Tak Ada Bukti Presiden Trump Bersekongkol dengan Rusia

Jack Phillips -The Epochtimes

Epochtimes.id- Jaksa Agung Amerika Serikat, William Barr pada 24 Maret merilis “kesimpulan utama” dari laporan Jaksa khusus Robert Mueller tentang campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 AS dan hal-hal terkait.

Dia menyerahkan surat ringkasan dalam surat empat halaman ke DPR AS. Isi ringkasan menyebutkan bahwa Mueller tidak menemukan bukti bahwa Trump berkonspirasi dengan Rusia untuk mencurangi pemilu AS.

“Investigasi Jaksa khusus tidak menemukan bahwa kampanye Trump atau siapa pun yang terkait dengannya berkonspirasi atau berkoordinasi dengan Rusia dalam upayanya” untuk ikut campur dalam pemilihan presiden,” demikian laporan itu.

Barr mengatakan Mueller menyelidiki tuduhan tersebut dengan mempekerjakan 19 pengacara dan 40 agen FBI. Mereka mengeksekusi ratusan surat perintah penggeledahan dan mewawancarai 500 saksi. Penyelidikan ini membutuhkan waktu sekitar 22 bulan.

“Untuk setiap tindakan terkait yang diselidiki, laporan tersebut menetapkan bukti di kedua sisi pertanyaan dan membiarkan apa yang menurut penyidik khusus itu ‘masalah sulit’ hukum dan fakta mengenai apakah tindakan dan niat Presiden dapat dipandang sebagai penghalang,” kata Barr.

“Jaksa Khusus menyatakan bahwa ‘sementara laporan ini tidak menyimpulkan bahwa Presiden melakukan kejahatan, juga tidak membebaskannya,'” kata Barr dalam laporan itu.

Tetapi Barr mengatakan bahwa ia dan Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein “telah menyimpulkan bahwa bukti yang dikembangkan selama penyelidikan tidak cukup untuk membuktikan bahwa Presiden melakukan pelanggaran penghalang terhadap keadilan.”

Departemen Kehakiman AS mengumumkan pada Jumat lalu bahwa Mueller telah mengakhiri penyelidikan setelah mengajukan tuntutan terhadap 34 orang, termasuk agen-agen Rusia dan mantan sekutu penting Trump, seperti ketua kampanyenya Paul Manafort, mantan penasihat keamanan nasional Mike Flynn dan pengacara pribadinya Michael Cohen.

Namun, tidak satu pun dari tuduhan tersebut terkait langsung dengan kampanye Trump berkerjasama dengan Moskow.

Presiden Trump menyatakan dirinya bebas sepenuhnya dari segala tuduhan berkolusi dengan Rusia.  “Tidak Ada Kolusi, Tidak Ada Upaya Menghalangi Keadilan, Bebas Sepenuhnya. Keep America Great!”, demikian cuitan Twitter pertamanya sejak rilis ringkasan penyidikan.

Manajer kampanye Pemilu Trump 2020, Brad Parscale, menyampaikan teguran keras kepada Demokrat, yang mempertahankan narasi bahwa Presiden Trump bersalah karena berkolusi dengan Rusia dan menghalangi keadilan.

“Demokrat membawa kami pada roller coaster yang panik, kacau, dan penuh konspirasi selama dua tahun, menuduh kesalahan di mana tidak ada,” kata Parscale dalam sebuah pernyataan.

“Begitu bingung dan buta dengan hasil pemilu 2016, Demokrat terus-menerus berbohong kepada rakyat Amerika, berharap untuk membatalkan pemilihan sah Presiden Trump,” katanya.

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “temuan-temuan Departemen Kehakiman (DOJ) adalah pembebasan total dan sepnuhnya untuk Presiden Amerika Serikat.”

Ketua Komite Kehakiman DPR AS, Lindsey Graham (R-S.C.) dan salah satu penerima surat Barr, menulis bahwa setelah membaca ringkasan, “awan yang menggantung di atas Presiden Trump telah dihapus oleh laporan ini.” (asr)