Korban Bom Truk di Somalia Menjadi 358 Orang, Presiden Somalia Deklarasikan Perang

Epochtimes.id– Ribuan orang Somalia berduka dengan berkumpul untuk berdoa bersama-sama pada Jumat di lokasi serangan paling mematikan di negara tersebut.  Korban tewas menjadi 358 orang dan puluhan orang lainnya masih hilang.

Presiden Somalia akan mengumumkan “keadaan perang” melawan kelompok ekstremis al-Shabab yang dituduh sebagai otak di balik pengeboman tersebut.

Pejabat setempat kepada Associated Press mengatakan pemerintah Amerika Serikat diharapkan memberikan dukungan dalam serangan baru yang akan segera diluncurkan Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed.

Pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang untuk memberi keterangan kepada wartawan.

Kematian Akibat Serangan Bom Somalia lebih 300 orang. Pasukan pemerintah Somalia mengamankan lokasi sebuah ledakan di jalan KM4 di distrik Hodan, Mogadishu, Somalia pada 15 Oktober 2017. (REUTERS / Feisal Omar)

Juru bicara militer Somalia, Kapten Abdullahi Iman mengatakan serangan yang melibatkan ribuan tentara tersebut akan mencoba memaksa pejuang al-Shabab keluar dari benteng mereka di daerah Lower Shabelle dan Middle Shabelle di mana banyak serangan mematikan di ibukota Somalia, Mogadishu dan Uni Afrika bersumber dari kawasan ini.

Militer Amerika Serikat pada Jumat lalu mengatakan pihaknya telah melanjutkan perangnya melawan al-Shabab dengan serangan drone.

Kelompok ekstremis di Somalia belum berkomentar mengenai pemboman truk Sabtu lalu di Mogadishu. Menurut pejabat intelijen Somalia serangan itu dimaksudkan untuk menargetkan bandara internasional yang dijaga ketat di kota ini di mana banyak negara memiliki kedutaan mereka.

Bom masif tersebut, yang menurut pejabat keamanannya beratnya antara 600 kilogram dan 800 kilogram. Bom tersebut justru diledakkan di jalanan yang ramai setelah tentara melepaskan tembakan dan mengenai salah satu ban truk tersebut.

Menunjukkan lokasi ledakan di jalan KM4 di distrik Hodan, Mogadishu, Somalia pada 14 Oktober 2017. (REUTERS / Feisal Omar)

Menteri Informasi Somalia Abdirahman Osman mengatakan Jumat malam sebanyak 56 orang masih hilang, 228 orang lainnya terluka dan 122 orang diterbangkan untuk pengobatan di Turki, Sudan dan Kenya.

“Rasa sakit ini akan berlangsung bertahun-tahun,” kata seorang syekh yang memimpin sholat Jum’at di lokasi pengeboman.  Sementara barisan pelayat panjang berdiri di depan bangunan yang rata atau kusut.

Sejak pemilihan Presiden, Somalia-Amerika pada Februari lalu mengumumkan sejumlah serangan militer terhadap al-Shabab, kelompok ekstremis paling mematikan di Afrika.

Juru bicara militer Somalia, Imam kepada AP militer somalia kembali tiga kota di wilayah Lower Shabelle dari al-Shabab pada Jumat  lalu dalam persiapan untuk serangan terbaru.

Pejabat Somalia tidak memberikan rincian tentang peran apa yang bisa dimainkan militer Amerika Serikat.

Amerika Serikat telah meningkatkan keterlibatan militer di negara Afrika itu, sejak Presiden Donald Trump menyetujui operasi yang diperluas terhadap kelompok tersebut awal tahun ini.

Menurut The Bureau of Investigative Journalism, AS telah melakukan setidaknya 19 serangan drone di Somalia sejak Januari lalu.

Serangan drone A.S. yang terakhir terjadi Senin sekitar 35 mil barat daya ibukota Somalia. Awal pekan ini, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang pemboman truk, seorang juru bicara Pentagon mengatakan Amerika Serikat memiliki sekitar 400 tentara di Somalia dan “kita tidak akan berspekulasi” tentang mengirim lebih banyak. (asr)

Sumber : Associated Press/Reuters