Faktor-faktor Menipisnya Persaingan Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi Versi Litbang Kompas

Epochtimes.id- Survei Litbang Kompas merilis survei yang menyebutkan adanya penurunan elektabilitas paslon nomor 01 Jokowi-Maruf. Survei menunjukkan terjadinya kenaikan elektabilitas paslon 02 Prabowo Subianto.

Melansir harian Kompas, survei yang digelar  pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019 menunjukkan paslon 01 menurun 3,4 persen dalam enam bulan dan paslon 02 melonjak 4,7 persen juga dalam hitungan enam bulan. Hasilnya, selisih paslon 02 hanya berkisar 11,8 persen.

Pada Oktober 2018 lalu, Litbang Kompas merilis elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan 52,6 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 32,7 persen.

Apa faktor menurunnya elektabilitas Jokowi-Maruf? peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, menyebutkan bahwa faktor kinerja pemerintahan. Hasil survei litbang Kompas menilai ketidakpuasan dalam bidang politik-keamanan, hukum, dan sosial menjadi sorotan.

Aspek demografis selama enam bulan terakhir juga mengalami perubahan. Hasilnya, generasi tua atau generasi baby boomers yang sebelumnya 58,1 persen mendukung Jokowi-Amin, survei terbaru menjadi 48,9 persen.

Menurut Harian Kompas, pendukung Jokowi-Amin dari kelompok berpendidikan menengah dan tinggi juga mengalihkan dukungannya kepada Prabowo-Sandi.  Termasuk penurunan elektabiltias Jokowi-Maruf di basis pemilih berpendidikan rendah.

Soal militansi pendukung daripada pendukung Prabowo-Sandi menjadi faktor terlemah dibandingkan dengan pendukung Jokowi-Amin.

Lalu apa yang menyebabkan melonjaknya elektabilitas Prabowo-Sandi, peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan mengungkapkan paslon 02 ini memiliki penguasaan di kalangan menenangah yang semakin terkonsolidasi pada basis massa.

Hasil survei di sisi kategori pendidikan responden, misalnya, mereka yang berpendidikan menengah ke atas tampak semakin bertumpu pada Prabowo-Sandi. Saat ini, proporsi terbesar dari kalangan berpendidikan tinggi 46,1 persen memilih Prabowo-Sandi dibandingkan survei oktober 2018 lalu hanya 38,4 persen.

Faktor kedua, sekalipun tidak terlalu masif, perluasan dukungan terhadap Prabowo-Sandi juga tampak di kategori responden lapis bawah sosial ekonomi. Di kalangan ini, mereka mampu meningkatkan dukungan dari 28,9 persen menjadi 32,5 persen.

Faktor ketiga melonjaknya elektabilitas Prabowo_Sandi adalah perluasan dukungan terhadap Prabowo-Sandi oleh loyalitas dan agresivitas pendukung dari  emilih Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN.

Litbang Kompas menggelar survei melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak. Metodologi survei melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen. (asr)