Korban Tewas Akibat Bom Truk di Somalia Mencapai 512 Jiwa

Epochtimes.id- Korban tewas terakhir akibat bom truk terbesar pada Oktober di ibukota Somalia, Mogadishu mencapai 512 jiwa. Jumlah ini berdasarkan keterangan komite yang menangani serangan terburuk di negara tersebut.

Jumlah korban terakhir meningkat drastis dari perkiraan sebelumnya yang menewaskan lebih dari 350 orang.

Laporan komite tersebut, yang diperoleh oleh The Associated Press, mengatakan bahwa 312 orang lainnya terluka dalam pemboman Mogadishu dan 62 orang masih hilang.

Hanya beberapa serangan sejak serangan pada 11 September 2001 telah membunuh sebanyak mungkin orang. Demikian menurut Database Terorisme Global di University of Maryland.

Peta Somalia (Nations Online)

Pemerintah Somalia menyalahkan kelompok ekstremis al-Shabab al-Qaida untuk serangan 14 Oktober, yang melanda sebuah jalan yang ramai.

Pejabat keamanan mengatakan bom tersebut beratnya antara 600 kilogram dan 800 kilogram karena kemampuan pembuat bom kelompok ekstremis tersebut berkembang.

Serangan tersebut mengejutkan warga Somalia, dan beberapa orang menyebutnya “9/11.”

Ratusan orang terluka di rawat rumah sakit Mogadishu, di mana banyak orang bergegas untuk menyumbangkan darah.

Anggota keluarga yang kebingungan  setelah menyisir puing-puing beberapa hari kemudian karena mulai ‘Runtuh hati mereka’ setelah pudarnya harapan menemukan korban selamat.

Kematian Akibat Serangan Bom Somalia ratusan orang. Pasukan pemerintah Somalia mengamankan lokasi sebuah ledakan di jalan KM4 di distrik Hodan, Mogadishu, Somalia pada 15 Oktober 2017. (REUTERS / Feisal Omar)

Ribuan orang Somalia berdemontrasi di ibu kota yang menentang kelompok ekstremis tersebut.

Sementara Presiden Somalia, Mohamed Abdullahi Mohamed, mengumumkan sebuah serangan militer terbaru dan meminta bantuan tetangga.

Al-Shabab menguasai sebagian besar wilayah pedesaan Somalia selatan dan tengah, sering menyerang daerah dengan profile tinggi di Mogadishu.

Pejabat intelijen Somalia mengatakan bahwa bom truk besar tersebut dimaksudkan untuk menargetkan bandara yang dijaga ketat, di mana beberapa negara memiliki kedutaan.

Namun demikian bom tersebut diledakkan di jalan yang ramai setelah tentara melepaskan tembakan dan mengenai salah satu ban truk tersebut.

Kelompok ekstremis paling mematikan di Afrika, telah ditargetkan tahun ini oleh hampir 30 serangan drone militer Amerika Serikat.

Operasi tersebut setelah pemerintah Trump menyetujui serangan diperluas terhadap kelompok ekstremis al-Shabab. (asr)

Sumber : AFP/AP/NewIndiaExpress