Arab Saudi Tembak Jatuh Rudal Balistik yang Menargetkan Ibu Kota Riyadh

Epochtimes.id- Kementerian Pertahanan Saudi mengonfirmasi pada Minggu mereka berhasil menembak jatuh sebuah rudal balistik di timur laut Riyadh, ibu kota Arab Saudi. Demikian Guardian melaporkan.

“Pertahanan udara Saudi mencegat rudal balistik di timur laut Riyadh,” sebuah pernyataan di televisi pemerintah Saudi mengatakan.

Rudal itu “berukuran terbatas” menurut laporan TV pemerintah. Tidak ada luka atau kerusakan. Media lokal menampilkan gambaran tentang bagian rudal yang ditemukan di dekat jalan raya.

Satu video yang diposkan di media sosial menunjukkan sistem pertahanan udara yang menembaki beberapa proyektil yang membakar ke langit sampai terdengar ledakan.

Video lain yang diambil dari sebuah bandara menunjukkan asap hitam naik ke langit malam di kejauhan.

Angkatan udara Yaman mengkonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan rudal tersebut yang menargetkan Bandara Internasional Khalid Raja di Riyadh.

Meskipun rudah berhasil dicegat, Kementerian Pertahanan Yaman mengatakan bahwa serangan tersebut berhasil karena “mengguncang ibukota Saudi.”

Yaman mengatakan bahwa mereka mengembangkan rudal jarak jauh, dengan kode nama Burqan 2H.

Penembakan rudal tersebut merupakan yang pertama kali di pusat ibukota Arab Saudi dan menandai peningkatan ekskalasi konflik yang sedang berlangsung. Demikian CNN melaporkan.

Dalam pesan Twitter, King Khalid International Airport menulis bahwa tidak terpengaruh oleh serangan tersebut.

“Wisatawan di bandara internasional Raja Khalid di Riyadh, kami jamin bahwa gerakan tersebut berlangsung seperti biasa dan biasa, dan perjalanan berjalan sesuai waktu,” kata bandara di Twitter.

“Kami sebelumnya memperingatkan bahwa ibu kota negara-negara yang menyerang Yaman tidak akan aman dari rudal balistik kami, ” kata Mohammed AbdulSalam, juru bicara Houthi.

“Serangan rudal hari ini datang sebagai tanggapan terhadap pembunuhan warga Yaman yang tidak bersalah.”

Sementara itu, seorang pejabat senior Yaman mengatakan kepada CNN bahwa klaim bahwa rudal tersebut ditembak jatuh adalah palsu.

“Rezim Saudi tidak dapat menyembunyikan kebakaran berat yang dilihat oleh ribuan warga Saudi di Bandara Raja Khalid sebagai akibat rudal Yaman,” kata pejabat tersebut.

“Ini bukanlah akhir. Kota Saudi akan menjadi target terus menerus. Kami memasuki fase baru. ”

Yaman terbagi menjadi pemerintah yang didukung Saudi melanjutkan konflik yang berlarut-larut melawan milisi Houthi yang didukung oleh Iran.

Sebuah koalisi pimpinan-Saudi turun tangan pada tahun 2015 untuk mendukung pemerintahan yang dikuasi setelah pemberontak merebut ibukota Yaman. Pemberontak terus menguasai sebagian besar kota Yaman sampai hari ini.

Perundingan yang didukung oleh Perserikatan Bangsa Bangsa untuk mengakhiri konflik namun tidak banyak berpengaruh. Lebih dari 8.600 orang tewas sejak koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi.

Apalagi sekitar 2.100 orang meninggal dalam wabah kolera di Yaman yang dimulai pada April. Rumah sakit sedang berjibaku untuk mengamankan pasokan karena koalisi terus memblokir pasokan melalui laut dan udara. PBB mengatakan Yaman berada di ambang kelaparan. (asr)

Sumber : The Epochtimes