Wabah Virus Komunis Tiongkok Kembali Menyerang Mudanjiang, Tiongkok, Untuk Ketiga Kalinya Sekolah Dikarantina

Nicole Hao

Sebuah kota di timur laut Tiongkok kembali dikarantina. Sebagian mengikuti pengumuman pemerintah setempat karena ada lebih banyak kasus infeksi virus Komunis Tiongkok.

Informasi yang dihimpun The Epoch Times berbahasa Mandarin mengungkapkan mengenai lingkungan tempat tinggal yang sepenuhnya disegel untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Kota Mudanjiang, yang terletak di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok mengumumkan 11 pembawa virus tanpa gejala dalam tiga hari terakhir. Setelah periode beberapa minggu di mana tidak ada pembawa virus tanpa gejala atau kasus yang dipastikan secara resmi yang diumumkan. Kasus pembawa virus tanpa gejala dilaporkan sebagai kategori terpisah di Tiongkok. 

Stasiun kereta api, halte bus, dan bandara setempat menangguhkan  layanan. Sementara para siswa yang kembali bersekolah diminta pulang setelah menghabiskan waktu hanya beberapa jam di kelas.

Virus Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, pertama kali merebak di kota Wuhan di tengah Tiongkok pada akhir tahun 2019, dan menyebar ke seluruh Tiongkok  dan dunia.

Mudanjiang, seperti halnya sebagian besar daerah lainnya di Tiongkok, meluncurkan pembatasan perjalanan pada akhir bulan Januari 2020 lalu untuk mencegah penyebaran virus. Hanya satu orang dari setiap rumah yang diperbolehkan keluar setiap hari dengan izin masuk. Sekolah ditutup dan kelas diadakan online.

Pada tanggal 7 April 2020 lalu, setelah periode singkat di mana sebagian besar wilayah Tiongkok melaporkan sedikit infeksi baru atau tidak ada infeksi baru, hanya sekolah menengah umum di Mudanjiang yang dibuka kembali. TK, SD dan SMP tidak dibuka kembali.

Segera setelah itu, wabah gelombang kedua terjadi di Mudanjiang. Semua sekolah menengah umum terpaksa ditutup kembali pada tanggal 20 April.

Pada tanggal 25 Mei, siswa sekolah menengah umum kembali bersekolah. Namun, pada pukul 10.00, dua jam setelah sekolah dibuka kembali, pihak sekolah mengumumkan penutupan kembali. 

Semua siswa mengemasi barang-barangnya, berbaris untuk menjalani uji asam nukleat, dan kemudian kembali ke rumah masing-masing.

Pembawa Virus Tanpa Gejala

Komisi Kesehatan Provinsi Heilongjiang mengumumkan pada tanggal 26 Mei bahwa dua orang ditemukan menjadi pembawa virus tanpa gejela di Mudanjiang saat kedua orang tersebut menjalani uji asam nukleat baru-baru ini. Komisi Kesehatan Provinsi Heilongjiang tidak menjelaskan mengapa kedua orang tersebut menjalani uji asam nukleat meskipun tidak merasakan gejala.

Pada tanggal 27 Mei, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mudanjiang mengumumkan bahwa kedua orang tersebut adalah pasangan menikah, bermarga Zhang dan Yu. Zhang dan Yu membuka toko yang menjual bahan konstruksi rumah dan dekorasi.

Pada akhir tanggal 27 Mei, Komisi Kesehatan Provinsi Heilongjiang mengumumkan lima pembawa virus tanpa gejala lagi di Mudanjiang. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mudanjiang kemudian mengumumkan bahwa kelima pembawa virus tanpa gejala adalah kontak dekat Zhang.

Pada tanggal 28 Mei, Komisi Kesehatan Provinsi Heilongjiang mengumumkan empat pembawa virus tanpa gejala lagi, di mana Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mudanjiang mengumumkan bahwa mereka adalah anggota keluarga pembawa virus tanpa gejala yang diidentifikasi pada tanggal 26 dan 27 Mei.

Menurut pengumuman tersebut, kasus infeksi terjadi di sekitar sebuah toko proyek rekonstruksi. Toko Zhang dan Yu memasok materi, sementara orang-orang lain yang terinfeksi adalah pemilik toko yang diperbaharui, pekerja konstruksi, dan anggota keluarganya.

Pihak berwenang belum mengumumkan siapa “pasien pertama” dalam wabah tersebut.

Seorang warga setempat bernama samaran Li  adalah seorang pekerja pos di distrik Dong di Mudanjiang. Ia mengatakan kepada The Epoch Times berbahasa Mandarin pada tanggal 28 Mei bahwa ia mendengar dari rekan-rekannya bahwa seorang siswa sekolah menengah umum hasil uji asam nukleat adalah positif. 

Menjalani uji asam nukleat diharuskan untuk semua siswa sebelum kembali ke sekolah. Hasil uji tersebut keluar pada tanggal 25 Mei, yang menyebabkan semua sekolah menengah umum tutup pada hari itu. Sehari sebelum pemerintah setempat mengumumkan ada dua pembawa virus pertama tanpa gejala.

Li juga mengatakan bahwa pemilik restoran dekat dengan kantor pos tempat ia bekerja juga didiagnosis terinfeksi virus Komunis Tiongkok. 

“Semua orang yang bekerja atau tinggal di jalan ini diminta untuk menjalani uji asam nukleat,” kata Li.

Namun  informasi dari Li itu, The Epoch Times tak dapat secara independen dibuktikan. 

Nyonya Huang adalah seorang sopir taksi di Mudanjiang. Ia memberitahu The Epoch Times bahasa Mandarin pada tanggal 28 Mei bahwa lingkungan tempat tinggal yang terdapat pembawa virus tanpa gejala telah sepenuhnya dikarantina.

“Shuguang Xincheng memiliki 107 bangunan tempat tinggal dan merupakan salah satu kompleks perumahan terbesar di Provinsi Heilongjiang. Seluruhnya kompleks perumahan dikarantina pada malam hari tanggal 25 Mei,” kata Huang.

Huang mengatakan kompleks perumahan itu masih memungkinkan satu anggota dari setiap keluarga untuk keluar masuk pergi sehari sekali untuk berbelanja. Tetapi di gedung tempat tinggal di mana pembawa virus tanpa gejala berada, tidak ada penghuni yang diizinkan untuk meninggalkan gedung tersebut.

Warga setempat juga membagikan video di media sosial pada tanggal 25 Mei di mana para pekerja sedang memasang jeruji besi untuk menutup gedung tempat tinggal di kompleks perumahan Shuguang Xincheng.

Huang mengatakan kompleks perumahan Lishui Lantian, tempat salah satu rekan-rekan tinggal, juga dikarantina.

Huang juga membagikan pesan teks yang ia terima dari grup obrolan warga setempat, yang memberitahu orang-orang agar tidak mengunjungi sembilan lingkungan perumahan dan satu lingkungan tempat tinggal.

Membandingkan pemberitahuan dan pengumuman resmi pemerintah, tujuh dari lingkungan perumahan adalah tempat yang diumumkan dikunjungi  pembawa virus tanpa gejala dalam 14 hari terakhir. Dua lingkungan perumahan lainnya yakni  Qingfu Sanqi dan Pabrik Baja, tidak disebutkan dalam pengumuman resmi tersebut.

Lingkungan tempat tinggal Rizhao tidak disebutkan dalam pengumuman pemerintahan itu, tetapi cocok dengan daerah yang dijelaskan oleh Li, di mana pemilik restoran terinfeksi.

Pihak berwenang belum mengetahui adanya wabah di Mudanjiang. The Epoch Times sebelumnya memperoleh dokumen yang bocor yang menunjukkan pasien menjadi terinfeksi di rumah sakit setempat.

Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa stasiun bus antar kota dan stasiun kereta api di kota Mudanjiang ditutup pada tanggal 27 Mei. Pihak berwenang tidak secara terbuka mengumumkan penangguhan layanan ini.

Penduduk setempat juga melaporkan bahwa semua penerbangan ke dan dari Mudanjiang dibatalkan pada tanggal 28 Mei. Tidak ditemukan penerbangan atau kereta yang tersedia untuk pergi ke Mudanjiang dalam beberapa hari mendatang.

vivi/rp


FOTO : Sungai Mudanjiang mengalir melalui kota Mudanjiang, Tiongkok, pada 6 Juli 2006. (GOH CHAI HIN / AFP melalui Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=HM1hmy47QiY