Adu Banteng ala India ‘Jallikattu’ Memakan Korban, Seorang Tewas dan Puluhan Terluka

Epochtimes.id- Festival adu menjinakkan banteng di India dikenal dengan istilah Jallikattu memakan korban, Senin (15/01/2018). Jallikattu telah dipraktekkan di negara bagian Tamil Nadu, India sejak ribuan tahun silam.

Kali ini, sebanyak 400 lebih ekor banteng berpartisipasi dalam acara olahraga Kuno yang kontroversial masih terus digelar hingga saat ini.

Namun demikian, seorang pemuda S. Kalimuthu (19), penduduk Sanarpatti di distrik Dindigul datang bersama teman-temannya hanya untuk menyaksikan jallikattu di Palamedu, distrik Madurai. Naas, dia tewas setelah diseruduk oleh seekor banteng di dekat titik kumpul para banteng.

Seperti ditulis The Hindu, sekitar 25 orang menderita luka-luka dalam acara tersebut. Lima di antaranya telah dirujuk ke Rumah Sakit Pemerintah Rajaji di Madurai. Namun kondisi mereka masih dalam keadaan kritis.

Meskipun pemuda ini seempat dilarikan ke Rumah Sakit Pemerintah Rajaji, para dokter menyatakan dai telah meninggal dunia. Kaalimuthu bekerja di pabrik dan tinggal bersama ibu dan saudara perempuannya.

Kegiatan secara keseluruhan seperti dilansir Indian Express, ratusan banteng itu dilepaskan ke lokasi tertutup di Palamedu Jallikattu, yang merupakan ivent kedua setelah di Alanganallur.

Para banteng dan para penjinak terus saling menantang yang disambut meriah para penonton. Sebelumnya, banteng-banteng ini mengikuti ritual khusus di kuil setempat.

Pejabat distrik setempat, K Veera Raghava Rao, bersama dengan para petarung mengikrarkan mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah negara bagian setempat.

Ketika acara berlangsung, mobil-mobil ambulans ditempatkan di lokasi pertandingan untuk menangani keadaan darurat. Kini, kedua sisi arena terlindungi agar penonton tetap aman.

Setelah menjalani tes fisik oleh 10 tim medis untuk para penjinak, para peserta kemudian baru dizinkan masuk ke arena.

Otoritas setempat mengklaim sekitar 1080 banteng yang terdaftar, hanya 490 yang lolos pemeriksaan medis. Hingga akhirnya, hanya 446 banteng yang diizinkan memasuki arena.

Pada 2014 lalu, festival jallikattu ini sempat dilarang oleh Mahkamah Agung India. Namun demikian, pada Sabtu 21 Januari 2017 tak berlaku setelah diprotes dalam skala besar di India.

Negara bagian Tamil Nadu menerapkan Undang-Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan (Tamil Nadu Amendment) untuk mengizinkan digelarnya festival Jallikattu ini.

Pegiat pecinta hewan, PETA, mengkritisi adanya korban dari pihak manusia dan hewan. PETA menyebut ratusan peserta terdiri manusia terluka setiap tahun – dan banyak yang terbunuh. Antara 2010 dan 2014, sekitar 1.100 orang terluka dari manusia dilaporkan oleh berbagai media.

Laporan lain menyebutkan pada tahun-tahun itu 17 orang tewas termasuk seorang anak kecil. Data ini hanya diperoleh dari laporan media, walaupun angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Bahkan temuan PETA India mendokumentasikan adanya Banteng yang digunakan di jallikattu agar sengaja bingung dan bertahan dengan ekor yang patah. Bahkan Tiga ekor banteng mati saat festival jallikattu pada 2014 silam. (asr)

Sumber : The Hindu/IndianExpress/PETA