Kabinet PM Tiongkok Li Keqiang Terbentuk, Yang Jiechi Tak Masuk Daftar Siapakah Dia?

oleh Li Yun

Epochtimes.id- Pertemuan Kongres Rakyat Nasional pada 19 Maret, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengajukan daftar nominasi untuk jabatan wakil perdana menteri dalam kabinet Dewan Negara yang ia pimpin.

Han Zheng, Sun Chunlan, Hu Chunhua, Liu He 4 orang tersebut telah disahkan untuk posisi termaksud. Yang Jiechi yang sebelumnya diprediksi menjadi salah satu kandidat kuat ternyata tidak tercantum dalam daftar.

Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis Tiongkok pada 19 Maret mengadakan pertemuan ke tujuh.

Menurut Konstitusi, Perdana Menteri Li Keqiang mengajukan daftar nominasi untuk Wakil Perdana Menteri Dewan dan pejabat baru dari berbagai kementerian dan komisi.

Dalam posisi Wakil Perdana Menteri Dewan Negara, para nominasinya adalah Han Zheng, Sun Chunlan, Hu Chunhua, dan Liu He. Melalui hasil pemungutan suara yang diadakan, pencalonan Wakil Perdana Menteri Li Keqiang seluruhnya disetujui.

Hal yang perlu dicatat adalah bahwa Yang Jiechi, yang telah diyakini berpotensi untuk duduk sebagai salah satu wakil perdana menteri bahkan tidak tercantum dalam daftar, ini  menyiratkan bahwa Yang Jiechi mungkin akan dieliminasikan sebagai pejabat setelah rencana reorganisasi tingkat tinggi di Dewan Negara.

Yang Jiechi pernah menjabat Menteri Luar Negeri yang masih ada kaitannya dengan faksi Jiang Zemin.

Pada tahun 2001, Yang Jiechi ditunjuk oleh Jiang Zemin sebagai duta besar Tiongkok untuk Amerika Serikat. Setelah tugasnya berakhir pada bulan Desember 2004, dia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri dan dipromosikan sebagai Menteri Luar Negeri pada bulan April 2007.

Setelah meninggalkan jabatannya pada bulan Maret 2013, dia dipindahkan ke Dewan Negara. Pada bulan Agustus tahun yang sama, dia menjabat Direktur Kantor Departemen Luar Negeri.

Ada laporan yang menyebutkan bahwa selama ia menjabat, sebagai seorang yang penurut, ia melakukan apa saja yang dikehendaki Jiang Zemin, termasuk dengan getolnya membantu Jiang Zemin menyebarkan berita bohong mengenai Falun Gong di Amerika dengan tujuan menghalalkan penindasan yang terjadi di Tiongkok.

Ketika Wen Jiabao mengunjungi Amerika Serikat pada tahun 2002, Yang Jiechi masih dengan sengaja menutupi keadaan agar Wen Jiabao tidak melihat sendiri spanduk berisikan selamat datang dan spanduk-spanduk yang menuntut dihentikannya penindasan terhadap Falun Gong, dan bahkan mengambil alih dan menggantikan Wen Jiabao untuk menerima sambutan hangat dari masyarakat Tionghoa.

Pada tahun 2011, Yang Jiechi yang mendampingi Hu Jintao mengunjungi AS, dan ikut menghadiri pertemuan pribadi yang diadakan Presiden Obama. Ia kemudian menyampaikan berita tentang Hu Jintao berjanji dalam pertemuan dengan Obama untuk menghentikan penindasan terhadap Falun Gong kepada Jiang Zemin setelah ia tiba kembali di Tiongkok.

Selama bertugas di Amerika Serikat, Yang Jiechi mengambil bagian dalam penyebaran dan pelaksanaan kebijakan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong dan namanya kemudian masuk dalam daftar nama target investigasi oleh organisasi investigasi internasional.

Tahun 2014, media Hongkong mengungkapkan bahwa Yang Jiechi telah membuat suatu pengakuan kepada pemimpin puncak PKT tentang kelalaiannya dalam melaksanakan tugas, ia juga mengakui terlibat dalam korupsi selama masa jabatannya, melakukan pelanggaran  disiplin, dan lain sebagainya sehingga mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri.

Sedangkan Hu Chunhua, dia dan Sun Zhengcai, mantan sekretaris partai Komite Kota Chongqing yang telah selesai menjalani penyelidikan oleh Komisi Inspeksi Disiplin Tiongkok, yang pernah disebut-sebut oleh dunia luar sebagai kandidat pemegang tampuk pimpinan generasi mendatang, malahan menjadi ‘hilang kepercayaan diri’ setelah Sun Zhengcai ditangkap pihak berwenang.

Dalam Kongres Nasional ke 19, Hu Chunhua gagal masuk anggota Komite Tetap Politbiro. Pada saat itu, dunia luar telah mulai berspekulasi bahwa Hu Chunhua mungkin akan diangkat sebagai wakil perdana menteri di Dewan Negara seperti halnya Wang Yang pada waktu lalu. (Sinatra/asr)