Inventarisasi Pengeluaran untuk Merayakan Tahun Baru Imlek Bagi Warga Tiongkok

EpochTimesId – Menjelang Tahun Baru Imlek, gelombang pulang kampung biasanya akan sangat tinggi di Tiongkok. Bagi sebagian besar masyarakat ber-tahun-baru-an di kampung adalah sebuah kewajiban.

Meskipun, jika dihitung-hitung biaya untuk tahun-baru-an di kampung, sangat mahal. Jika termasuk biaya perjalanan, amplop merah (angpao), membeli busana baru, biaya makan bersama dan lainnya membutuhkan dana di antara 10.000 – 30.000 Yuan (+/-Rp. 21.5 juta – Rp. 64.5 juta).

Sebuah media Tiongkok pada 8 Februari 2018 membuat rincian tersebut baru-baru ini. Artikel tersebut mengulas biaya bagi warga yang merantau ke luar kota dan ingin pulang merayakan tahun baru bersama kerabat di kampung halaman.

Media tersebut juga mengulas berapa besar dana yang dihabiskan untuk keperluan setahun sekali tersebut. Inventarisasinya adalah sebagai berikut :

Biaya transportasi. Yang dekat dapat ditempuh dengan mobil, kereta api dengan harga tiket tidak lebih rendah dari RMB.200,- (+/- Rp. 430.000,-). Jika harus ditempuh dengan pesawat udara, kereta api cepat dengan harga tiket mencapai ribuan, jadi anggaran untuk pulang-pergi adalah RMB. 500,- s/d 1.500,- (+/- Rp. 1.075.000,- s/d Rp. 3.225.000,-).

Sebagai penghormatan terhadap orangtua di kampung. Mereka sudah merasa senang dengan pulangnya anggota keluarga ke kampung untuk merayakan tahun baru bersama.

Namun, jika dibarengi dengan sebuah oleh-oleh barang sekecil apapun atau satu orang satu amplop merah atau angpao yang berisikan 1.200 Yuan, mereka tentu akan lebih senang. Mereka akan menyiapkan anggaran RMB. 2.400 s/d 5.000 (+/- Rp. 5.160.000 s/d Rp. 10.750.000,-).

Amplop merah untuk saudara-saudari, para keponakan yang isinya walau cuma 100 Yuan jika ditotal-total juga bisa menghabiskan ribuan Yuan. Apalagi bertepatan dengan ulang tahun orangtua, acara satu-bulanan bayi dari famili dekat, mereka bisa menganggarkan RMB. 1,000 s/d 3.500,- (+/- Rp. 2.150.000,- s/d Rp. 7.525.000,-).

Kemudian, anggaran untuk membeli busana baru guna memenuhi tradisi : Merayakan Tahun Baru Imlek dengan busana baru.

Untuk membeli busana setelan dari merk yang tidak terlalu top saja membutuhkan dana RMB. 1.000,- per orang. Jika ditambah sepatu baru, tas baru? Bisa dianggarkan RMB. 1.000,- s/d RMB. 3.000,- (+/- Rp. 2.150.000,- s/d Rp. 6.450.000,-).

Makanan jadi atau setengah jadi dalam kemasan untuk ber-barbekyu atau penyajikan masakan hot-pot dengan keluarga di rumah saat Tahun Baru Imlek. Bahan baku beserta bumbu-bumbunya ditambah dengan minuman botolan atau kaleng, kira-kira menghabiskan RMB. 500,- s/d RMB. 2.000,- (+/- Rp. 1.075.000,- s/d Rp. 4.300.000,-).

Acara kumpul-kumpul bersama teman sekolah, teman akrab sekampung yang katakanlah semua peserta bergotong royong untuk pembiayaan pengeluaran beli minuman, alat karaoke…. kir-kira menghabiskan RMB. 500,- s/d RMB. 1.000,- (+/- Rp. 1.075.000,- s/d Rp. 2.150.000,-).

Bagi pekerja kantor di luar kota, liburan panjang Tahun Baru Imlek juga akan menggunakan kesempatan itu untuk pergi tamasya. Namun pada musim semacam ini biasanya ‘air meninggi kapal melambung’.

Maka, biaya wisata juga akan melambung hingga RMB. 3.000,- s/d RMB. 20.000,- (+/- Rp. 6.450.000,- s/d Rp. 43.000.000,-).

Laporan itu menyebutkan bahwa bila ingin merayakan Tahun Baru Imlek dengan biaya yang layak. Anggarkan dana yang dibutuhkan adalah RMB. 8.900,- s/d RMB. 36.000,- (+/- Rp. 19.135.000,- s/d Rp. 77.400.000,-)

Seorang warganet Tiongkok menulis komentarnya di tiongkok, “Makin dihitung makin pusing! Bagaimanapun juga tidak akan lebih kecil dari RMB. 30.000,- untuk sekali melewati Tahun Baru Imlek. Tabungan hasil kerja setahun ludeslah sudah. Kerabat sekarang juga harus mengandalkan uang untuk bertahan hidup.”

Netizen lain menulis komentar, “Merayakan Tahun Baru Imlek dengan menghamburkan uang bagi mereka yang memang ber-uang, dengan caranya yang sederhana bagi mereka yang tidak ber-uang. Namun, ada maupun tidak ada uang sama saja harus pulang (merayakan).”

“Jadi, Merayakan Tahun Baru Imlek bukan untuk dipertontonkan kepada orang lain, yang penting santai, sederhana juga tidak masalah. Sebenarnya ada maupun tidak ada uang, sama saja, ‘Gong Xi Fa Cai’. (ET/Sinatra/waa)