Ledakan Anomali Hidro Akustik Terdeteksi Dekat Lokasi Hilangnya Kapal Selam Argentina

EpochTimesId – Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di dekat tempat kapal selam Argentina yang hilang. Angkatan Laut Argentina membenarkan keberadaan ledakan itu, Kamis (23/11/2017) waktu setempat.

Ledakan dahsyat tersebut tercatat di daerah lokasi terakhir hilangnya ARA San Juan, pada 15 November 2017 lalu, seperti dikutip The Epoch Times dari The New York Times.

Ledakan itu digambarkan sebagai peristiwa mendadak, singkat, dan keras oleh Angkatan Laut. Kabar itu meredam harapan tim penyelamat bahwa puluhan awak kapal selam masih hidup. Namun, mereka kini sedang mencoba menemukan kapal selam tersebut, yang memiliki 44 orang awak di dalamnya.

“Sampai kita memiliki kepastian, kita akan terus melakukan usaha pencarian. Tim pencari internasional juga akan terus ikut mencari,” ujar Kapten Enrique Balbi, juru bicara Angkatan Laut Argentina.

Pada hari Rabu lalu, Angkatan Laut mendapat laporan dari Amerika Serikat tentang anomali hidro-akustik yang telah terdeteksi beberapa jam setelah kapal selam hilang kontak, seperti dikabarkan BBC. Informasi tersebutlah yang dibenarkan oleh Argentina.

Saudara perempuan salah seorang awak kapal selam, mengaku kecewa dengan otoritas militer Argentina. Dia menuntut pihak militer terbuka soal informasi, apa yang sebenarnya terjadi dengan kapal selam yang hilang.

“Saya merasa seperti sedang menunggu mayat,” ujarnya sedih.

Istri awak kapal lainnya, Itatí Leguizamón, bahkan mengaku bahwa suaminya pernah bercerita soal usangnya kapal selam tempat suaminya bekerja. Sang Suami mengaku khawatir dengan kondisi perawatan kapal selam tersebut.

“Suami saya bilang ada masalah,” kata perempuan 29 tahun itu.

Dia menambahkan bahwa dia merasa Angkatan Laut Argentina tidak mengungkapkan cukup informasi.

“Mereka memanipulasi kita. Mereka menipu kita,” Imbuh Itati.

Para ahli mengatakan bahwa kapal selam tersebut memiliki cukup oksigen hingga tujuh sampai 10 hari terakhir. Kamis kemarin menandai hari kedelapan sejak kapal tersebut hilang.

Kapal selam itu tidak dipersenjatai dengan senjata nuklir. Ledakan tersebut diyakini tidak melibatkan senjata.

Sejumlah negara turut membantu Brasil dalam operasi SAR. Cile, Kolombia, Prancis, Jerman, Peru, Afrika Selatan, Uruguay, dan Inggris telah mengirim kapal atau pesawat untuk membantu misi pencarian dan penyelamatan.

Komodor Erik Reynolds, juru bicara Angkatan Laut Amerika Serikat menegaskan bahwa deteksi seperti ledakan tidak disebabkan oleh aktivitas vulkanik atau seismik.

“Itu bukan suara alami yang bisa Anda dengar di lingkungan samudra,” katanya, dilansir New York Times.

Angkatan Laut Amerika akan terus berupaya membantu Argentina guna memastikan nasib kapal selam dan awak yang hilang.

“Untuk Amerika Serikat, ini masih merupakan misi pencarian dan penyelamatan,” tambahnya. “Kami masih menganggap, bahwa mereka masih hidup.” (waa)