, bahkan ke tempat kerja sekali pun. 

Setelah itu, Biden mengeluarkan perintah presiden yang mewajibkan militer, kontraktor federal, lembaga pemerintah, pekerja perawatan kesehatan, dan semua orang Amerika yang bekerja untuk perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 100 orang karyawan untuk divaksinasi.

Semua perintah Biden ini telah mendapat pertentangan. Bahkan, beberapa telah dibatalkan oleh pengadilan, meskipun perintah mengenakan masker sebagian besar telah bertahan dari tantangan hukum dan masih dilaksanakan.

Trump mengatakan kepada The Epoch Times, bahwa Biden berkampanye dengan janji untuk mengalahkan virus tetapi buruk dalam pelaksanaannya.

“Mereka tampaknya tidak tahu apa yang mereka lakukan,” kata Trump. 

“Begitu dikukuhkan sebagai presiden, ia langsung mengatakan : Saya akan mengatasi COVID, tetapi setahun setelah ia menjabat, justru jumlah kematian yang meningkat, malahan itu terjadi setelah kita telah mampu mengembangkan metode perawatan, memproduksi vaksin, dan yang lainnya”.

Jumlah kematian akibat pandemi di AS pada tahun 2021 lebih tinggi daripada tahun 2020, dan banyak wilayah di AS mencatat rekor baru untuk kasus COVID-19 pada akhir tahun 2021 atau Januari 2022.

Trump mundur sebagai presiden pada 20 Januari 2021.

Di awal penyebaran COVID-19, presiden dari Partai Republik ini tidak mengeluarkan perintah lockdown. 

Namun saat itu, penasihat epideminya Anthony Fauci dan Deborah Birx menyarankan orang agar menjalankan isolasi mandiri dan tinggal di rumah. Meskipun banyak negara bagian yang menerapkan perintah penutupan bagi usaha atau bisnis yang kurang penting.

Tetapi, akhirnya Trump tidak sejalan dengan para pejabat tinggi kesehatan ini, mendesak pembukaan kembali daerah-daerah yang telah diblokir, dan menyatakan : “Pemulihan” tidak semestinya berlangsung lebih buruk daripada virus COVID-19 itu sendiri.

Sebuah analisis secara komprehensif terhadap 24 item penelitian menyimpulkan bahwa, kebijakan lockdown nyaris tidak berdampak pada penurunan tingkat kematian kasus COVID-19.

Trump menjelaskan bahwa kira-kira 1  bulan setelah penyebaran virus komunis Tiongkok, dia telah menginstruksikan penutupan sebagian besar jalur (darat dan udara) non-Amerika ke dan dari Tiongkok. Ini adalah langkah kontroversial pada saat itu. 

Trump juga memperketat kontrol pada jalur imigrasi ilegal dan legal, karena kekhawatiran tentang imigran yang masuk dengan membawa virus. Oleh karena itu, mendirikan ‘Operation Warp Speed’ ​​​​untuk mempercepat pengembangan vaksin dan perawatan COVID-19.

Trump mengatakan : “Saya memang memerintahkan penutupan pintu gerbang yang menghubungkan AS dengan Tiongkok demi menyelamatkan ratusan ribu jiwa warga AS. Kemudian ketika saya melihat apa yang terjadi di Italia, Prancis dan Spanyol, saya juga menutup pintu gerbang Eropa. Dan dua penutupan ini … telah menyelamatkan ratusan ribu jiwa orang.” (sin)

AS Minta Pertanggungjawaban Beijing atas Kegagalan Menghormati Komitmennya di Perjanjian Perdagangan Tahap Pertama AS-Tiongkok

NTDTV.com

Laporan Reuters pada 1 Februari, Deputi Perwakilan Dagang AS Sarah Bianchi membuat pernyataan di atas pada forum virtual yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perdagangan Internasional Washington. Ia mengatakan : “Kalian tahu, jelas sekali bahwa Beijing tidak memenuhi komitmennya yang tertera dalam perjanjian tahap pertama, dan itulah yang kami ingin coba selesaikan.”

Sarah Bianchi tidak merinci lebih lanjut, tentang langkah apa yang akan diambil oleh pemerintahan Biden untuk membuat pemerintah Tiongkok memenuhi komitmennya, tetapi dia menjelaskan : “Meskipun tujuan kami bukan untuk meningkatkan eskalasi permasalahan, tetapi kami sedang mempertimbangkan untuk menggunakan semua sarana yang kami miliki guna memastikan mereka agar bertanggungjawab terhadap kegagalannya dalam menghormati komitmen mereka.”

Sarah Bianchi juga menyinggung soal USTR yang menekankan bahwa, subsidi pemerintah Tiongkok kepada perusahaan mereka, kebijakan serta praktik ekonomi non-pasar adalah ancaman serius bagi kepentingan ekonomi AS.

Bianchi mengakui bahwa dialog dengan pemerintah Tiongkok sangat sulit. Tetapi dia juga menekankan : “Dari sudut pandang saya, yang penting bagi kita adalah melakukan dialog.”

Pada Januari 2020, pemerintah Tiongkok dan pemerintah AS menandatangani  perjanjian perdagangan AS – Tiongkok tahap pertama. Pada saat itu, pemerintah Tiongkok berjanji pada tahun 2020 hingga 2021 untuk membeli produk pertanian, manufaktur, energi dan jasa dari AS berjumlah sebesar USD.200 miliar lebih tinggi dari level pembelian tahun 2017. Namun, hingga bulan November tahun lalu, pembelian Tiongkok baru mencapai sekitar 60 % dari perjanjian yang disepakati secara hitam putih itu.

Pada akhir Januari, Menteri Pertanian AS Tom Vilsack mengatakan kepada anggota parlemen bahwa perusahaan Tiongkok membeli produk pertanian AS sekitar jumlah USD. 13 miliar lebih rendah dari target yang tercantum dalam perjanjian tahap pertama.

Reuters mengungkapkan bahwa Biro Sensus AS berencana untuk merilis data perdagangan barang dan jasa AS tahun 2021 pada 8 Februari, diantaranya juga akan diinformasikan secara spesifik tentang kesenjangan yang timbul. (sin)

Meroket! Ledakan Harian Kasus COVID-19 RI Tembus 27.197, Jakarta Sumbang Lebih dari 10.000 Kasus

0

ETIndonesia- Kasus COVID-19 harian yang dilaporkan oleh Satgas COVID-19 menunjukkan terjadinya peningkatan kasus pasien yang didiagnosis positif COVID-19 per Kamis (3/2/2022).

Laporan yang dirilis menyebutkan penambahan harian mencapai 27.197 kasus sehingga kasus aktif berjumlah 115.275 orang yang sedang dirawat atau isolasi. Sehingga total jumlah orang terinfeksi COVID-19 secara keseluruhan di Indonesia 4.414.483 kasus.

Adapun kasus sembuh dari COVID-19 harian berjumlah 5.993 kasus dengan total keseluruhan 4.154.797 kasus.  Kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia berjumlah 38 jiwa dengan total secara keseluruhan 144.411 jiwa.

Berikut rincian kasus COVID-19 harian :

1. Aceh: 14

2. Sumatera Utara: 198

3. Sumatera Barat: 55

4. Riau: 96

5. Jambi: 16

6. Sumatera Selatan: 112

7. Bengkulu: 25

8. Lampung: 112

9. Bangka Belitung: 38

10. Kepulauan Riau: 41

11. DKI Jakarta: 10.117

12. Jawa Barat: 7.308

13. Jawa Tengah: 610

14. DI Yogyakarta: 219

15. Jawa Timur: 1.394

16. Banten: 4.312

17. Bali: 1.501

18. Nusa Tenggara Barat: 57

19. Nusa Tenggara Timur: 38

20. Kalimantan Barat: 48

21. Kalimantan Tengah: 24

22. Kalimantan Selatan: 150

23. Kalimantan Timur: 107

24. Kalimantan Utara: 11

25. Sulawesi Utara: 60

26. Sulawesi Tengah: 18

27. Sulawesi Selatan: 106

28. Sulawesi Tenggara: 18

29. Gorontalo: 2

30. Sulawesi Barat: 2

31. Maluku: 129

32. Maluku Utara: 2

33. Papua: 181

34. Papua Barat: 76

Berikut kasus sembuh COVID-19 :

1. Aceh: 0

2. Sumatera Utara: 15

3. Sumatera Barat: 1

4. Riau: 5

5. Jambi: 0

6. Sumatera Selatan: 2

7. Bengkulu: 0

8. Lampung: 0

9. Bangka Belitung: 2

10. Kepulauan Riau: 0

11. DKI Jakarta: 4.400

12. Jawa Barat: 213

13. Jawa Tengah: 100

14. DI Yogyakarta: 6

15. Jawa Timur: 542

16. Banten: 542

17. Bali: 89

18. Nusa Tenggara Barat: 8

19. Nusa Tenggara Timur: 12

20. Kalimantan Barat: 15

21. Kalimantan Tengah: 1

22. Kalimantan Selatan: 8

23. Kalimantan Timur: 19

24. Kalimantan Utara: 1

25. Sulawesi Utara: 5

26. Sulawesi Tengah: 1

27. Sulawesi Selatan: 0

28. Sulawesi Tenggara: 2

29. Gorontalo: 2

30. Sulawesi Barat: 0

31. Maluku: 0

32. Maluku Utara: 0

33. Papua: 0

34. Papua Barat: 2

(asr)

Disorot Jokowi Soal Kecurangan Karantina, Satgas Terus Memonitor Hingga Adanya Temuan Titik Blindspot

0

ETIndonesia- Belum lama ini Presiden Jokowi menyoroti soal adanya kecurangan karantina. Menyusul adanya temuan terkait penyimpangan dalam kewajiban karantina oleh oknum-oknum tertentu, Satgas Penanganan COVID-19 bersama Kementerian/Lembaga terkait terus memonitor dan berupaya cepat tanggap dalam menindaklanjutinya, termasuk adanya temuan titik blindspot setelah dilakukan evaluasi bersama Polri dan pihak bandara.

“Untuk itu, telah dilakukan penambahan pengawasan di titik-titik tersebut, serta dengan implementasi sistem digital, diantaranya Presisi, yang terintegrasi dari pintu-pintu masuk negara, sampai kepada proses karantina demi meminimalisir kecurangan,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Rabu (2/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Disamping itu, hasil temuan lainnya, menunjukkan masih perlu adanya kesadaran yang tinggi, baik pihak pengawas maupun masyarakat, untuk mematuhi aturan agar peluang kecurangan dapat diminimalisir dengan optimal. 

“Saya juga mengimbau secara khusus bagi masyarakat agar tidak memanfaatkan celah untuk melakukan kecurangan, dan patuh terhadap aturan karantina yang ada. Peraturan karantina dibuat dengan penuh pertimbangan, demi kesehatan dan keselamatan seluruh elemen masyarakat,” lanjutnya. 

Selain itu, Pemerintah terus memantau tren kenaikan kasus konfirmasi harian dalam seminggu terakhir. Yang perlu menjadi perhatian sekarang adalah upaya bersama dalam menekan kasus agar jangan sampai terus terjadi kenaikan.

Sesuai dengan arahan Presiden terkait evaluasi PPKM, Pemerintah akan terus menggencarkan program vaksinasi serta menyiapkan stok obat-obatan di apotik, memperkuat fasilitas telemedicine bagi masyarakat tanpa gejala, pencegahan transmisi lokal di dalam negeri dengan penguatan protkes dan pelacakan. 

“Pemerintah juga akan terus melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk negara serta memperketat screening.Pemerintah akan terus memantau tren kasus bersamaan dengan optimalisasi upaya pengendalian dan pencegahan penularan di berbagai lini dan sektor sosial ekonomi masyarakat,”  tambah Wiku. (asr) 

1.222 Situs Web Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal Diblokir, Ada Binomo, IQ Option, Olymptrade dan Quotex

0

ETIndonesia- Setelah melakukan pengawasan dan menerima laporan masyarakat, selama tahun 2021, Kemendag memblokir 1.222 situs web perdagangan berjangka komoditi ilegal dan permainan judi berkedok trading. Upaya ini dilakukan guna memperkuat perlindungan masyarakat dari bahaya investasi ilegal yang merugikan.

“Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan berkomitmen mengawasi kegiatan perdagangan berjangka komoditi, termasuk yang menggunakan binary option (opsi biner). Sepanjang 2021, Bappebti bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 1.222 domain situs web perdagangan berjangka komoditi tanpa izin dan judi berkedok trading,” tegas Plt. Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana di Jakarta, Rabu (2/2/2022) dalam keterangan tertulisnya.

Dari ribuan website tersebut, terdapat 92 domain opsi biner yang diblokir seperti Binomo, IQ Option, Olymptrade, Quotex serta platform lain sejenisnya.

Bappebti juga memblokir 336 robot trading seperti Net89/SmartX, Auto Trade Gold, Viral Blast, Raibot Look, DNA Pro, EA 50, Sparta, Fin888, Fsp Akademi Pro serta perusahaan lain yang sejenis.

Menurut Wisnu, binary option (opsi biner) merupakan kegiatan judi daring berkedok trading di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK). Aplikasi opsi biner yang beredar saat ini tidak memiliki legalitas di Indonesia. Apabila terjadi perselisihan (dispute) antara nasabah dengan penyedia, Bappebti selaku regulator di bidang perdagangan berjangka tidak dapat memfasilitasi nasabah dalam rangka mediasi.

Wisnu mengilustrasikan, seseorang yang menggunakan opsi biner hanya menebak harga suatu instrumen keuangan, seperti forex, kripto, atau indeks saham akan mengalami kenaikan atau penurunan dalam waktu tertentu. Apabila tebakannya benar, dia akan mendapatkan keuntungan yang besarnya tidak sampai 100 persen dari modalnya. Apabila tebakannya salah, akan menderita kerugian sebesar  100 persen.

“Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iklan, promosi, dan penawaran aplikasi atau situs web opsi biner,” tegasnya.

Selain itu, kata Wisnu, marak juga penawaran investasi forex dengan dalih melakukan penjualan robot trading. Masyarakat dijanjikan keuntungan konsisten dan pembagian keuntungan dengan penjual robot trading. Bagi anggota yang dapat merekrut anggota baru untuk bergabung, juga dijanjikan akan mendapat bonus, berupa bonus sponsorship.

“Entitas-entitas tersebut menggalang dana masyarakat melalui paket-paket investasi dengan menggandeng pialang berjangka luar negeri yang tentunya tidak memiliki izin usaha sebagai pialang berjangka dari Bappebti,” terang Wisnu.

Para pelaku diduga melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2011 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi serta diduga menyalahgunakan legalitas Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) yang diterbitkan Kemendag.

SIUPL merupakan izin usaha melakukan kegiatan usaha penjualan langsung yaitu sistem penjualan barang tertentu melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan penjual langsung yang bekerja atas dasar komisi dan/atau bonus berdasarkan hasil penjualan kepada konsumen di luar lokasi eceran. Barang yang termasuk produk komoditi berjangka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau jasa dilarang dipasarkan melalui sistem penjualan langsung.

Secara umum, selama 2021, selain opsi biner dan penawaran paket investasi forex berkedok penjualan robot trading, situs website yang diblokir adalah duplikasi situs website pialang berjangka yang memiliki perizinan dari Bappebti dan situs web introducing broker (perantara) dari pialang berjangka luar negeri, seperti OctaFX, FBS, dan sejenisnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti Aldison menyampaikan bahwa Bappebti rutin melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap situs- situs web di bidang PBK yang tidak memiliki perizinan dari Bappebti.

“Pengawasan dilakukan untuk mencegah timbulnya kerugian masyarakat. Mengingat saat ini bermunculan modus baru untuk menarik masyarakat agar tergiur menjadi investor di bidang PBK tanpa memperhatikan pengetahuan tentang mekanisme trading di bidang tersebut,” kata Aldison. (asr)

Mengungkap Cinta Sejati, Fisikawan Mekanika Kuantum Menguak Misteri Aura Tubuh Manusia

0

Fu Yao

Dalam lukisan klasik maupun modern, baik gaya Timur maupun Barat, banyak yang menggambarkan Dewa, Buddha atau Orang Suci, tubuh para tokoh sakral tersebut selalu dilukiskan memancarkan cahaya, ada yang bercahaya lembut dan halus, ada pula yang begitu bersinar dan cemerlang. 

Mungkin ada yang merasa, ini hanyalah cara penyampaian seni yang berlebihan untuk memanifestasikan wujud Dewa, Buddha, atau Orang Suci yang agung tersebut.

Colton: Orang-Orang di Kerajaan Langit Memancarkan Cahaya

Akan tetapi banyak orang yang mengalami kejadian mati suri, justru secara kebetulan mendeskripsikan bahwa ketika arwah mereka meninggalkan tubuh dan bertemu dengan makhluk yang memancarkan cahaya putih nan hangat. Ketika itu merasakan di lingkungan tersebut dipenuhi dengan cinta kasih. 

Dalam buku “Heaven is for Real” dikisahkan anak laki-laki berusia 3 tahun bernama Colton Burpo yang mengalami mati suri dan berkeliling di surga. 

Buku itu terbit pada 2010, dan hingga kini telah terjual lebih dari sepuluh juta kopi, kemudian karya tulis tersebut difilmkan di layar perak, dan berhasil meraih box office yang mencapai lebih dari 1,4 triliun rupiah.

Pada usia 3 tahun Colton menderita sakit berat, usus buntunya pecah dan menyebabkan abses (bernanah) di dalam perutnya, akhirnya ia harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Orang tua Colton yang berada di ruangan lain, berdoa kepada Tuhan memohon keselamatan bagi Colton.

Usai operasi, kondisi Colton masih sangat buruk, lalu dimasukkan ke ruangan unit perawatan intensif (ICU). 

Setiap kali keluarganya menanyakan kondisinya, dokter hanya diam dan tidak menjawab. Karena para dokter merasa sangat kecil kemungkinan Colton dapat bertahan hidup, tapi mereka tidak tega membuat hati kedua orang tuanya bersedih.

Akan tetapi, suatu keajaiban telah terjadi, setelah 17 hari dirawat di ruang ICU, Colton tetap hidup, dan mulai menceritakan peristiwa ajaib yang terjadi di ruang operasi tersebut. 

Kedua orang tuanya yang untuk kali pertama mendengarkan ceritanya pun merasa sangat sulit memercayainya. 

Colton mengatakan, ia melayang di atas meja operasi, dan menundukkan kepala mengamati para dokter yang melakukan operasi padanya, ia juga melihat ayah dan ibunya di ruangan lain berdoa kepada Tuhan agar menolongnya. 

Pada awalnya, ayah Colton tidak percaya cerita anaknya dan terus meragukannya, tapi seiring Colton tak henti-hentinya menceritakan setiap detail kejadian, bahkan hal-hal yang hanya diketahui oleh orang tuanya, seperti doa yang dipanjatkan ayahnya kepada Tuhan dan lain sebagainya, orang tuanya pada akhirnya percaya juga, putra mereka ini benar-benar telah mengalami kejadian arwah meninggalkan tubuh.

Misteri Tersembunyi pada Tubuh Para Cendekiawan

Sebenarnya tidak hanya tubuh para orang suci nan agung saja yang memancarkan cahaya, manusia biasa juga bisa memancarkan cahaya, hal ini sudah dibuktikan secara ilmiah. 

Akan tetapi, sebelum menjelaskan temuan ilmiah tersebut, mari kita teliti kasus terkait yang tercatat dalam sejarah Tiongkok.

Pada zaman Dinasti Qing sastrawan terkenal bernama Ji Xiaolan dalam karyanya berjudul “Yue Wei Cao Tang Bi Ji” telah mencatat kejadian berikut ini. 

Pada masa Dinasti Qing, ada seorang cendekiawan yang sudah tua, pada suatu malam ia buru-buru hendak pulang, setelah berjalan beberapa saat, tiba-tiba ia bertemu dengan teman lamanya yang sudah lama sekali meninggal dunia. 

Cendekiawan tua itu bersifat keras dan tabah, walaupun mengetahui bahwa itu adalah hantu, dalam keadaan seperti itu ia tidak merasa takut, bahkan berinisiatif menegur teman lamanya itu, “Kawan, hendak ke manakah engkau?” Teman astralnya itu menjawab, “Saya sedang piket di dunia roh, hendak ke desa selatan untuk menarik orang, sepertinya kita searah.”

Maka keduanya pun berjalan bersamaan, sambil berjalan sambil berbincang. Saat melewati sebuah rumah yang bobrok, teman astralnya itu berkata, “Ini adalah rumah seorang terpelajar.” Cendekiawan tua itu terheran-heran dan bertanya, “Bagaimana kau tahu?”

Teman astralnya menjawab, “Umumnya manusia sibuk dengan keseharian mereka, otak mereka dipenuhi dengan berbagai pikiran kusut yang menyebabkan jiwa mereka tertutup. Tapi pada saat malam tertidur pulas, segala urusan pribadi dan kekusutan dalam pikiran pun tidak ada lagi, di saat itulah jiwa mereka menjadi cerah bersinar, setiap kata yang mereka pelajari memancarkan cahaya, menembus keluar melalui ratusan pori-pori pada tubuhnya, cemerlang beraneka warna, bersinar indah sekali. 

Bagi orang yang pendidikannya sangat tinggi, seperti Zheng Xuan dari zaman Dinasti Han Timur, atau Kong Yingda dari Dinasti Tang, atau Qu Yuan dan Song Yu yang berbakat sastra dari Zaman Negara Berperang, atau Ban Gu dan Sima Qian dari Dinasti Han Barat. Pancaran cahaya dari tubuh mereka bahkan sampai menembus ke awan, sinar cemerlang nya seolah bersaing dengan sinar rembulan. Jika pendidikannya agak rendah, pancaran auranya juga mencapai puluhan kaki tingginya, yang lebih rendah lagi ketinggiannya hanya mencapai beberapa kaki saja, begitu seterusnya; yang paling rendah adalah seperti sebuah lampu pelita kecil, hanya menerangi kamarnya saja. 

Tapi, cahaya seperti ini tidak bisa dilihat oleh manusia biasa, hanya hantu dan Dewa yang dapat melihatnya. Pancaran cahaya dari rumah bobrok ini mencapai 2 hingga 2,5 meter, oleh sebab itu saya tahu dia adalah seorang terpelajar.”

Mendengar itu cendekiawan tua ini tertarik, dan ingin mengetahui sampai di mana kriteria pendidikannya, lalu ia pun bertanya pada teman astralnya itu, “Saya telah belajar seumur hidup, seberapa tinggi pancaran cahaya saya saat saya tidur?”

Tak dinyana, mendengar pertanyaannya, teman astralnya justru sulit berkata-kata, setelah beberapa lama berselang baru menjawab, “Kemarin saya berlalu di depan kediamanmu, waktu itu kau sedang tidur siang, saya melihat di dadamu ada sebuah kitab, ada 500-600 tulisan esai, ada 70-80 makalah, ada 30-40 naskah, setiap huruf berubah menjadi asap hitam membubung ke atap. 

Suara para pelajar yang sedang membaca, sepertinya terselubung di dalam kepulan asap hitam itu, sangat sulit untuk melihat pancaran cahayamu, saya tidak berani berkata sembarangan.” 

Mendengar  kata-katanya  tersebut,  sang cendekiawan itu malu dan berang, dengan suara keras dihardiknya temannya itu, teman astralnya pergi sambil tertawa terbahak-bahak.

Kisah di Masa Republik Tiongkok (1912-1949)

Surat kabar Taiwan yakni United Daily News dulu pernah memberitakan artikel berjudul “Misteri Cahaya di Tubuh Manusia!” Penulis bernama Chen Keli menceritakan saat ayahnya bekerja di wilayah Huabei di masa pemerintahan Republik Tiongkok (suatu masa antara 1912-1949 sebelum pemerintahan Nasionalis hengkang ke Taiwan), ada seorang rekan kerjanya yang bermarga Huang yang berasal dari Provinsi Fujian, keduanya sangat akrab.

 Tuan Huang ini sejak kecil bisa melihat aura di kepala orang, setelah sang ibu mengetahuinya, dia melarangnya untuk mengatakan pada siapa pun, ia pun tidak berani sembarangan mengatakannya, karena takut orang yang tidak percaya akan menuduhnya takhayul yang salah- salah bisa membahayakan dirinya sendiri.

Tuan Huang ini mengatakan, “Di kepala setiap orang ada cahaya, tapi intensitas cahaya, luasannya, dan warnanya berbeda satu sama lain, orang yang mempunyai kekuasaan, umumnya bercahaya merah atau ungu; orang yang jujur biasanya bercahaya putih atau biru; orang yang korup biasanya bercahaya hitam atau abu-abu; selebihnya ada yang berwarna kuning, jingga, hijau, dan lain-lain, akan berbeda berdasarkan perilaku dan sifat orang tersebut, masing-masing berbeda, dan intensitas kekuatan cahaya serta besar kecilnya, juga akan berubah-ubah menurut keberuntungannya.” 

Tuan Huang juga mengatakan, aura orang kadang- kadang dapat berubah, contohnya seseorang yang dulunya baik, kemudian terpengaruh oleh lingkungan buruk dan menjadi jahat, maka dulunya cahaya yang putih dan tinggi besar, kemudian akan berubah abu-abu dan kerdil. 

Jadi setiap Tuan Huang menemui seseorang, ia langsung dapat menentukan orang tersebut baik atau jahat, hal ini sangat membantunya dalam hal memilih teman dan yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Tuan Huang juga membocorkan sebuah rahasia. Pada masa Zhang Zuolin (Hanzi: 张作霖, 1873- 1928, salah satu panglima perang di wilayah Manchuria pada zaman Republik Tiongkok awal abad ke-20 dan pernah menguasai daerah yang luas di bagian utara Tiongkok) sedang berjaya, ia pernah melihatnya, waktu itu ia melihat cahaya pada Zhang, yakni aura cahaya merah setinggi 9 meter. 

Kemudian sekitar seminggu sebelum Zhang Zuolin tewas akibat dibom di Huanggutun, dia sempat bertemu Zhang sekali. Waktu itu ia merasa aneh, karena cahaya di atas kepala Zhang hanya setinggi 1,5 sampai 1,8 meter saja, dan sinarnya berwarna abu-abu dan sangat lemah. Ternyata tak lama kemudian terdengar kabar bahwa Zhang Zuolin tewas dalam suatu ledakan. Sepertinya aura cahaya pada tubuh seseorang erat kaitannya dengan moralitas dan keberuntungan orang tersebut, jika manusia tidak menjaga moral dan perilakunya, hantu, Dewa, maupun orang yang berkemampuan supranatural, dapat melihatnya.

Penelitian Aura Modern

Sementara penelitian tentang aura manusia secara ilmiah, berawal dari suatu penemuan yang sangat kebetulan. Pada 1911, seorang dokter asal London, Inggris, yang bernama Walter John Kilner memakai zat pewarna sianin ganda untuk mengecat botol kaca.  Tiba-tiba, ia mendapati pendaran cahaya sekitar 15 mm di sekeliling tubuh manusia, temuan ini tidak menarik perhatian pada waktu itu. 

Hingga pada 1939, ilmuwan Uni Soviet bernama S.V. Kirlian menggunakan teknik fotografi medan listrik berfrekuensi tinggi telah berhasil memotret pendaran cahaya di sekeliling tubuh manusia menjadi selembar foto. Barulah banyak ilmuwan di dunia tertarik melakukan penelitian terhadap pancaran cahaya dari tubuh manusia.

Teknik fotografi Kirlian yang pertama kali ditemukan, karena efek fotografinya “kadang efektif kadang tidak”, tidak bisa diterima oleh kalangan ilmiah yang mengutamakan “efek yang konstan”. 

Oleh karena itu, fisikawan mekanika kuantum dari Rusia yakni Konstantin Korotkov memutuskan untuk menciptakan teknik fotografi Kirlian digital yang stabil dan tidak terpengaruh oleh lingkungan.

Pada 1995, Korotkov dan tim risetnya menggunakan teknologi yang kala itu paling canggih, dan berhasil menemukan teknik fotografi Kirlian digital yang pertama — yakni Gas Discharge Visualization (GDV). 

Teknik GDV dapat mengamati energi foton yang terpancar dari tubuh manusia, dan perubahan medan energi manusia dalam berbagai kondisi yang berbeda.

Para ilmuwan menemukan, pancaran aura tubuh manusia terutama tepat terletak di bagian atas kepala, terlihat seperti kobaran api pada lilin, pancaran cahaya tersebut terbagi menjadi tiga lapis, ada yang menjulur hingga mencapai setengah meter. 

Pancaran aura pada manusia biasa berwarna tunggal, maksimal ada tiga jenis warna, berupa medan aura berdiameter sekitar 30-50 cm, medan aura ini dapat memancarkan energi, persis seperti kobaran api pada lilin yang memancarkan cahaya ke segala arah.

Pancaran aura orang yang aktif atau suka berolahraga lebih kuat daripada orang yang banyak menggunakan pikiran; intensitas cahaya kaum usia produktif muda lebih kuat satu kali lipat dibandingkan dengan kaum manula, sedangkan pancaran cahaya kaum manula setara dengan kaum remaja.

Mungkin pemirsa pernah mendengar tentang anak-anak “indigo”, mereka adalah anak- anak dengan kemampuan khusus, pancaran aura di kepala mereka berwarna biru tua, kelompok orang-orang ini memiliki semacam kekuatan pikiran yang khusus atau kemampuan supranatural, mata mereka mampu melihat pada cahaya intensitas rendah. 

Sebagai contoh, dapat melihat fenomena astral dan meramalkan masa depan. Bocah planet Mars dari Rusia yakni Boriska Kipriyanovich adalah salah seorang di antaranya. 

Para peneliti di Rusia mengatakan, di antara anak- anak yang lahir pasca 1994, sebanyak 5% di antaranya merupakan anak-anak “indigo”.

Dalam riset terhadap aura tubuh manusia, ilmuwan juga mendapati satu temuan yang mengejutkan, yaitu titik-titik pendaran cahaya yang berkilau ternyata persis pada titik yang sama dengan 741 titik akupunktur dalam ilmu Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT), dan setiap orang memiliki wujud cahaya yang unik. 

Sepertinya masyarakat Tiongkok kuno telah lama mengenal keberadaan “pancaran aura manusia”, bahkan sudah mengetahui penggunaannya dalam bidang kedokteran.

Selain itu, warna cahaya tubuh manusia juga selalu berubah. Penelitian mendapati, pancaran cahaya itu berubah warna seiring dengan kondisi seseorang. Sebagai contoh saat berbohong, pancaran cahaya akan memperlihatkan lonjakan kerlipan titik-titik cahaya yang berganti-ganti, dan saat sakit, cahaya itu berwarna abu-abu gelap, pada tubuh penderita penyakit kanker akan timbul cahaya berbentuk awan.

Lalu apa perbedaan makna dari warna cahaya yang berbeda itu? Para peneliti dari AS, Rusia, Jepang, Jerman, termasuk juga Korotkov telah melakukan serangkaian penelitian dan menemukan sejumlah kriteria sebagai berikut:

Warna utama cahaya berwarna merah menandakan sifat berkemauan keras dan keras kepala, juga menandakan egois, tubuh fisik yang kuat atau kemampuan kepemimpinan. Warna biru adalah warna iman dan agama kepercayaan, semakin tua warna biru menandakan semakin murni dan beriman, tingkat spiritualitasnya semakin tinggi; warna jingga menunjukkan tubuh yang sehat. Warna hijau mewakili alam yang luas dan pemulihan kesehatan, juga kemungkinan melambangkan sifat yang licik. 

Warna merah jambu menunjukkan cinta dan kasih, romantis, bahagia, atau sedang jatuh cinta, ketika seseorang sedang dimabuk asmara, meskipun biasanya adalah seorang yang sangat egois tapi pada saat itu, dia akan menjadi relatif tidak egois. Ketika sepasang kekasih bergandengan berfoto bersama, pancaran cahaya pada jemari tangan wanita akan luar biasa cerah, dan merambat ke jari tangan pria; sementara cahaya pada jari tangan pria seakan mundur mengikuti pendaran cahaya dari wanita. 

Dan, ketika sepasang kekasih berpelukan, pendaran cahaya dari keduanya akan secara unik saling melebur satu sama lain, dan akan luar biasa terang. Warna kuning yang cerah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa, adalah wujud dari kebijaksanaan. Warna hitam bermakna kematian, jahat, atau bencana. Abu-abu menandakan sifat yang sedih dan tertekan. 

Pada saat manusia mengalami masalah, cahayanya akan menjadi redup, energi yang terpancar akan sangat lemah, dan ketika manusia mengalami hal baik dan sedang beruntung, pancaran cahayanya akan sangat cerah dan menjadi warna merah menyala yang sangat mencolok.

Ada ungkapan mengatakan, hati yang baik, ramah, optimis, dan ceria, maka akan mudah mendatangkan keberuntungan, walaupun ada kendala kecil juga akan mudah dilalui. 

Semoga kita semua senantiasa bergembira ria, agar dapat memancarkan cahaya yang lebih indah. (Sud)

Putin Menanggapi Krisis Rusia – Ukraina Hingga Ukraina Berencana Menambah 100.000 Orang Tentara

oleh Qiao An

Saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban pada Selasa 1 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya memberikan komentar publik tentang krisis Ukraina, menjelaskan bahwa tanggapan tertulis dari Amerika Serikat dan NATO mengabaikan tuntutan dasar Rusia.

“Kami tidak melihat pertimbangan nyata yang diberikan pada tiga tuntutan utama kami, termasuk non-ekspansi NATO (ke Ukraina), penghentian penyebaran senjata di dekat perbatasan Rusia, dan penarikan pasukan NATO ke wilayah yang disepakati berdasarkan ‘Perjanjian Dasar NATO – Rusia’ pada tahun 1997,” ujar Vladimir Putin.

Putin juga menyampaikan harapan bahwa atas dasar menghormati kepentingan masing-masing negara, dialog dengan Barat tentang masalah Ukraina dapat dilanjutkan untuk menghindari situasi negatif seperti peperangan.

Pada saat yang sama, Ukraina terus meningkatkan upayanya untuk memperkuat kemampuan militernya melawan Rusia.

“Dalam tiga tahun ke depan, Angkatan Bersenjata Ukraina akan menambah 100.000 orang tentara profesional dan menambah 20 brigade tentara. Keputusan ini adalah awal dari rencana transisi Ukraina untuk memiliki  tentara profesional. Keputusan ini bukan sebagai tanggapan untuk perang, yang ingin saya sampaikan di sini adalah keputusan yang untuk perdamaian di Ukraina di masa depan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pada hari Selasa, Volodymyr Zelensky juga bertemu dengan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang datang berkunjung, diharapkan ketiga negara tersebut dapat membentuk kerjasama politik baru untuk memperkuat keamanan regional. (sin)

Anggota Dewan Pfizer Sarankan Akhiri Mandat Masker dan Vaksin

Jack Phillips

Pernyataan mantan Direktur Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat dan anggota dewan saat ini di Pfizer yang menyerukan diakhirinya mandat masker dan vaksin. 

Scott Gottlieb, mantan Direktur Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat dan anggota dewan saat ini di Pfizer, mengatakan bahwa penurunan kasus COVID-19 harus memberi sinyal kepada pembuat kebijakan bahwa inilah saatnya untuk mencabut lebih banyak pembatasan terkait pandemi.

“Saya pikir tentu saja di pantai timur di mana Anda melihat kasus- kasus menurun secara dramatis, kita harus bersedia untuk rileks dan melakukannya segera,” katanya kepada “The Squawk Box” dalam wawancara pada Senin 24 Januari 20202.  ketika ditanya tentang apakah mandat masker harus dibatalkan.

Gottlieb mengatakan bahwa “banyak kepahitan” di Amerika Serikat berasal dari kurangnya “tiang gawang yang jelas” tentang kapan sejumlah tindakan harus diakhiri.

Mantan komisaris FDA itu juga mengutip keputusan pemerintah Connecticut baru-baru ini, untuk membatalkan mandat vaksin bagi pegawai negeri sebagai kebijakan yang harus diadopsi oleh pembuat kebijakan lain dalam waktu dekat karena kasus COVID-19 menurun secara nasional.

Gottlieb menambahkan, satu-satunya cara untuk mendapatkan kepatuhan dari orang-orang  dan mendapatkan akomodasi (adalah) jika kita menunjukkan kemampuan untuk menarik (mandat) ini dengan cara yang sama seperti kita memulai- nya.  

Seruan agar pembatasan COVID-19 dibatalkan ini, datang seiring dengan tingkat infeksi keseluruhan di Amerika Serikat telah menurun tajam dalam beberapa hari terakhir. 

Data dari Our World in Data yang dikelola Johns Hopkins menunjukkan bahwa, 4.110 dari setiap satu juta orang Amerika Serikat mencatat infeksi pada 10 Januari, tetapi angka itu menjadi 2.643 hingga Jumat 21 Januari dan turun menjadi 615 per satu juta pada Minggu 23 Januari. 

Di luar Amerika Serikat, semakin banyak negara Eropa yang telah membatalkan aturan terkait COVID-19 tertentu, termasuk paspor vaksin dan mandat masker. Misalnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa mulai 27 Januari, orang-orang di Inggris tidak perlu lagi memakai masker di depan umum atau menunjukkan bukti bahwa mereka telah divaksinasi untuk memasuki beberapa tempat.

Tetapi pada Senin 24  Januari, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan bahwa lebih banyak varian COVID-19 mungkin muncul dan memperingatkan bahwa sangat berbahaya untuk menganggap Omicron adalah yang terakhir.

Tedros menambahkan,ada skenario berbeda tentang bagaimana pandemi bisa terjadi dan bagaimana fase akut bisa berakhir. Tetapi berbahaya untuk berasumsi bahwa omicron akan menjadi varian terakhir atau bahwa kita berada di akhir permainan. 

“Sebaliknya, secara global, kondisi ini justru ideal untuk lebih banyak varian muncul.” Namun sayangnya Tedros tidak memberikan bukti maupun data untuk mendukung klaimnya. (Eko)

25 Ton Dinding Semen Gedung di Gwangju Korea Selatan Runtuh, Kegiatan SAR Dihentikan

NTDTV.com

Pengembangan Industri Modern HDC Korea Selatan membangun sebuah bangunan perumahan dan komersial di Gwangju, Korea Selatan. Pada 11 Januari sore, dinding luar dari bangunan runtuh. Hingga sekarang, belum seluruh korban yang merupakan pekerja bangunan berhasil ditemukan. Pada 2 Februari pagi waktu setempat, dinding semen seberat 25 metrik ton lagi-lagi runtuh, akibatnya operasi pencarian dan penyelamatan terpaksa dihentikan.

Media ‘Central News Agency’ mengutip laporan Kantor Berita Yonhap Korea Selatan memberitakan bahwa beberapa struktur semen bangunan tempat dinding luar dan struktur semen yang mengalami runtuh, sebelumnya menjadi miring kemudian jatuh pada 2 Februari sekitar pukul 8 pagi ini. Beruntung lebih dari 150 orang petugas pencarian dan penyelamatan berhasil dievakuasi sebelum jatuhnya dinding itu, sehingga tidak ada korban jiwa.

Struktur dinding yang runtuh itu diperkirakan memiliki berat 25 ton. Sebelum dinding semen itu jatuh, alarm berbunyi beberapa kali di tempat kejadian. Segera setelah itu, terdengar suara keras akibat runtuhnya dinding, sebagian puing itu jatuh ke lantai 22, dan sebagian lagi jatuh langsung ke tanah lantai dasar.

Menurut personel yang berada di lokasi bahwa, lebih dari 150 orang personil, termasuk 119 orang tukang bangunan dan 35 orang petugas pemadam kebakaran, sedang melakukan pencari di lokasi ketika kecelakaan terjadi, dan sekitar 20 orang sedang bekerja di lokasi jatuhnya dinding 25 ton ini. Beruntung bunyi sirine sebelum kejadian membuat mereka segera meninggalkan tempat untuk menghindari kecelakaan yang lebih fatal.

Penyebab kecelakaan ambrolnya dinding semen itu belum dapat dipastikan, tetapi personel di lokasi berspekulasi bahwa itu mungkin karena getaran yang disebabkan oleh peralatan mekanis yang digunakan untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan, yang menyebabkan blok semen yang semula tidak stabil menjadi hancur dan jatuh.

Pada 11 Januari sore, bangunan yang sedang dikerjakan oleh HDC Hyundai Industrial Development di Gwangju mengalami runtuh dinding luar dari bangunan. Sejumlah besar balok semen jatuh dari gedung bertingkat 39, sehingga menimpa beberapa tiang telepon dan mobil-mobil yang sedang diparkir di bawah gedung. 6 orang pekerja dinyatakan hilang.

Gedung bertingkat yang dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa runtuh, ditambah lagi dengan faktor cuaca musim dingin, membuat operasi pencarian dan penyelamatan jauh lebih sulit. Sampai hari keempat setelah kejadian, tim SAR baru menemukan 1 orang pekerja yang hilang, hari ke-20 baru mendapatkan lagi kedua orang korban yang berbeda. Selain korban yang ditemukan di lantai 27 namun belum berhasil diangkat dari reruntuhan, masih ada 3 orang lainnya yang belum ditemukan. (sin)

Melambatnya Ekonomi Tiongkok Memengaruhi Industri Utama Korea Selatan

Jessica Mao

Tajamnya perlambatan ekonomi Tiongkok, Korea Selatan khawatir bahwa industri ekspornya — termasuk semikonduktor, baja, dan industri besar lainnya yang sangat bergantung pada pasar Tiongkok — akan mengalami kemunduran besar.

Data yang dirilis oleh Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA) pada 18 Januari mengungkapkan bahwa ekspor Korea Selatan ke Tiongkok pada 2021 berjumlah 162,9 miliar dollar AS, menyumbang sekitar 25 persen dari total ekspornya. Di antara mereka, ekspor semikonduktor ke Tiongkok saja menyumbang 39,3 persen dari total ekspor semikonduktor Korea Selatan.

Lebih dari 80 persen ekspor Korea Selatan ke Tiongkok adalah barang setengah jadi. Karena prospek sektor real estat Tiongkok tidak pasti, industri mesin dan baja Korea Selatan kemungkinan akan terpengaruh. Permintaan yang lebih lemah di Tiongkok  juga dapat membebani ekspor peralatan rumah tangga dan kosmetik Korea Selatan.

Petrokimia, ekspor utama Korea Selatan, juga akan terpukul. Kantor Berita Yonhap mengutip sumber dari Asosiasi Petrokimia Korea, mengatakan bahwa Tiongkok adalah pasar ekspor terbesar produk minyak bumi; dan dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang kurang momentum, petrokimia Korea Selatan dan industri terkait akan sangat terpengaruh.

Di antara 10 sektor ekspor utama Korea Selatan ke Tiongkok, semikonduktor menyumbang 30,8 persen, diikuti oleh resin sintetis (6,1 persen), display panel datar (4,8 persen), dan produk minyak bumi (4,2 persen).

Sumber tersebut mengatakan bahwa industri petrokimia Korea Selatan sudah dalam situasi yang sulit, karena permintaan domestik dan asing yang menyusut dan kenaikan harga minyak, yang mengakibatkan kelebihan pasokan; dan ekonomi Tiongkok yang lemah akan menempatkan industri dalam kesulitan yang lebih besar.

Menurut perkiraan oleh Institut Riset Hyundai, jika tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok turun 1 poin persentase, tingkat pertumbuhan ekonomi Korea Selatan akan turun 0,5 poin persentase.

“Ini menunjukkan betapa ketergantungan ekonomi kita pada Tiongkok,” tulis The Korea Times mengomentari ramalan itu dalam editorial yang diterbitkan pada 19 Januari. 

Menurut artikel itu, industri Korea Selatan membutuhkan 1.850 bahan mentah dan komoditas, yang lebih dari 80 persennya berasal dari Tiongkok. Prospek ekonomi Tiongkok yang suram dapat menjadi bencana bagi ekonomi global, dan Korea Selatan mungkin lebih rentan terhadap kelemahan ekonomi Tiongkok daripada negara lain mana pun di dunia.

Pada 20 Januari 2020, Harian Ekonomi Korea juga menerbitkan sebuah artikel tentang kekhawatiran yang berkembang dari ketergantungan besar sektor industri pada Tiongkok. Ini mencatat bahwa tidak hanya baja, petrokimia, dan alat berat, tetapi juga industri mutakhir bernilai tambah tinggi, seperti semikonduktor, monitor, dan baterai, telah memperoleh beberapa basis produksi di Tiongkok.

“Dengan kata lain, semua industri besar dalam negeri terlibat. Krisis di Tiongkok  kemungkinan akan ditransfer ke Korea Selatan,” bunyi artikel itu.

Alasan untuk Mengurangi Ketergantungan pada Tiongkok

Pakar Korea Selatan telah meminta pihak  berwenang  untuk  menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mengubah struktur ekspornya.

Taekyu Lee,  seorang  peneliti  senior di Institut Riset Ekonomi Korea Selatan (KERI), baru-baru ini mengatakan kepada Kantor Berita Yonhap bahwa perusahaan Korea Selatan telah mengurangi ukuran produksi mereka di Tiongkok, karena kenaikan biaya tenaga kerja dan kondisi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan penanaman modal asing dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mengatasi risiko struktural ekspor, Korea Selatan perlu mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok  untuk ekspor.

The Korea Times juga menyarankan dalam editorialnya bahwa perusahaan Korea Selatan mengembangkan cara-cara konkret untuk mengurangi ketergantungan mereka yang berlebihan pada pasar Tiongkok.

“Korea Selatan harus mendiversifikasi sumber impor bahan mentah dan komponennya sambil menjajaki pasar ekspor di seluruh dunia,” katanya.

Lu Tianming, seorang komentator politik, kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin mengatakan bahwa, ekonomi Korea Selatan terlalu bergantung pada Tiongkok, dan Korea Selatan harus mendiversifikasi risikonya dan mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok pada sisi penawaran dan permintaan.

Lu mengatakan bahwa contoh paling jelas dari ketergantungan berlebihan pada Tiongkok dapat dilihat pada impor Korea Selatan.

“Beberapa produk akan sangat terpengaruh jika Tiongkok memotong pasokan, seperti AdBlue sebelumnya, cairan es lumer, dan lain sebagainya,” katanya. 

“Tetapi bahkan jika tidak ada pemutusan pasokan, inflasi Tiongkok dan kenaikan harga akan berdampak pada Korea Selatan, karena banyak bahan baku dan produk setengah jadi Korea Selatan sangat bergantung pada Tiongkok, dan variasi serta proporsi produk yang diimpor dari Tiongkok sangat besar.”

Selain itu, Korea Selatan sangat bergantung pada ekspor Tiongkok. Sekitar 25 persen adalah proporsi yang sangat besar, dan sekarang kekurangan ini terlihat.

Dia berkata bahwa Korea Selatan tidak punya pilihan selain mengembangkan pasar ekspor di tempat lain.

“Ketergantungan ini sangat tinggi. Seperti kata pepatah, sangat berbahaya menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang. Jadi sangat penting untuk mendiversifikasi risiko, baik di sisi penawaran maupun permintaan, untuk mengurangi ketergantungan ini pada Tiongkok, dan ini akan lebih bermanfaat bagi pembangunan jangka panjang Korea Selatan.”

Lu juga menyebutkan bahwa bergantung pada rezim komunis yang tidak etis dan jahat, seperti Partai Komunis Tiongkok (PKT), merupakan risiko tambahan bagi Korea Selatan.

“Dengan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, dan kedua negara bersaing untuk Korea Selatan, rezim Tiongkok, jika kalah, akan mengambil keuntungan dari ketergantungan ekonomi Selatan dan mengancam negara, yang telah dilakukan,” kata Lu.

Ekonomi Tiongkok Menghadapi Periode Paling Sulit

Desember 2021, pejabat Tiongkok secara terbuka mengakui bahwa ekonominya telah memasuki resesi yang sangat dalam.

Menteri Keuangan, Liu Kun, membuat pernyataan publik yang langka pada akhir 2021, mengatakan bahwa dia ingin mempraktikkan tujuan menjalani kehidupan yang lebih terbatas.

Selama Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan pada 8-10 Desember 2022 lalu, PKT mengakui bahwa perkembangan ekonominya  menghadapi  tekanan tiga kali lipat dari menyusutnya permintaan, guncangan pasokan, dan melemahnya ekspektasi.

Profesor Li Daokui dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Tsinghua mengatakan dalam sebuah pidato di awal Desember, bahwa dalam beberapa tahun ke depan, ekonomi Tiongkok mungkin berada dalam “periode paling sulit” dibandingkan dengan 40 tahun terakhir. (Yud)

IMF Memperkirakan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Tahun 2022 Suram

0

oleh Antonio Graceffo

Tingkat pertumbuhan PDB Tiongkok tahun ini diperkirakan akan turun di bawah 5%, mencapai  batas bawah yang dapat diterima untuk Beijing. Partai Komunis Tiongkok adalah biang kerok dari kerusakan ekonomi tersebut.

Dana Moneter Internasional (IMF) pada 25 Januari menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2022 menjadi 4,8 %, dan memperingatkan bahwa industri lain juga merasakan dampak runtuhnya pasar perumahan Tiongkok. 

Sektor real estat Tiongkok yang nyaris runtuh, ditambah lagi dengan kebijakan nol kasus infeksi yang dicanangkan oleh Beijing, mengurangi mobilitas tenaga kerja dan mengurangi lapangan kerja.

Faktor-faktor ini akan langsung berdampak pada menurunnya konsumsi swasta, yang tentunya juga mempengaruhi sebagian besar jenis bisnis lainnya. Akibatnya, Bank Dunia menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2022 menjadi 5,1%, sedangkan Fitch Ratings menurunkannya menjadi 4,8%, dan Goldman Sachs memperkirakan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah lagi yakni sebesar 4,3%.

Prospek pertumbuhan yang lebih lambat memiliki implikasi politik yang besar bagi pemimpin Tiongkok Xi Jinping, karena 5 % telah lama dianggap sebagai tingkat pertumbuhan minimum yang dapat diterima untuk partai tersebut. 

Bagi dunia, pelambanan pertumbuhan ekonomi Tiongkok berarti pertumbuhan global yang juga ikut melamban.

IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di tengah ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi. Kebijakan moneter ketat adalah langkah logis yang diambil Amerika Serikat. 

Setelah dua tahun melepas pinjaman, membelanjakan, dan memotong suku bunga selama pandemi, The Fed akhirnya mengambil langkah mengurangi pertumbuhan demi mempertahankan keberlanjutan.

Sebaliknya, Beijing berjuang mati-matian untuk menggapai pertumbuhan. Dengan demikian, People’s Bank of China adalah salah satu dari sedikit bank sentral yang memangkas suku bunga. 

Akibatnya, pemerintah Tiongkok sedang melemahkan nilai Renminbi, membuat Tiongkok kurang menarik bagi investasi asing. Namun, pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini diperkirakan tidak akan mampu melampaui ambang batas 5%.

Sejauh ini, anggaran pengeluaran yang diusulkan pemerintah Biden belum diloloskan. Ini kabar baik karena utang AS, seperti utang Tiongkok dan negara global lainnya, meningkat tajam akibat suntikan stimulus selama 2 tahun terakhir akibat epidemi. Di sisi lain, Tiongkok diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran pemerintah.

Tiongkok saat ini sedang menghadapi kekurangan tenaga kerja, gangguan rantai pasokan, pembatasan COVID-19 yang terus berlangsung, masalah transportasi, dan inflasi dari kenaikan biaya energi. Tahun lalu, upaya Beijing untuk mengurangi polusi merugikan aktivitas industri sambil menaikkan biaya listrik. Masalah-masalah ini telah memicu inflasi harga ex-pabrik, yang berarti menaikkan biaya produksi barang.

Tindakan keras yang dilakukan otoritas terhadap industri teknologi belakangan ini telah menghambat inovasi, menghambat investasi, menurunkan nilai kekayaan, menjatuhkan harga saham, dan mengurangi lapangan pekerjaan. 

Berbagai industri, dari bank hingga perusahaan konstruksi, merasakan cengkeraman Beijing di sektor real estat. 

Dalam satu tindakan keras seperti itu, Beijing juga menggebuk industri bimbingan pendidikan, yang secara langsung menghilangkan jutaan kesempatan kerja. Pada saat yang sama, pembatasan industri hiburan menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri streaming.

Kebijakan Xi Jinping untuk mengontrol sektor swasta telah mempersulit kaum muda untuk mendapatkan pekerjaan, membuat para pencari kerja beralih untuk mengikuti ujian pegawai negeri, sehingga angkanya menjadi naik sebanyak 40%. 

Jika semua orang muda ini dapat menemukan pekerjaan di pemerintah, itu akan membengkakkan anggaran untuk sektor publik dan mendongkrak utang publik Tiongkok yang sudah mencapai sekitar 300% dari PDB. 

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok di masa mendatang juga akan terancam oleh tingkat kelahiran yang terus menurun, yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah angkatan kerja. 

Untuk memulihkan pertumbuhan, Beijing harus menempatkan lulusan perguruan tinggi saat ini di angkatan kerja sambil mendorong keluarga untuk memiliki lebih banyak anak. 

Namun, pengangguran kaum muda juga menjadi faktor lain yang mencegah keluarga memiliki lebih banyak anak. Ini adalah sebuah lingkaran setan.

Selain kebijakan ekonomi Xi Jinping yang bersifat merusak, meningkatnya ketegangan di Ukraina menyebabkan naiknya harga energi global. Meskipun mungkin akan terjadi inflasi berskala besar, tetapi sulit untuk mengukur pemulihan ekonomi masa depan dan tingkat pertumbuhan PDB AS dan Tiongkok. 

Kesehatan ekonomi bergantung pada kebijakan penanganan COVID-19 dan respons pemerintah terhadap varian COVID di masa mendatang.

Untuk saat ini, Washington kemungkinan akan menaikkan suku bunga, yang akan membantu mengekang inflasi. Selain itu, kebijakan COVID AS tampaknya mulai melonggar, yang memungkinkan pasar kembali normal secara bertahap. Hal ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Amerika harus lebih cepat dan lancar daripada Tiongkok. 

Di sisi lain, pemerintah Tiongkok memangkas suku bunga, mendorong utang, dan terus merealisasikan kebijakan nol kasus infeksi telah sangat membatasi pertumbuhan ekonomi. (Sin)

Dr Antonio Graceffo pernah tinggal di Asia selama lebih dari dua puluh tahun. Ia lulus dari Shanghai Sport University dan meraih gelar MBA dari Shanghai Jiaotong University. Antonio Graceffo adalah seorang profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok yang menulis untuk berbagai media internasional. Buku-bukunya tentang Tiongkok termasuk ‘Beyond the Belt and Road : China’s Global Economic Expansion’, dan ‘A Short Course on the Chinese Economy’.

Utusan Khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Bertemu Kepala BNPB

0

ETIndonesia- Utusan Khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana, Mami Mizutori bertemu Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto untuk membahas lebih lanjut kesiapan Indonesia dalam penyelenggaraan GPDRR 2022 pada Mei 2022 nanti. Pertemuan ini berlangsung di Graha BNPB, Jakarta, pada Rabu (2/2).

Pada pertemuan tersebut Suharyanto menjelaskan perkembangan persiapan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 yang akan diselenggarakan pada 23 – 28 Mei 2022. Suharyanto menyampaikan bahwa Indonesia ingin penyelenggaraan event tersebut dengan aman, nyaman, sehat dan inklusif. Namun, ini merupakan tantangan besar mengingat pandemi Covid-19 yang masih terjadi tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di banyak negara. 

Suharyanto yang sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional mengatakan bahwa pada hasil rapat tingkat menteri pada Jumat lalu (28/1) tetap mengharapkan pelaksanaan GPDRR dengan pendekatan tatap muka dan dalam jaringan. 

“Namun keputusan final akan diputuskan Presiden dalam rapat terbatas yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” ujar Suharyanto di Graha BNPB, Rabu (2/2).

Ia menambahkan pertimbangan penggunaan sistem bubble seperti yang dilakukan pada pelaksanaan Badminton Indonesia Open, Super Bike Mandalika, Pekan Olahraga Nasional XX Papua atau pun G-20, dengan melakukan adaptasi dan penyesuaian. 

Penggunaan sistem bubble tersebut mencakup kedatangan di bandar udara hingga ke tempat kegiatan yang terpusat di Nusa Dua, termasuk kunjungan pada program field visit. 

Dalam penerapannya, sistem  bubble ini akan berdampak pada besaran impact kegiatan terhadap ekonomi masyarakat Bali. Untuk itu, BNPB akan menyiapkan strategi tambahan dalam menyikapinya dengan melaksanakan pameran usaha mikro kecil menengah di lokasi venue, sarana penjualan souvenir secara online atau pun field trip di lokasi-lokasi wisata yang tentunya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Lebih lanjut, Suharyanto berharap penyelenggaraan GPDRR ini dapat memberikan kontribusi terhadap pertemuan G20, baik sisi substansi maupun praktik baik penyelenggaraan event internasional di masa pandemi Covid-19.

Pada kesempatan itu, Suharyanto menyampaikan kehadiran Sekretaris Jenderal PBB sangat penting di acara GPDRR ke-7 nanti sehingga ini akan memperkuat dan menambah nilai kepentingan GPDRR.

“Mohon dukungan dari Miss Mami Mizutori untuk mendukung kehadiran Sekjen PBB di Indonesia,” tambahnya. 

Dalam pertemuan pagi itu, Kepala BNPB juga menyampaikan beberapa isu dan topik sebagai kontribusi substansi Indonesia dalam GPDRR, termauk Deklarasi Jogjakarta, yang dihasilkan pada _Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction_ ke-5 di Yogyakarta pada 2012 lalu. 

Isu lainnya mengenai komitmen Indonesia dalam mendukung kampanye global untuk mewujudkan kabupaten dan kota tangguh bencana atau Making Cities Resilient (MCR). Komitmen MCR ini sejalan dengan agenda nasional yaitu ‘Indonesia Tangguh 2045.’  (asr)