Ketahui Faktor yang Menyebabkan Demonstran Iran Turun Massal ke Jalanan

Epochtimes.id- Iran meningkatkan tindakan keras terhadap demonstrasi anti-pemerintah yang menjadi tantangan paling berani bagi pemerintahan mullah sejak 2009.

Berikut adalah faktor yang mendorong rakyat Iran turun ke jalanan dan tantangan yang dihadapi pihak berwenang.

Seberapa serius aksi protes?

Demonstrasi, yang dimulai pekan lalu, adalah paling serius sejak kerusuhan di tahun 2009 bersamaan pemilihan ulang Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang jadi pertikaian.

Aksi protes politik jarang terjadi di Iran, di mana aparat keamanan berada di mana-mana. Namun puluhan ribu orang menggelar demonstrasi di seluruh negeri sejak Kamis lalu.

Sebagai pertanda aksi demonstrasi semakin serius di Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mencap demonstrans sebagai musuh Republik Islam pada Selasa lalu karena memicu kerusuhan.

Mahasiswa Iran berunjuk rasa di Universitas Teheran dalam sebuah demonstrasi pada 30 Desember 2017. (STR / AFP / Getty Images)

Khamenei, otoritas tertinggi dalam sistem kenegaraan mullah dan republik Islam Iran, mengatakan bahwa dia akan berbicara kepada negara tentang kejadian baru-baru ini “Saat di waktu yang tepat.”

Berbeda dengan demonstrasi pro-reformasi tahun 2009, demonstrasi terbaru tampak lebih spontan dan sepertinya tidak diatur oleh pemimpin yang dapat diidentifikasi dan ditangkap oleh pihak berwenang.

Ajakan yang dilakukan di seluruh negeri untuk mengakhiri krisis ekonomi dan dugaan korupsi sangat sensitif karena para pemimpin Iran sering menggambarkan revolusi Islam 1979 yang menggulingkan Shah yang didukung Amerika Serikat sebagai pemberontakan terhadap kaum miskin melawan eksploitasi dan penindasan.

Meskipun ada berbagai tuntutan dari berbagai kelas masyarakat, video yang diunggah di media sosial mendorong pemuda dan orang-orang kelas pekerja turun merupakan angka terbesar.

Fakta itu bisa lebih berbahaya bagi pihak berwenang karena mereka menganggap orang kaya kurang setia kepada republik Islam bertentangan dengan pemrotes kelas menengah yang turun ke jalan sembilan tahun silam.

Menurut angka resmi, 90 persen dari mereka yang ditangkap berusia di bawah 25 tahun. Banyak kaum muda lebih tertarik pada pekerjaan dan perubahan daripada idealisme Islamis dan sentimen anti-barat yang didengungkan oleh kalangan tua.

Pasukan keamanan mungkin memperkirakan mereka masih dapat menahan kerusuhan. Pasalnya, tak ada kelompok politik di dalam negeri yang menempatkan bobotnya di belakang gerakan tersebut. Apalagi para pekerja tidak memiliki serikat pekerja yang kuat untuk mendukung gerakan mereka.

Mengapa Pemerintah Tidak Segera Menemukan Solusi?

Tantangan utama pemerintah adalah menemukan cara untuk menekan demonstrasi tanpa memprovokasi lebih banyak kemarahan saat para demonstran menyerang kantor polisi dan bank.

Seorang wanita Iran telah melepaskan jilbabnya dan meletakkannya di atas sebuah tongkat sebagai protes. Wanita ini menjadi simbol protes Iran (Facebook)

Sejauh ini, pihak pemerintah Iran telah mengancam mengambil langkah-langkah yang keras, dalam praktiknya sebagian besar mereka telah menahan diri tetapi menahan ratusan orang. Namun memerintahkan pasukan elit bertahan untuk melewati kerusuhan yang terjadi.

Langkah-langkah garis keras bisa menggusik orang-orang Iran yang telah menyerukan jatuhnya kepemimpinan mullah, termasuk Khamenei.

Pihak berwenang ingin mengambil kendali sambil menghindari terulangnya tahun 2009. Pada bulan Juni tahun itu, sebuah video yang menunjukkan pemrotes saat-saat terakhir Neda Agha-Soltan setelah ditembak di dada membuatnya menjadi ikon gerakan oposisi.

Negara memiliki aparat keamanan yang kuat namun sejauh ini telah menahan diri untuk tidak mengundurkan diri dari Garda Revolusi, milisi Basij dan pasukan keamanan berpakaian sipil yang menghancurkan pemberontakan tahun 2009 dan membunuh puluhan pemrotes.

Meski begitu, demonstrasi yang berkepanjangan bisa memaksa pemerintah untuk bertindak.

Pemimpin Iran percaya bahwa mereka dapat mengandalkan dukungan dari banyak generasi yang berperan sebagai pemuda dalam revolusi 1979 karena komitmen ideologis mereka dan keuntungan ekonomi yang mereka buat di bawah pemerintahan Islam seperti dikatakan para analis.

Apa Tuntutan Utama Para Pemrotes?

Warga Iran di seluruh negeri menginginkan upah yang lebih tinggi dan mengakhiri dugaan korupsi. Tapi karena kerusuhan telah menyebar, pemrotes telah mengarahkan kemarahan mereka kepada otoritas agama.

Banyak juga yang mempertanyakan kebijakan luar negeri Iran di Timur Tengah, di mana Iran telah melakukan intervensi di Suriah dan Irak dalam sebuah pertempuran untuk berebut pengaruh dengan seterunya, Arab Saudi.

Dalam foto yang diambil oleh seorang yang tidak dipekerjakan oleh Associated Press dan diperoleh oleh AP di luar Iran,polisi anti-huru hara Iran mencegah mahasiswa untuk bergabung dengan pemrotes lain atas melemhanya ekonomi Iran, di Teheran, Iran, Sabtu 30 Desember 2017, dengan mahasiswa dan masyarakat bernyanyi menentang pemerintah beberapa jam setelah kelompok garis keras mengadakan demonstrasi mereka sendiri untuk mendukung pemerintahan ulama Republik Islam Iran. (AP Foto)

Dukungan keuangan negara tersebut untuk orang-orang Palestina dan kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah juga membuat marah orang-orang Iran, yang menginginkan pemerintah mereka untuk fokus pada masalah ekonomi domestik.

Beberapa demonstran bahkan meneriakkan “Reza Shah, memberkati jiwamu” – sebuah referensi untuk penguasa Iran dari tahun 1925 sampai 1941, dan dinasti Pahlevi yang digulingkan oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin pertama Republik Islam tersebut.

Apa Prospek Ekonomi Iran?

Presiden Hassan Rouhani memperjuangkan kesepakatan dengan penguasa dunia pada tahun 2015 untuk mengekang program nuklir Iran. Imbalannya, Iran menerima pencabutan sebagian besar sanksi internasional.

Orang-orang melakukan demonstrasi di Teheran, Iran pada tanggal 30 Desember 2017, dalam gambar ini dari sebuah video yang diperoleh oleh Reuters

Namun, pemerintah Iran telah gagal memenuhi janji kemakmuran di negara tersebut di mana tingkat pengangguran kaum muda mencapai 28,8 persen pada tahun ini.

Inflasi turun menjadi satu digit untuk pertama kalinya dalam sekitar seperempat abad pada bulan Juni 2016. Pertumbuhan produk domestik bruto melonjak menjadi 12,5 persen sampai 20 Maret 2017, meskipun ini hampir seluruhnya karena lonjakan ekspor minyak.

Akan tetapi pertumbuhannya terlalu lambat bagi populasi generasi muda Iran. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes