Kecerdasan Buatan Segera Punya Kemampuan Membaca Pikiran Manusia

ErabaruNews – Sejumlah ilmuwan Jepang merilis hasil penelitian terbaru mereka terkait kecerdasan buatan, baru-baru ini. Penemuan ini berpotensi membuat Artificial Intelligence (AI/kecerdasan buatan) akan sanggup membaca pikiran manusiapada masa depan.

Penelitian terbaru tersebut menemukan bahwa kecerdasan buatan bisa digunakan untuk memecahkan kode pikiran manusia. Penemuan itu dipublikasikan oleh tim peneliti pada sebuah situs web yang digunakan untuk mempublikasikan terobosan ilmiah, BioRxiv.

Tim peneliti tersebut ber-anggota-kan Guohua Shen, Tomoyasu Horikawa, Kei Majima, dan Yukiyasu Kamitani, seperti dikutip ErabaruNet dari CNBC.

Dengan melihat hasil penelitian tersebut, artinya mesin AI sudah bisa menguraikan pikiran manusia!

Teknologi itu, bukanlah teknologi yang baru sepenuhnya. Sebelumnya, Magnetic Resonance Imaging (MRI) telah digunakan untuk mempelajari aktivitas otak. Namun, MRI belum bisa menguraikan pikiran manusia.

Para dokter kini sudah lumrah menggunakannya MRI untuk mendeteksi penyakit fisik dengan memindai seluruh tubuh manusia.

(Foto : Scalp Guru/ErabaruNet)

Akan tetapi, selain mendeteksi penyakit MRI juga menghasilkan visualisasi pikiran seseorang saat mereka memikirkan gambar biner sederhana seperti huruf-huruf hitam dan putih. MRI juga bisa menghasilkan visualisasi bentuk geografis.

Namun, pada penelitian terbaru, para ilmuwan Jepang mengembangkan teknik baru untuk memecahkan kode pikiran manusia.

AI yang mereka gunakan memungkinkan mereka untuk memecahkan kode gambar yang lebih canggih dengan banyak lapisan warna dan struktur. Misalnya, gambar seekor cheetah atau burung hantu.

Untuk mengetahui cara AI menguraikan pikiran manusia, tiga dari subjek penelitian menunjukkan gambar-gambar alam, gambar geometris buatan dan huruf-huruf alfabet dalam waktu yang berbeda.

Pertama, aktivitas otak dari subjek-subjek mereka diukur saat subjek melihat salah satu dari 25 gambar yang diberikan. Data kemudian diperiksa pada waktu yang berbeda, ketika subjek diminta untuk memikirkan gambar yang sebelumnya mereka tunjukkan.

Begitu aktivitas otak mereka dipindai, sebuah dekoder fitur digunakan sehingga AI dapat benar-benar memproyeksikan apa yang dipikirkan subjek penelitian.

(Foto : CNBC/ErabaruNet)

Namun, pada awal penelitian, para peneliti sempat mengira bahwa AI hanya bisa mendeteksi piksel dan gambar sederhana. Ternyata, para peneliti justru mendapati bahwa mesin ini bisa melakukan hal yang lebih fantastis.

Selama penelitian ini, mereka mengalami terobosan lain. Rupanya, kecerdasan buatan memiliki waktu yang lebih sulit untuk merekonstruksi citra visual dengan subjek yang mengingat gambar.

Hal ini karena sulit bagi manusia mengingat detail pastinya dari gambar yang baru saja mereka lihat. Sehingga apa yang mereka ingat menjadi terdistorsi, sehingga visual yang ditampilkan juga tidak sempurna.

Seiring teknologi yang terus berkembang, aplikasi ini menjadi sangat menarik. Perangkat seperti ini diperkirakan akan sanggup membuat manusia menggambar atau membuat karya seni rupa, hanya dengan kekuatan pemikiran saja.

Tidak hanya itu, mimpi dan khayalan manusia bahkan bisa dituangkan menjadi gambar dan lukisan di komputer. Bahkan, jika teknologi ini bisadiaplikasikan pada sebuah telepon pintar, maka manusia akan sanggup berkomunikasi dengan pikiran layaknya telepati.

Sayangnya, seperti diuraikan didepan, alat ini akan sangat ampuh untuk membaca isi pikiran manusia. Jika alat ini dikuasai oleh orang baik, tentu akan sangat bagus untuk perkembangan umat manusia. Namun, jika sebaliknya, bukan tidak mungkin akan menghasilkan bencana moral dan bencana kemanusiaan yang sangat parah dan jauh lebih buruk dibanding era sosial media saat ini. (iin/yant/waa)