Jika Diserang Pertahanan Negara Lain Australia Akan Kolaps Dalam 19 Hari

ErabaruNews – Jika Australia diserang oleh kekuatan asing, pasukan pertahanan negara tersebut tidak akan bertahan lebih dari tiga minggu. Seorang mantan pejabat militer memperingatkan hal itu,seperti dikutip dari NTDTV, Jumat (5/1/2017).

“Isu utamanya adalah pasokan bahan bakar,” kata Jim Molan yang merupakan mantan kepala operasi pasukan koalisi di Irak, dalam sebuah wawancara dengan ABC.

Molan, senator yang masuk partai Liberal yang berkuasa, mengatakan bahwa militer negaranya dapat dilumpuhkan dalam 19 hari. Karena sebuah serangan akan membuat militer kekurangan cadangan bahan bakar.

“Kami salah satu negara unik di seluruh dunia. Karena kami tidak memiliki cadangan bahan bakar strategis, pemerintah tidak diberi mandat untuk itu,” kata Molan.

“Anda bisa memiliki semua peralatan fantastis yang sedang dibangun dan dibeli oleh pemerintah ini, tapi jika Anda belum mendapat bahan bakar dan Anda tidak memiliki rudal untuk mereka, maka kami memiliki diskontinuitas di pusat strategi kami,” sambungnya.

“Ada hal-hal yang mungkin tidak akan pernah sanggup kita bangun di negara ini, seperti Joint Strike Fighter dan rudal paling canggih,” beber Molan.

“Tapi kita harus menjamin pengiriman mereka (BBM) ke Australia-yang jarang Anda lakukan-atau kita harus mendapatkannya di gudang.”

“Kecuali kita punya rencana untuk mendapatkannya saat kita membutuhkannya … maka saya, sebagai seorang mantan komandan militer, tidak ingin melewati garis start dalam melakukan sesuatu secara militer kecuali jika saya memiliki gudang di belakang saya.”

‘The 2016 Defense White Paper’ memperingatkan bahwa ketergantungan Australia pada impor bahan bakar adalah risiko yang diberikan oleh ketegangan di Laut Cina Selatan. Beijing mengklaim hampir semua lautan yang diperebutkan sebagai wilayahnya sendiri dan sedang membangun pulau-pulau buatan untuk mendukung klaimnya.

Sebagian besar bahan bakar Australia dikirim melalui daerah tersebut.

Ketika White Paper dikeluarkan, Wakil Marshall Udara kala itu, John Blackburn memberi peringatan serupa dengan Molan tentang pasokan bahan bakar.

“Jika Anda mengalami gangguan input bahan bakar, pertahanan akan berhenti dengan sangat cepat. Karena Anda tidak dapat melakukan apapun,” kata Blackburn, dikutip dari ABC.

“Investasi di kapal, pesawat terbang dan tentara sangat diperlukan tapi harus diimbangi,” katanya. “Jika Anda tidak bisa memasukkan bahan bakar ke elemen-elemen itu … maka Anda telah menyia-nyiakan sekitar 30 miliar dolar setahun.”

Dalam wawancara dengan ABC, Molan juga memperingatkan bahwa dukungan militer dari Amerika Serikat tidak dapat diandalkan lagi.

AS menurutnya tidak lagi memiliki kekuatan militer seperti dulu, dan Australia harus menyesuaikan dan meningkatkan pengeluaran sendiri.

Senator Molan mengatakan Menteri Pertahanan AS, James Mattis telah menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana kesiapan AS dalam menghadapi perang yang sebenarnya.

“Itu seharusnya terdengar bel di seluruh dunia,” kata Molan.

“John McCain, yang adalah ketua Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan hal yang persis sama : Kekuatan militer Amerika terkikis terutama ketika menyangkut Rusia dan Tiongkok,” jelasnya.

Molan mengatakan bahwa hubungan antara Canberra dan Washington terus menguat meski terjadi penurunan kemampuan militer AS. (waa)