Staf AS di Tiongkok Menderita Cedera Otak Setelah Insiden ‘Suara’ Misterius

Seorang staff pemerintah AS di Tiongkok melaporkan pengalaman mendengar suara misterius dan “tidak normal” yang menyebabkan dia menderita cedera otak traumatis ringan (MTBI).

Hari Rabu, 23 Mei, peringatan bahaya kesehatan diemail ke warga Amerika dari konsulat AS di Guangzhou, mencatat bahwa sensasi-sensasi yang dirasakan karyawan tersebut “halus dan tidak kentara.”

Dalam peringatan bahaya tersebut, Pejabat AS mengatakan bahwa mereka saat ini tidak tahu apa yang menyebabkan gejala yang dilaporkan tersebut, menambahkan bahwa pemerintah sedang menangani kejadian itu dengan “sungguh-sungguh” dan telah memberi tahu pejabat Tiongkok tentang peristiwa tersebut.

Menurut peringatan bahaya tersebut, tidak ada insiden serupa lainnya di Tiongkok, di dalam atau di luar pemerintah.

“Ketika di Tiongkok, jika Anda mengalami fenomena pendengaran atau sensorik akut yang tidak biasa disertai dengan suara yang tidak biasa atau suara menusuk, jangan mencoba untuk mencari sumber mereka,” kata peringatan tersebut. “Sebaliknya, pindah ke lokasi di mana suara tidak ada.”

Karyawan yang tidak disebutkan namanya, yang ditugaskan untuk konsulat Guangzhou, melaporkan gejala tersebut dari akhir 2017 hingga April tahun ini. Seorang pejabat kedutaan AS mengatakan kepada Reuters bahwa karyawan tersebut menderita berbagai “gejala fisik” selama periode waktu itu.

“Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala atau masalah medis yang berkembang selama atau setelah tinggal di Tiongkok, konsultasikan dengan profesional medis,” kata peringatan tersebut.

Anggota staf tersebut dikirim ke Amerika Serikat untuk evaluasi lebih lanjut, di mana temuan klinis menemukan bahwa gejala cocok dengan MTBI.

Koneksi Kuba

Para pejabat AS tidak secara eksplisit menghubungkan insiden tersebut dengan kasus lain, tetapi tampaknya mirip dengan serangan “sonik atau suara” yang tidak dapat dijelaskan di Kuba tahun lalu, yang menyebabkan sekitar 21 staf kedutaan sakit.

Para karyawan tersebut, yang bekerja untuk kedutaan AS di Havana, tampaknya menjadi sasaran. Gejala mereka termasuk gangguan pendengaran, pusing, kelelahan, dan masalah kognitif, menurut Reuters.

Pejabat Kuba pada saat itu membantah mengetahui bahwa insiden itu berasal dari serangan sonik.

Menanggapi insiden tersebut, pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan perjalanan tingkat 3 ke Kuba.

“Karena keselamatan personel kita berisiko, dan kita tidak dapat mengidentifikasi sumbernya, kita yakin warga AS juga berisiko,” 2 Maret 2018, peringatan menyatakan. “Kedutaan Besar AS di Havana beroperasi dengan pengurangan staf dan, sebagai hasilnya, memiliki kemampuan terbatas untuk membantu warga AS, terutama di luar Havana.”

Insiden di Tiongkok datang ketika Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, di Washington untuk membahas perdagangan pada Rabu sore. (ran)

ErabaruNews