Dengan kampanye anti korupsi pemimpin Tiongkok Xi Jinping yang menuntut tekanan penuh, banyak pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah digulingkan, meninggalkan posisi kunci yang tidak terisi.
Sejak mengambil alih kekuasaan di tahun 2012, Xi telah menurunkan banyak pejabat yang termasuk dalam kelompok oposisi yang setia kepada mantan pemimpin PKT, Jiang Zemin.
Menyusul sidang tertutup Partai yang sangat penting, Kongres Nasional ke-19, yang selesai pada bulan Oktober, Xi telah menempatkan orang-orang kepercayaannya ke posisi kepemimpinan puncak, sambil terus menurunkan pejabat tinggi tingkat propinsi dan kota di seluruh negeri melalui penyelidikan korupsi.
Analisis pengumuman resmi menunjukkan bahwa 12 posisi tingkat propinsi belum diisi setelah pejabat sebelumnya digulingkan dari jabatan mereka.
Menurut konvensi Partai, selain Xinjiang dan Tibet, 29 propinsi lainnya, yang mencakup empat kotamadya yang dipusatkan di pusat – Beijing, Tianjin, Chongqing, dan Shanghai – harus memiliki dua wakil sekretaris. Namun saat ini Propinsi Tianjin dan Fujian masing-masing kehilangan dua deputi, sementara propinsi Hebei, Liaoning, Zhejiang, Guizhou, dan Shaanxi hilang satu.
Sementara itu, Tianjin, Fujian, dan Shaanxi juga kehilangan walikota atau walikota propinsi.
Tianjin dianggap sebagai sarang bagi pejabat faksi Jiang. Pengamat politik mencatat bahwa posisi kosong di sana dapat menunjukkan bahwa baik bos partai Tianjin saat ini dan pejabat faksi Jiang, Li Hongzhong, membuat sulit bagi Xi untuk menunjuk sekutunya, atau pejabat Partai tersebut tidak tertarik untuk bekerja dengan pejabat faksi Jiang di sana.
Posisi kunci lainnya yang masih kosong adalah ketua Komisi Regulator Asuransi Tiongkok. Mantan ketua Xiang Junbo dipecat pada bulan April.
Sekretaris partai pusat Liga Pemuda Komunis sebelumnya Qin Yizhi diturunkan jabatan dan dipindahkan dari jabatan tersebut pada bulan September, dan penggantinya belum diperoleh.
Sementara itu, sejumlah pejabat yang dipecat masih menunggu nasib mereka. Dua puluh lima pejabat belum dihukum: 22 telah dikeluarkan dari Partai dan jabatan administratif mereka namun belum diadili di pengadilan; dua masih dalam penyelidikan; dan satu telah ditahan tapi tanpa hukuman yang jelas.
Ma Jian, mantan wakil menteri Kementerian Keamanan Negara, telah berada dalam posisi paling lama. Dia diinvestigasi pada Januari 2015, kemudian dikeluarkan dari Partai dan jabatannya pada bulan Desember 2016, berarti sudah 714 hari sejak dipecat.
Kasusnya rumit, melibatkan banyak kerabat dan sogokan mereka. Ma dekat dengan mantan wakil menteri dan antek Jiang, Zeng Qinghong, serta pengusaha pembangkang asing Guo Wengui.
Nasib menyedihkan kemungkinan akan menanti mantan walikota propinsi Fujian, Su Shulin, yang juga memiliki hubungan dekat dengan Zeng dan seorang pemimpin faksi Jiang lainnya, mantan kepala keamanan Zhou Yongkang. Bersama-sama, ketiganya membuat kesepakatan untuk mendapatkan keuntungan dari industri perminyakan. (ran)
Fang Xiao dan Xu Meng’er memberikan kontribusi untuk laporan ini.
