Tianjin Diduga Ikuti Langkah Beijing Mengusir Penduduk Kelas Rendah

ErabaruNews – Otoritas Tianjing awal pekan ini mengeluarkan surat keputusan mengenai masalah keselamatan konstruksi bangunan yang berisikan 21 macam larangan. Namun, beberapa di antara larangan itu dicurigai memiliki kepentingan dengan kaum penduduk musiman atau pekerja migran. Pihak luar khawatir tentang kejadian serupa di Beijing akan terjadi juga di kota Tianjin.

Tiga instansi itu adalah Komisi Pembangunan Kota Tianjin, Biro Perencanaan Kota Tianjin dan Otoritas Administrasi Tanah dan Perumahan Kota Tianjin. Mereka menerbitkan Surat Keputusan bersama, ‘Surat Keputusan tentang Masalah Terkait Keselamatan Konstruksi Bangunan’ pada 4 Desember 2017.

Mereka meluncurkan 21 larangan dengan maksud untuk memperkuat pengaturan dalam manajemen keselamatan atas konstruksi bangunan. Dan dengan alasan ini akan menindak keras para pelanggar aturan ini.

Di antara 21 larangan itu, sebagian berisi hal-hal yang dimungkinkan untuk melakukan pengusiran terhadap para ‘penduduk kelas rendah’. Misalnya, dilarang menyewakan ruangan dalam bangunan ilegal. Dilarang mendirikan bangunan darurat (bedeng) dalam area proyek bangunan untuk penginapan para pekerja.

Aturan lainnya yaitu, dilarang keras menyewakan seluruh atau sebagian ruangan dalam bangunan yang awalnya dirancang untuk perumahan keluarga. Dilarang menyewakan ruang dapur, kamar kecil, balkon dan ruang gudang bawah tanah untuk dihuni orang lain.

Sasaran dari peraturan-peraturan ini tak lain adalah untuk mengatasi situasi kaum buruh migran kebanyakan di Tiongkok saat ini. Penerbitan SK ini juga dilatarbelakangi sebuah kebakaran serius yang terjadi pada lift gedung bertingkat tinggi di kota Tianjin empat hari lalu.

Warga berdiri di luar rumah mereka, setelah mereka menerima pemberitahuan penggusuran, di pinggiran kota Beijing, pada 27 November 2017. (Fred Dufour / AFP / Getty Images)

Pada 1 Desember, tiba-tiba terjadi kebakaran di ruang lift lantai 38 Gedung Perdagangan dan perumahan di Tianjin Hexi Distrik. Karena perusahaan konstruksi membuang air dalam tangki air demi kenyamanan dalam pembangunan konstruksi.

Namun, tindakan itu justru mengakibatkan kegagalan dalam memadamkan kebakaran. Api akhirnya menyebar dengan cepat sehingga menyebabkan 10 pekerja tewas dan 5 lainnya mengalami luka bakar serius.

SK dengan 21 larangan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Tianjin mengundang kecurigaan masyarakat, ‘Apakah Tinjin akan mengikuti jejak Beijing melakukan pengusiran besar-besaran terhadap kaum penduduk musiman yang disebut-sebut sebagai penduduk kelas bawah?’ (NTDTV/A Zhu/Sinatra/waa)