‘Rakyat Australia Bangkit’: PM Turnbull Menolak Beijing Mencampuri Urusan Politik Domestik

Perundang-undangan yang diusulkan menargetkan pejabat publik dan pelanggan Tiongkok mereka

Pada 9 Desember, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menanggapi klaim oleh rezim Tiongkok dan politisi oposisi dimana dia telah membuat ucapan “fobia Tiongkok” dan melayani “untuk laporan yang tidak bertanggung jawab.”

Reaksi balasan tersebut terjadi setelah Turnbull meningkatkan kekhawatiran tentang tersebarnya dan masuknya infiltrasi pada pemerintah dan masyarakat Australia oleh agen yang melayani kepentingan Partai Komunis Tiongkok tersebut.

“Kekuatan luar negeri membuat upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dan semakin canggih untuk mempengaruhi proses politik,” Turnbull mengatakan kepada wartawan di Canberra, ibukota Australia, pada 7 Desember saat dia mendorong undang-undang yang akan mengatur secara ketat individu dan perusahaan Tiongkok yang berusaha mempengaruhi politisi Australia dengan menggunakan donasi dan insentif lainnya.

Pada 8 Desember, juru bicara rezim Tiongkok mengatakan bahwa Beijing “terkejut dengan ucapan yang relevan dari pemimpin Australia tersebut. Ucapan tersebut hanya memenuhi laporan yang tidak bertanggung jawab oleh beberapa media Australia yang tanpa prinsip dan penuh bias melawan Tiongkok.”

Selama berbulan-bulan, media Australia dan badan-badan negara telah meneliti upaya rezim Tiongkok untuk menyebarkan pengaruh politik di perbatasan Australia, dari taktik pemaksaan komunis yang digunakan untuk menumbangkan komunitas Tionghoa-Australia yang besar ke pendanaan politisi yang ditempatkan dengan baik.

‘Rakyat Australia Bangkit’

“Pemerintah asing berhak untuk membuat pandangan mereka diketahui,” kata Perdana Menteri Turnbull pada tanggal 9 Desember. “Tetapi lobi terselubung, terutama dari jenis yang telah kita lihat baru-baru ini, itu tidak dapat diterima dan kami memperbarui undang-undang kami untuk menghadapinya.”

Pada tanggal 7 Desember, Turnbull telah mengajukan satu set RUU ke parlemen yang dirancang untuk melawan pengaruh pemerintah asing di Canberra.

Sebuah laporan baru-baru ini oleh intelijen Australia mengatakan bahwa Tiongkok telah menjalankan operasi “sporadis tapi mendalam” untuk memasukkan politisi yang ramah dan tokoh masyarakat lainnya ke dalam posisi pengaruh.

Menanggapi “ketidakpuasan kuat Beijing” terhadap pernyataan sebelumnya, Turnbull merujuk sebuah kutipan oleh pendiri sekaligus pemimpin komunis Tiongkok, Mao Zedong, yang mengatakan, “rakyat  Tiongkok telah bangkit.”

“Jadi kita katakan ‘rakyat Australi bangkit’,” kata Turnbull, berbicara dalam bahasa Mandarin tanpa polesan.

Undang-undang baru Turnbull akan memperkenalkan tindak pidana dari campur tangan asing yang disengaja, yang mencakup situasi-situasi di mana proses politik atau negara secara diam-diam atau menipu dipengaruhi oleh seorang klien asing.

Salah satu politisi Australia yang menjadi sorotan utamanya adalah Senator Sam Dastyari dari Partai Buruh kiri. Dastyari disponsori oleh Huang Xiangmo, seorang miliarder Tiongkok yang memiliki ikatan dengan Partai Komunis.

Karena konflik kepentingannya, Dastyari diturunkan dari jabatannya sebagai wakil penggerak politisi opisisi di Senat dan pemerintah sekarang menyerukan pemecatannya dari parlemen. Turnbull telah menyebut tindakannya sebagai “kegagalan terhadap kesetiaan.”

RUU upaya untuk menangkal pengaruh tiongkok ke australia
Senator Partai Buruh Australia Sam Dastyari berbicara kepada media di Sydney pada tanggal 6 September 2016. (William West / AFP / Getty Images)

Dastyari telah lama dipandang sebagai orang yang dicurigai dekat dengan Tiongkok, namun baru pada akhir bulan November rekaman audio menunjukkan bahwa dia pernah bertemu dengan Huang Xiangmo dan mengatakan bahwa teleponnya mungkin disadap oleh intelijen Australia.

“Sam Dastyari adalah kasus yang sangat jelas dari seseorang yang telah benar-benar mengambil uang dari orang-orang yang terkait erat dengan pemerintah Tiongkok dan, sebagai imbalannya, telah menyampaikan pernyataan-pernyataan kebijakan Tiongkok pada pokok prinsipnya,” ungkap Turnbull mengatakan pada 9 Desember.

Perpecahan Domestik

Politisi oposisi telah mengkritik Turnbull, menuduhnya sebagai Sinophobia dan membakar jembatan di dalam hubungan negara tersebut dengan Asia dan Asia-Australia.

Kristina Keneally, seorang politikus Partai Buruh, mengatakan bahwa Turnbull memicu kecurigaan terhadap orang Asia-Australia dan “lebih tertarik pada kelangsungan hidupnya sehari-hari daripada hubungan masa depan Australia di Asia.”

upaya penyusupan pengaruh tiongkok ke urusan domestik australia
Kristina Keneally, pada sebuah konferensi pers di Townsville, Australia, pada 8 Desember 2012. (Ian Hitchcock / Getty Images)

“Bukan hanya orang Tionghoa-Australia, tapi orang-orang Korea-Australia juga yang tahu bahwa mereka ternodai oleh pernyataan Malcolm Turnbull bahwa orang-orang Asia-Australia bukan anggota tim Australia yang sepenuhnya,” kata Keneally.

Kristina Keneally saat ini mencalonkan diri sebagai wakil parlemen dalam perlombaan ketat melawan Partai Liberal perdana menteri di Bennelong, New South Wales. Keneally pernah menjabat sebagai perdana menteri New South Wales, dan Sam Dastyari sebelumnya adalah sekretaris umum Partai Buruh untuk negara bagian tersebut.

‘Teman Rakyat Tiongkok’

Turnbull menegur pernyataan bahwa dia anti Tiongkok, menunjuk pada cucunya, yang keturunan setengah Tionghoa. “Untuk menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki cucunya adalah satu dari satu juta orang Australia keturunan Tionghoa, apapun yang lain selain teman orang Tionghoa adalah tidak masuk akal, sama sekali tidak masuk akal. Ini hanya menunjukkan betapa putus asanya mereka,” kata Turnbull.

Hubungan-hubungan ke Tiongkok, apakah rakyat atau Partai Komunis yang berkuasa, dapat ditemukan di kalangan kaum Liberal juga.

Menurut perwakilan Partai Buruh Anthony Albanese, anggota Liberal parlemen Australia juga telah menerima sponsor dari sumber-sumber Tiongkok.

hubungan australia tiongkok
Orang-orang melihat cakrawala Sydney pada tanggal 21 Oktober 2016. (William West / AFP / Getty Images)

“Kami menemukan bahwa ada pemberitahuan yang meminta orang-orang untuk menghadiri penggalangan dana untuk partai Liberal dimana pembicara tamu bukan menteri partai liberal atau menteri bayangan, mereka adalah perwakilan pemerintah Tiongkok.”

Bill Shorten, pemimpin Partai Buruh di parlemen, mengatakan bahwa Turnbull menggunakan retorika yang kuat melawan rezim Tiongkok untuk memperkuat posisi politiknya melawan Partai Buruh.

“Saya berharap Senator Dastyari belum memberikan amunisi tersebut untuk melakukan beberapa serangan-serangan itu,” kata Shorten.

Alex Turnbull, putra dari perdana menteri tersebut, menikah dengan wanita kelahiran Tiongkok Yvonne Wang. Menurut Christopher Joye dari Australian Financial Review, Turnbull yang lebih tua skeptis terhadap intelijen Australia, sebuah sentimen “yang direspon penggali semangat orang-orang  Australia dan AS menyindir Malcolm yang bersikap lunak terhadap keamanan nasional dan ancaman Tiongkok tersebut sambil mencatat bahwa anak laki-laki Sinophile (pengagum Tiongkok)-nya telah menikah dengan putri pejabat senior Partai Komunis Tiongkok.”

Tuduhan bahwa istri Turnbull yang lebih muda adalah putri pejabat rezim Tiongkok kemudian dihapus dari artikel Joye atas keluhan keluarga perdana menteri.

Apa yang Beijing inginkan?

Para ahli mengatakan bahwa tujuan diplomatik Tiongkok adalah untuk mengancam dan membujuk Australia agar tidak bersekutu dengan Amerika Serikat. Dengan melakukan hal itu, akan memudahkan rezim komunis untuk memajukan kepentingan strategisnya di Asia, di wilayah-wilayah yang dikejar seperti Laut Tiongkok Selatan atau Taiwan, yang oleh Beijing dilihat sebagai wilayahnya sendiri.

Pada tahun 2016, Global Times, tabloid Tiongkok yang dikuasai Partai Komunis, memuat sebuah artikel yang mencela Australia karena menentang klaim Tiongkok terhadap Laut Tiongkok Selatan, yang sebagiannya merupakan bagian dari perairan internasional.

“Australia bahkan bukan ‘macan kertas’, ini hanya ‘kucing kertas’ yang terbaik … Australia secara tak terduga menjadikan dirinya pelopor untuk menyakiti kepentingan Tiongkok,” kata Global Times. “Jika Australia masuk ke perairan Laut Tiongkok Selatan, ini akan menjadi target ideal bagi Tiongkok untuk memperingatkan dan menyerang.”

Malcolm Davis, analis senior Institut Kebijakan Strategis Australia, mengatakan kepada The New Daily bahwa Australia tidak dapat membiarkan dirinya didorong mendekat dengan Tiongkok.

“Populasi kita berubah. Dalam waktu 20 sampai 30 tahun, kita akan menjadi populasi yang lebih beragam dan multi budaya yang mencakup komponen etnis Tiongkok dan etnis lainnya,” kata Dr. Davis. “Tiongkok berharap dapat mempengaruhi populasi Australia di masa depan pada orang-orang yang masih muda, memasuki dunia politik dan lama kelamaan [ingin] menumbuhkan pengaruh ini.”

Perdana menteri tampaknya setuju: Australia perlu mempertahankan suasana kedaulatan dan keterbukaan politik yang kuat.

Pada 5 Desember, ketika Turnbull mengeluarkan undang-undang barunya, dia mengatakan bahwa “apa yang dilakukan Buruh dengan Dastyari tidak akan menghasilkan apa-apa yang lebih besar selain penghinaan sepenuhnya terhadap Australia dan khususnya partai Buruh orang-orang Australia di Beijing.” (ran)

ErabaruNews