Malaysia Sewa Perusahaan Swasta AS untuk Mencari Pesawat MH370 yang Hilang

Chris Jasurek

Epochtimes.id- Malaysia telah merekrut perusahaan yang berbasis di Houston untuk mencari reruntuhan Malaysia Air Flight 370, yang menghilang secara misterius pada 8 Maret 2014.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 jenis Boeing 777 membawa 227 dan 12 awak dari ibu kota, Kuala Lumpur, ke Beijing menghilang di suatu tempat di atas Samudra Hindia.

Penerbangan tersebut menghilang dari radar sesaat setelah meninggalkan Malaysia. Analisis data menunjukkan pesawat terbang sekitar enam jam lagi sebelum menabrak laut.

Penerbangan tersebut awalnya menuju ke timur laut, menuju Beijing, kemudian membuat belokan tak terduga ke barat daya dan kemudian ke barat laut, sebelum melakukan kontak satelit terakhirnya di barat laut Banda Aceh,seperti dilaporkan biro sains Australia Geoscience Australia.

Pesawat itu terbang di ketinggian 40.000 kaki pada kontak terakhir. Hal ini membuat potensi zona tabrakan sangat besar.

Australian Transport Safety Bureau (ATSB) melaporkan Australia dengan sumber dayanya yang lebih besar mengambil alih pencarian dari pemerintah Malaysia pada tanggal 31 Maret 2014.

Pencarian tersebut dibagi menjadi pencarian permukaan 52 hari yang mencakup beberapa juta mil persegi samudra, dan pencarian bawah laut seluas 274.000 mil persegi, menurut CBS News.

Menurut ATSB, area pencarian adalah salah satu yang terbesar-jika bukan yang terbesar-dalam sejarah yang tercatat.

Pencarian untuk pesawat yang hilang tersebut secara resmi dihentikan pada 17 Januari 2017 setelah 1.046 hari dimulainya pencarian – tanpa informasi yang didapat mengenai apa yang terjadi pada jet yang hilang itu.

Kini sebuah perusahaan swasta, Ocean Infinity, yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat telah menawarkan untuk melakukan pencarian, dan Malaysia telah sepakat.

Ocean Infinity telah menawarkan untuk mencari secara cuma-cuma kecuali jika menemukan bendar dari kecelakaan tersebut. Bagi Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai, “Tidak ditemukan, tidak ada biaya,” menurut The Malaysian Insight.

“Adalah tugas kita untuk mencari jawaban dan pesawat, dan sampai hari ini pemerintah telah memutuskan untuk terus melakukan pencarian,” katanya kepada The Malaysian Insighter.

Pemerintah Malaysia menyampaikan kepada kerabat penumpang MH370 tentang upacara pencarian terbaru dalam sebuah pesan yang menyebutkan, tim tanggapan MH370 ingin mencatat bahwa pemerintah Malaysia telah melibatkan Ocean Infinity untuk melakukan operasi pencarian lebih lanjut untuk MH370, seperti ditulis AFP.

Ocean Infinity telah menyewa kapal penelitian Norwegia Seabed Construction, yang dilengkapi dengan beberapa kapal bawah laut otonom (UAV), yang pada dasarnya dikendalikan oleh robot di bawah air untuk menjelajahi wilayah dasar laut.

Potensi Pencarian di Zona Baru

Foto-foto dari satelit militer Prancis dua minggu setelah hilangnya Penerbangan MH370 menunjukkan sekitar 70 objek mengambang di utara tempat penerbangan tersebut diduga telah jatuh.

Analisis foto-foto ini oleh Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) yang merupakan badan sains resmi Australia, dan Geoscience Australia menunjukkan bahwa 12 dari benda itu mungkin buatan manusia.

CSIRO merilis sebuah laporan pada April 2017 yang mengindikasikan bahwa lokasi kecelakaan yang paling mungkin terjadi berada di area di bawah 10.000 mil persegi, di sebelah utara area pencarian bawah laut seluas lebih dari 46.000 mil persegi, menurut News.com.au.

Sepotong sayap Boeing 777, yang disebut “flaperon” ditemukan di pulau La Reunion di Afrika pada bulan Juli 2015.

Ilmuwan CSIRO Dr. David Griffin melakukan uji menggunakan flaperon Boeing 777 yang lain, dan setelah mempelajari pola drift, mengatakan bahwa pencucian sayap di la Reunion mengkonfirmasi teori terbaru tersebut.

“Ini menunjukkan bahwa lokasi MH370 yang paling mungkin terjadi adalah di area pencarian baru,” Griffin mengatakan kepada News.com.au.

“Kita tidak bisa benar-benar yakin, tapi di situlah semua bukti yang kita dapatkan dari kita, dan karya baru ini membuat kita lebih percaya diri dalam temuan kita,” lanjutnya.

“Mengetahui bagaimana flaperon, dan bagian lain MH370 yang telah ditemukan, merespons angin dan ombak sama pentingnya dengan mengetahui arus Samudera Hindia.” (asr)

Sumber : ntdtv.tv