Kemarahan Pihak Berwenang Karena Turis Menjulurkan Lidah dan Memeluk Patung-patung Suci di Pulau Paskah

Seorang turis telah dikecam oleh pihak berwenang di Pulau Paskah karena tidak menghormati budaya Moai dengan mengambil serangkaian foto konyol dengan patung di Pulau Paskah.

Seorang turis memicu kemarahan setelah dia mengambil foto selfie dengan tokoh-tokoh suci di Pulau Paskah.

Dalam foto-foto itu, lelaki tak dikenal itu mengambil sesosok Moai dengan menjulurkan lidahnya dan dengan pelukan lain memeluk sesosok yang berbeda.

Turis itu digambarkan semakin dekat dan pribadi dengan tokoh-tokoh Moai di Rapa Nui di Pulau Paskah, di wilayah Chili tengah Valparaiso dan gambar dibagikan di Instagram.

Patung Moai adalah figur manusia monolitik yang diukir oleh orang-orang Rapa Nui di Pulau Paskah di Polinesia timur antara tahun 1250 dan 1500. Patung-patung ini terletak di berbagai bagian pulau.

Pihak berwenang mengatakan, “Akumulasi kerusakan pada Moai tidak dapat diperbaiki”.

Mereka menambahkan bahwa peraturan menyatakan bahwa taman nasional Rapa Nui tidak boleh disentuh, dan ini jelas dan ditulis dalam berbagai bahasa.

Mereka menambahkan bahwa angka-angka tersebut mewakili “jiwa leluhur kita dan sakral bagi kita”.

Pemerintah kota mengatakan: “Kami ingin mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab dan terutama menghormati budaya dan warisan kami yang terancam hilang selamanya.”

Makna di balik Moais tidak diketahui tetapi teori yang paling umum adalah bahwa mereka diukir oleh warga Polinesia di pulau itu sebagai representasi dari leluhur mereka yang sudah meninggal sehingga mereka dapat memproyeksikan “mana” (kekuatan gaib) mereka atas keturunan mereka.

Tidak jelas apakah pihak berwenang berusaha untuk menangkap turis itu.(yn)

Sumber: dailystar.co.uk

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=fUTJyu07aG4