Transparansi Data Penanganan Corona, Pakar : Disembunyikan Sedikit Itu Bahaya

ETIndonesia- Peningkatan angka kasus COVID-19 semakin terlihat. Hal ini membuat data dan angka kasus berubah tiap harinya. Untuk itu, penguatan maupun perbaikan sistem data pun terus diperhatikan agar mampu memberikan transparansi informasi mengenai angka kasus COVID-19 kepada masyarakat.

Ahmad Al Ghozi salah satu pakar teknologi informasi (IT) muda membagikan pengalamannya dalam membantu Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19. Salah satu bentuk kontribusi Ghozi adalah memperkuat aplikasi PeduliLindungi, sebuah aplikasi untuk melakukan _tracing_ COVID-19, yang saat ini sudah siap dan akan dimatangkan sebelum disebarkan ke 34 Provinsi di Indonesia.

“Kita memperkuat satu aplikasi untuk Indonesia untuk perjalanan _tracing_, pelaku perjalanan, terus kemudian memperbaiki sistem yang sudah ada atau meningkatkan lah,” ujar Ghozi saat berdialog di Media Center Satgas Nasional, Jakarta, Rabu (12/8).

Ghozi turut membantu Satgas Penanganan COVID-19 yang ada di beberapa bagian di Indonesia dengan memperkuat sistem IT yang dimiliki oleh masing-masing daerah, seperti Bangka-Belitung, Surabaya, Kepulauan Riau dan Sulawesi Selatan.

BACA JUGA:  Pakar : Gunakan Nama ‘Virus Komunis Tiongkok’ untuk Menuntut Tanggung Jawab Rezim Komunis Tiongkok atas Krisis Global

“Kalau sistem itu atau IT itu yang paling penting itu adalah menggunakannya dengan baik, jangan sampai kita buat sistem yang susah dimengerti kemudian tidak digunakan,” tuturnya.

Ghozi turut mengatakan pentingnya transparansi dalam penanganan COVID-19.

“Transparansi itu penting terus kemudian data yang ril itu penting, ada yang disembunyikan sedikit itu bahaya,” imbuhnya. 

Dalam melakukan penanganan penyebaran COVID-19, ia mengatakan bahwa kolaborasi antara satu pihak dengan yang lainnya di Satgas sudah sangat baik sehingga terjalin sinergi yang kuat.

“_Testing_kan Pak Andani urusannya, Ghozi _tracing_nya di bagian IT, kita dikolaborasikan sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat, _treatment_nya bakal sedikit,” jelasnya.

Ghozi mengajak masyarakat untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan dan tetap produktif meskipun harus berada di rumah.

“Kalau menurut Ghozi, kalian di rumah pun bisa produktif, Ghozi juga di sini itukan tidak kemana-mana juga, kemana-mana tuh paling ketika misalnya ada urgensi tugas berangkat, tapi kalau tidak ada, ya di sini terus apa yang perlu di_improve_ saya bisa aja,” tambahnya.

Banyak hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat, khususnya pemuda, untuk berkontribusi dalam mencegah penyebaran COVID-19, salah satunya dengan memberikan edukasi tentang COVID-19.

“Jadi kalau misalnya kita pemuda, kemudian misalnya lihat orang lewat di depan rumah dia tidak pakai masker bilang pakai masker, itu sudah jadi pahlawan, udah berkontribusi bangetlah,” ucapnya.

Menutup dialog siang, Ghozi mengimbau masyarakat untuk selalu menaati protokol kesehatan demi menjaga keluarga dan diri sendiri dari COVID-19. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=z5nJ10PIM-w