Banteng yang Ambruk di Tanah yang Penuh dengan Penderitaan dan Rasa Sakit Ini Adalah Refleksi Atas Penderitaan Hewan oleh Manusia

Ada orang-orang yang memiliki bakat luar biasa dan mampu membuat karya seni sejati, dan Andoni Bastarrika adalah salah satunya.

Dengan karya-karyanya Andoni selalu berusaha untuk meninggalkan pesan yang sangat jelas kepada masyarakat. Di antara patung-patung terbarunya menonjol bahwa dari patun banteng yang mana dia mengundang masyarakat umum untuk merenungkan subjek yang kontroversial seperti perkelahian manusia melawan banteng.

Tidak ada seorang pun yang memungkiri pesona karya sempurna dari orang ini yang, menggunakan pasir, mampu membuat patung yang penuh dengan realisme dan dengan begitu banyak detail sehingga dibutuhkan kecermatan untuk memastikan ketidakpercayaan.

Ini adalah karya agung yang memiliki ekspresi yang sangat nyata sehingga merupakan refleksi hidup dari kesedihan yang mendalam.

Ada pekerjaan yang berhasil melampaui meninggalkan bekas di pikiran dan hati kita, dan tanpa keraguan, yang dilakukan orang ini adalah bagian dari mereka.

Seniman itu menyatakan melalui jejaringnya bahwa dia ingin mencerminkan penderitaan, ketidakberdayaan dan kemarahan yang dihasilkan oleh perilaku manusia yang tidak sadar.

Patung ini adalah referensi yang jelas untuk perkelahian manusia melawan banteng, sebuah praktik yang telah ada dari generasi ke generasi. Bagi banyak orang, praktik ini melambangkan seni, tetapi kita tidak dapat melupakan bahwa hewan itu mengalami penderitaan yang ekstrem.

Untuk menangkap perasaan dan emosinya, ia memutuskan untuk menggunakan tanduk sungguhan, juga untuk kuku, mata, dan moncong binatang malang yang hidupnya diambil darinya.

Andoni memutuskan untuk membuat patung itu di tempat parkir di pantai yang ramai sehingga karya itu dapat dihargai oleh banyak orang sebagai protes dan penolakan terhadap penyalahgunaan hewan.

Tapi ini bukan pertama kalinya Andoni meggunakan obyek hewan yang menderita karena manusia dengan karya-karyanya. Pada bulan Agustus tahun lalu, ia membuat patung megah bison Amerika.

Hewan ini sangat dicintai oleh semua orang Indian Amerika Utara, seperti yang ia jelaskan di jejaring sosialnya, tetapi pasti dibasmi ketika mereka mencoba menganggu suku mereka.

Pada saat itu dia terinspirasi oleh makhluk suci yang banyak menderita tanpa pantas untuk itu dengan maksud mengutuk para pelaku pada waktu itu.

Karya seninya selalu berusaha meninggalkan pesan yang melampaui kesadaran kolektif, dan patung yang menyinggung polusi air ini adalah contoh lain dari hal ini.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/6TuhXCpi4do