Sejak 38 Tahun, Jokowi Presiden RI yang Pertama Kali Berkunjung ke Sri Lanka

Epochtimes.id- Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia siap memberikan bantuan teknis yang diperlukan ke Sri Lanka untuk pengembangan manufaktur peralatan medis, industri kereta api serta untuk kemajuan bidang pendidikan.

Hal demikian disampaikan dalam siaran pers situs Istana Kepresiden Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dilansir Kamis (25/01/2018).

Jokowi mengatakan akan melihat kemungkinan untuk mendirikan perusahaan manufaktur peralatan perkeretaapian di Sri Lanka.

Presiden Indonesia menyampaikan ucapan tersebut saat bertemu dengan Presiden Maithripala Sirisena di Kantor Presiden, Rabu (24/01/2018). Presiden Joko Widodo mengunjungi negara tersebut dalam kunjungan resmi dua hari, atas undangan Presiden Sirisena.

Situs Kepresidenan Sri Lanka menyebutkan, adalah penting bagi seorang Presiden Indonesia mengunjungi Sri Lanka setelah 38 tahun, sejak kunjungan Presiden Indonesia pertama Soekarno ke negara tersebut pada 1979 silam.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara mendapat sambutan hangat dari Presiden Maithripala Sirisena dan Ibu Negara Jayanthi Sirisena saat mereka tiba di Sekretariat Presiden.

Diskusi bilateral diadakan setelah pertemuan antara kedua pemimpin tersebut.

Kedua pemimpin membahas fokus pada tiga sektor utama dan prioritas utama diberikan untuk penguatan lebih lanjut kerjasama ekonomi antara kedua negara, pengembangan kapasitas individu dan kelembagaan dan peningkatan kerjasama Kepulauan Pasifik India.

Dalam pertemuan ini, para pemimpin memberikan perhatian untuk menandatangani sebuah Perjanjian Perdagangan Bebas untuk mempromosikan perdagangan bilateral antara kedua negara.

Sejak beberapa tahun terakhir, Sri Lanka memiliki lingkungan investasi yang menguntungkan bagi pengusaha. Presiden Sri Lanka meminta Presiden Indonesia untuk mendorong pengusaha Indonesia mengeksplorasi peluang investasi di Sri Lanka.

Para pemimpin turut membahas penguatan lebih lanjut kerja sama di sektor garmen.
Presiden Indonesia memberikan perhatian khusus pada permintaan Presiden Sri Lanka untuk memberikan bantuan memanfaatkan sumber daya kelautan di sekitar Sri Lanka secara produktif untuk pembangunan ekonomi negara tersebut.

Kedua pemimpin membahas mengenai peningkatan kerja sama antara pasukan keamanan kedua negara, saat melakukan lokakarya terkait dengan bidang pertahanan dan program pertukaran tentara

Presiden mengatakan bahwa ada kemungkinan memberikan kesempatan bagi pasukan khusus Angkatan Laut Indonesia untuk berpartisipasi dalam kursus militer yang diadakan di Trincomalee.

“Kunjungan Presiden Indonesia ke Sri Lanka merupakan kesempatan langka bagi kedua negara untuk lebih mengkonsolidasikan hubungan antara kedua negara,” kata Presiden Sirisena.

Presiden mengucapkan terima kasih kepada Presiden Indonesia karena telah menyumbangkan 5.000 metrik ton beras, ketika terjadi kekurangan beras akibat kekeringan pada 2017.

Kedua negara merayakan ulang tahun ke-65 hubungan diplomatik antara Indonesia dan Sri Lanka tahun ini. Kedua pemimpin tersebut menapak tilas perkembangan hubungan dan kerjasama bilateral di bidang politik, budaya, perdagangan ekonomi, militer, dan pariwisata selama enam setengah dekade terakhir. .

Pada pembicaraan itu, Presiden Sri Lanka meminta Presiden Indonesia untuk mendukung permohonan Sri Lanka agar menjadi mitra dialog di ASEAN.

Presiden Indonesia mengatakan bahwa negaranya mengharapkan kerjasama Sri Lanka untuk meningkatkan kerjasama antara negara-negara di wilayah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Setelah diskusi bilateral tiga kesepakatan ditandatangani untuk meningkatkan kerja sama. Kesepakatan tersebut ditandatangani di hadapan para pemimpin.

Kesepakatan Kerjasama Pendidikan, Riset dan Teknologi, Kesepakatan tentang Pencegahan Penyelidikan dan Penyalahgunaan Narkoba Ilegal tentang Misi Pencarian dan Penyelamatan ditandatangani. (asr)

Sumber : www.president.gov.lk