Gedung Opera Arab Saudi yang Pertama Kali Akan Dibuka di Jeddah

Gedung opera pertama Arab Saudi dirancang dibuka di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah. Pembukaan ini diumumkan oleh Ahmed Al-Khatib, selaku chairman of the General Entertainment Authority (GEA) Arab Saudi pada Kamis (22/02/2018).

Pengumuman tersebut merupakan bagian dari peluncuran kalender hiburan 2018 di Four Seasons Hotel di Riyadh. Pada kesempatan itu, Al-Khatib mengungkapkan anggaran sebesar $ 64 miliar untuk sektor hiburan selama dekade yang akan datang.

Lebih dari 5.000 acara di 56 kota di Kerajaan Saudi direncanakan pada 2018.

Al-Khatib mengatakan pada Reuters bahwa pada April lalu, rencana Arab Saudi untuk membuka “gedung opera kelas dunia” sebagai bagian dari reformasi hiburan Kerajaan.

Otoritas Budaya Umum Saudi akan menangani pendirian rumah opera baru, Al-Khatib, yang menolak memberikan informasi lebih lanjut, kepada Arab News.

Otoritas Budaya Umum tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Menurut Reuters, gedung opera akan selesai sekitar 2022.

Berbicara kepada Arab News, Sultan Al-Bazie, mantan presiden Perhimpunan Budaya dan Seni Arab Saudi, menggambarkan pengumuman tersebut sebagai langkah signifikan untuk memperkaya kancah budaya Kerajaan dan mengatakan bahwa hal itu pantas “sebuah sambutan hangat.”

Bagaimanapun, Al-Bazie bertanya-tanya, tentang nasib Royal Arts Complex dan apakah gedung opera akan menjadi pengganti baginya.

Pada 1869 Gedung Opera Khedivial Mesir di Kairo menjadi gedung opera pertama di Afrika dan Timur Tengah. Dirancang oleh arsitek Pietro Avoscani (dari Livorno) dan Rossi, gedung opera dibangun atas perintah Khedive Ismail untuk merayakan pembukaan Terusan Suez.

Pada 2011, Oman membuka Royal Opera House di Muscat menjadi negara Arab pertama dan negara Teluk pertama yang memiliki sebuah gedung opera.

Negara-negara Teluk lainnya seperti Dubai dan Kuwait kemudian membuka gedung opera. (asr)

Sumber : Arabnews