“Ada Masalah Sistemik dengan Lobarotarium Penelitian Virus di Tiongkok” – Tim Trevan


Ms. Gao: Oke. Bagaimana jika mereka melepaskan virus ke negara lain di daerah berpenduduk?


Mr. Trevan: Kami melihat dengan pandemi nyata anda tidak dapat melepaskan suatu virus di suatu negara. Virus itu tidak akan hanya tinggal di satu negara. 

Jika virus itu adalah virus yang efektif dalam hal tujuan peperangan, maka virus itu akan menjadi ganas dan akan lolos, yang berarti virus itu dapat kembali ke perbatasan anda, dalam hal ini sebelum anda melepaskan virus itu, anda tidak hanya harus memiliki perawatan dan pencegahan untuk virus itu, tetapi anda harus menyiapkan seluruh populasi anda supaya terlindung dari virus itu. Jadi hal tersebut membuat senjata biologis menjadi sangat tidak efektif.


Ms. Gao: Jadi alasan utama anda berpikir Tiongkok atau negara lain tidak
mengembangkan senjata biologis karena senjata biologis itu tidak efektif?

Mr. Trevan: Ya. Sebagai senjata militer.

Ms. Gao: Bagaimana dengan senjata kimia?


Mr. Trevan: Senjata kimia juga sama…


Nona Gao: Sebelum itu, negara mana yang saat ini sedang mengembangkan senjata biologis?


Tn. Trevan: Tidak ada negara yang mengakui memiliki program senjata biologis, tetapi tentu saja ada kekhawatiran bahwa Suriah mungkin mengembangkan senjata biologis saat Suriah menggunakan senjata kimia baru-baru ini dalam perang saudara di sana. Dan Korea Utara selalu menjadi perhatian. Apa yang dikembangkan oleh orang Korea Utara? Jadi ada kekhawatiran bahwa orang Korea Utara memiliki program senjata kimia maupun senjata biologis selain program nuklir.


Ms. Gao: Jadi mengapa Tiongkok membutuhkan lima hingga tujuh pusat penelitian virus tingkat tinggi?


Tn. Trevan: Jika anda melihat negara-negara di seluruh dunia, sebagian besar negara hanya punya satu laboratorium semacam itu. Sebagian besar negara tidak memiliki laboratorium apa pun. Dan negara-negara maju yang harus memiliki laboratorium semacam itu cenderung hanya memiliki satu saja. Saya pikir Amerika Serikat memiliki lima sampai tujuh laboratorium semacam itu. 

Jadi Tiongkok, yang jelas negara yang jauh lebih besar dalam hal populasi, lima sampai enam kali lipat lebih besar dari populasi Amerika Serikat. Anda dapat membuat kasus dalam hal populasi maupun dalam hal upaya ilmiah dan biologi yang dimiliki sehingga Tiongkok memiliki jumlah laboratorium penelitian laboratorium biologi sebanyak laboratorium Amerika Serikat. 

Tentunya setiap negara didorong oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk memiliki jaringan laboratorium yang tersebar secara geografis sehingga orang memiliki akses ke kemampuan diagnostik. 

Jadi selalu menjadi (kasus) apakah kita benar-benar membutuhkan banyak laboratorium keamanan hayati. Tetapi saya pikir pertanyaan mendasar dari apakah kita memerlukan penelitian ini dalam biologi?

Apakah kita perlu memahami penyakit dengan lebih baik? Tentu saja kita lakukan. Saya adalah salah satu yang percaya bahwa kebanyakan orang dalam sains atau sains demi kebaikan dunia dan khususnya kebanyakan orang dalam biologi masuk ke biologi untuk meningkatkan kondisi manusia. 

Jadi saya pikir semakin banyak orang memahami penyakit, maka semakin banyak peluang kita mendapatkan suatu posisi, posisi di mana wabah ini jauh lebih menakutkan. 

Karena meskipun itu penyakit baru, kami akan mengembangkan kemampuan untuk mendorong deteksi diagnosis tercepat yang tidak memahami penyakit apa dan bagaimana perkembangannya, dan karenanya mencapai posisi di mana kita dapat segera membuat vaksin lebih banyak. Irak sedang mengembangkan senjata nuklir, senjata kimia, senjata biologi dan rudal jarak jauh.