Guru Terlatih Bawa Pistol Solusi Cegah Penembakan Massal SMA Amerika

ErabaruNews – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengusulkan untuk mengizinkan para guru terlatih untuk membawa senjata ke sekolah untuk mencegah penembakan massal. Usul tersebut disampaikan oleh Trump melalui Twitter, pada Kamis (22/2/2018) waktu setempat.

Rangkaian tweet ide Trump untuk mencegah penembakan di SMA Florida terulang kembali disampaikan satu hari setelah sesi dengar pendapat Gedung Putih. Trump dalam dengar pendapat bertemu dengan korban penembakan massal dan rombongan pendukung.

Sejumlah pelajar dievakuasi dari gedung SMA Marjory Stoneman Douglas setelah insiden penembakan yang menewaskan 17 orang pada 14 Februari 2018 di Parkland, Florida. (Foto : Joe Raedle/Getty Images/The Epoch Times)

Presiden Trump berjanji untuk mendorong pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat untuk pengajuan ijin kepemilikan senjata api. Dia juga berharap usia minimum untuk membeli senjata dinaikkan 18 menjadi 21 tahun.

Trumpjuga menyerukan mengakhiri penjualan ‘bump stock’. Itu adalah alat yang memungkinkan senjata api memuntahkan peluru lebih banyak dan lebih cepat.

“Jika seorang ‘penembak sakit (jiwa)’ yang potensial tahu bahwa sebuah sekolah memiliki sejumlah besar guru berbakat senjata (dan lainnya) yang akan langsung menembak, si sakit (jiwa) tidak akan pernah menyerang sekolah itu,” tulis Trump di Twitter.

“Pengecut tidak akan pergi ke sana … masalah dipecahkan. Harus menyinggung, pertahanan saja tidak akan berhasil!”

Dalam sesi dengar pendapat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Rabu, Trump menghabiskan lebih dari satu jam mendengar curahan perasaan dari siswa, orang tua, dan guru yang terkena dampak penembakan massal. Pendahulu Trump yang baru-baru ini, termasuk Presiden George Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama, tidak pernah mengadakan sesi semacam itu setelah penembakan massal.

“Kami akan bekerja sangat keras. Ini sangat sulit, sangat kompleks, tapi kita akan menemukan solusinya,” kata Trump kepada mereka di Gedung Putih setelah sesi dengar pendapat. “Kami sudah lama melihat masalah ini, selama itu pula saya merasa khawatir.”

Presiden mengatakan bahwa dia akan meminta pemeriksaan latar belakang yang menyeluruh, dengan penekanan pada kesehatan mental untuk pembeli senjata api. Dia menambahkan bahwa jelas bahwa penembak sekolah Parkland, Nikolas Cruz, adalah ‘orang yang sakit (jiwa)’.

Seruan Trump untuk melarang penjualan ‘bump stok’ tidak terkait dengan pembantaian Parkland. Namun hubungan tersebut kembali terjadi pada penembakan terburuk dalam sejarah AS di Las Vegas tahun lalu.

Semua ide Trump untuk mencegah penembakan massal itu harus diundangkan oleh Kongres.

“Kongres sedang dalam mood untuk akhirnya melakukan sesuatu dalam masalah ini. Saya harap!” Tulis Trump.

Trump sendiri mendukung Amandemen Kedua Konstitusi AS sejak sebelum mengumumkan untuk mengikuti pemilihan presiden pada tahun 2015. Amandemen tersebut memberi warga negara hak untuk memiliki dan menggunakan senjata api.

Trump mengumumkan pada hari Kamis pagi bahwa dia akan bertemu dengan anggota parlemen tentang keamanan sekolah pukul 11.30 pagi pada hari yang sama. Pertemuan dengan gubernur negara bagian pada topik yang sama dijadwalkan minggu depan.

“Sudah bertahun-tahun semua (sebatas) pembicaraan, tidak ada tindakan,” Trump menulis di Twitter. “Kami akan menyelesaikannya!” (NTD.tv/waa)