Tentara Israel Hancurkan Terowongan Hamas Sepanjang 1 KM

Epochtimes.id- Pada (29/05/2018) tentara Israel menyatakan berhasil menghancurkan sebuah terowongan yang dibuat oleh Hamas di daerah jalur Gaza yang melewati wilayah Mesir dan Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menemukan bagian terowongan yang masih dalam tahap konstruksi dekat Kerem Shalom Crossing.

IDF mengatakan terowongan itu dirancang untuk “tujuan teror dan penyelundupan senjata.”

Militer Israel menambahkan temuan ini adalah terowongan kedua yang terdeteksi di dekat persimpangan dan terowongan ke-10 yang ditemukan sejak Oktober tahun lalu.

Terowongan hamas ini digunakan untuk menyusup dan menyerang Israel.

“Alih-alih menggunakan bantuan kemanusiaan untuk memperbaiki kehidupan warga Gaza, Hamas menggunakan penyeberangan untuk tujuan teror,” kata militer.

Serangan ofensif terhadap Hamas terjadi setelah kelompok teror Jihad Islam Palestina meluncurkan rentetan mortir dan roket ke komunitas Israel di daerah sekitar Jalur Gaza pada 29 Mei lalu. Sebagian besar mortir dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome IDF.

Salah satu dari roket itu jatuh ke taman kanak-kanak dan tiga tentara IDF terluka dalam serangan. Akibatnya, dua orang luka ringan. Tidak ada laporan lain tentang cedera atau kerusakan material.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan dalam sebuah pengarahan tentang terowongan “tidak beraturan dalam karakteristiknya” dan panjangnya mencapai 1,2 mil.

“Ini terowongan yang sangat panjang,” kata pejabat itu.

“Itu (terowongan) memiliki lubang keluar di sisi Mesir. Ditangani dengan serangan udara dan dalam beberapa jam mendatang, bagian yang menyeberang ke Israel juga akan ditangani untuk membereskan netralisasi. ”

Pada 29 Mei, Amerika Serikat menyerukan “pertemuan darurat” dengan Dewan Keamanan PBB untuk membahas serangan terbaru terhadap Israel.

“Dewan Keamanan PBB harus marah dan menanggapi serangan kekerasan terbaru yang ditujukan kepada warga sipil Israel yang tidak bersalah,” kata Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley dalam sebuah pernyataan. (asr)