Siapa yang Memiliki Kekuatan di Laut China Selatan? Bersama James Fanell, Mantan Kepala Intelijen Armada Pasifik AS

Menurut anda, apa alasan Partai Komunis Tiongkok menjadi sedemikian agresif terhadap Laut China Selatan dan Taiwan akhir-akhir ini?

Saya pikir sebelum dekade konsep keprihatinan mengenai tujuan akhir Tiongkok, yang adalah mengendalikan segala sesuatu sebelum tahun 2049, dan selama 40 tahun terakhir Tiongkok secara perlahan-lahan melakukan hal tersebut melalui cara-cara diplomasi yang damai, perang informasi, perang psikologis, perang ekonomi dan kini secara tiba-tiba Tiongkok mengetahui Amerika Serikat mulai sadar. Ada pemerintahan baru yang berbeda. Sikap rakyat Taiwan yang secara jelas lebih selaras dengan Taiwan melalui pemilu kedua yang dimenangkan oleh Partai Progresif Demokratik yaitu partai Tsai Ing-wen dan saya pikir unsur-unsur di dalam Partai Komunis Tiongkok adalah sangat prihatin bahwa mereka perlu bertindak saat ini.

Dan kini anda menyaksikan peningkatan aktivitas pesawat terbang, pembom, pesawat tempur yang melintasi garis tengah Selat Taiwan, mengelilingi Taiwan, lebih banyak kapal dan kapal selam yang mengelilingi Taiwan, yang meningkatkan tekanan, semacam strategi anaconda menelan menelan menelan Taiwan. Rezim Tiongkok melakukannya secara diplomatis, secara ekonomis, dan kini rezim Tiongkok melakukannya dengan sebuah ancaman militer yang nyata dan hal ini sangat mengkhawatirkan. Ada sebuah teori, salah satu alasan Partai Komunis Tiongkok ingin berperang dengan Taiwan atau di Laut China Selatan adalah karena Partai Komunis Tiongkok ingin mengalihkan perhatian orang-orang terhadap krisis di dalam negeri Tiongkok, maka bila itu adalah tujuan Partai Komunis Tiongkok, menurut anda apakah Partai Komunis Tiongkok akan mencaplok Laut China Selatan atau Taiwan?

Jadi ini adalah masalah fraksi-fraksi di dalam Partai Komunis Tiongkok dan secara teoritis penilaian tersebut adalah Xi Jinping bereaksi terlalu berlebihan, terlalu dini dan terlalu banyak memaparkan. Ia membelok arah pedoman Deng Xiaoping, di mana kebijakannya adalah merahasiakan kelemahan anda sambil sabar menanti kesempatan baik, dan Xi Jinping terlalu agresif dalam tujuh tahun terakhir dan oleh karena itu fraksi-fraksi di dalam Partai Komunis Tiongkok menentang Xi Jinping dan mengatakan seharusnya anda tidak melakukan hal ini dan sebagai reaksinya terhadap hal itu ia melakukan sesuatu dan bila hal itu adalah benar bahwa itu adalah alasannya, saya tidak membayangkan ia akan meluncurkan serbuan ke Taiwan, namun mungkin ia akan merebut sebuah pulau yang lebih kecil seperti beberapa pulau di pantai timur, atau pulau yang lebih kecil seperti pulau Quemoy and pulau Matsu untuk memamerkan ia masih berkuasa atau melakukan sesuatu di Laut China Selatan, tetapi saya tidak mengambil alasan itu.

Saya yakin Tiongkok adalah Partai Komunis Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok berada dalam lintasan strategis untuk reunifikasi dan untuk memenuhi pemulihan besar itu dan mimpi tersebut bukanlah mimpi Xi Jinping semata, namun adalah nafsu sejak  dahulu sejak zaman Mao Zedong, yang bagi Tiongkok adalah mengembalikan posisinya yang terhormat dalam sejarah dan mengembalikan posisinya sebagai Kerajaan Tengah.

Saat kita membicarakan hal tersebut, saya yakin itulah motivasi rezim Tiongkok yang sebenarnya, kemudian bila semuanya memungkinkan rezim Tiongkok akan melakukan sebuah invasi ke Taiwan karena pada akhirnya rezim Tiongkok yakin Taiwan adalah bagian Republik Rakyat Tiongkok.

Jadi apakah anda akan mengatakan risiko Partai Komunis Tiongkok menyerbu Taiwan lebih besar daripada sebelumnya?

Ya, benar. Saya pikir risiko itu jauh lebih besar saat ini. Sederhananya, terbukti dari apa yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok dan bagaimana Partai Komunis Tiongkok bertindak. 

Strategi penting Partai Komunis Tiongkok dalam menyerbu Taiwan adalah bertindak sedemikian cepat, merebut Taiwan sedemikian cepat sebelum Amerika Serikat sempat menanggapi, segalanya sudah terjadi dan Tentara Pembebasan Rakyat sudah menduduki Taiwan. Apakah Amerika Serikat dan Taiwan memiliki strategi untuk menghadapi hal tersebut?

Pada tingkat tertentu, ada koordinasi dan komunikasi Angkatan Bersenjata Taiwan dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Saya cukup mengetahui komunikasi-komunikasi tersebut selama bertahun-tahun. Tetapi di mana secara efektif perlu lebih sanggup untuk menangkis atau menghalangi serbuan Partai Komunis Tiongkok ke Taiwan, itu adalah pertanyaan lain, dan saya percaya pemerintahan Donald Trump kini mulai lebih banyak menjangkau Taiwan untuk menciptakan strategi yang lebih terkoordinasi untuk mempertahankan Taiwan. Saya pikir masih banyak yang perlu diselesaikan.

Saya pikir Amerika Serikat dan pemerintahan Donald Trump perlu untuk tidak terlalu khawatir akan provokasi Partai Komunis Tiongkok. Partai Komunis Tiongkok mengambil semua yang dilakukan Amerika Serikat dan memangsa Amerika Serikat saat merasa diprovokasi. Ada beberapa laporan di Global Times Tiongkok minggu lalu mengenai peningkatan pengamatan intelijen dan pesawat mata-mata Amerika Serikat.

50 diantaranya terjadi pada bulan lalu, maka tidak masalah apakah yang dilakukan Amerika Serikat atau Taiwan, Partai Komunis Tiongkok akan melancarkan propaganda atau perang informasi yang bersifat provokatif. Maka bila hal tersebut sudah bersifat provokatif, kemudian kita bekerja dan sibuk berinteraksi antara militer kita dengan cara yang jauh lebih terbuka, di mana anggota militer kita yang bertugas dari Amerika Serikat dapat pergi ke Taiwan dan menetap di sana dan melakukan jauh lebih banyak dialog yang mendalam dan terus-menerus serta rencana yang lebih terkoordinasi. 

Saya percaya bahwa ini adalah waktu pemberhentian kapal-kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat untuk masuk ke dalam pelabuhan Taiwan, terutama kini kapal-kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat tidak dapat pergi ke Hong Kong dan saya pikir pesawat Amerika Serikat seharusnya mendarat di Taiwan dan untuk beroperasi bersama dengan Angkatan Udara Taiwan dan saya mengetahui pelanggaran hukum anti-pemisahan diri tahun 2005 milik Partai Komunis Tiongkok yang disebut sebagai garis merah, yang bilamana Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tiba di Taiwan itu berarti adalah garis merah untuk  Partai Komunis Tiongkok. 

Saya tidak berpikir saat ini  Partai Komunis Tiongkok dan Xi Jinping cukup siap untuk meluncurkan penyerbuan. Jadi saya pikir ini adalah waktu Amerika Serikat berpihak pada Taiwan, dan Amerika Serikat berbisnis dan mulai beroperasi seperti kita adalah serius mempertahankan Taiwan. Kolonel Grant Newsham sangat menganjurkan Angkatan Bersenjata Taiwan dan terutama Angkatan Laut Taiwan seharusnya beroperasi dan berlatih dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dalam evolusi latihan yang nyata. Taiwan seharusnya diundang dalam lingkaran latihan Pasifik di Honolulu, daerah operasi di Hawaii, dengan Angkatan Laut Taiwan.

Kita dapat melakukan jauh lebih banyak hal untuk memadukan militer Taiwan dengan militer  Amerika Serikat dalam latihan dan seperti yang kita lakukan dengan militer Jepang dan Korea Selatan. Banyak yang dapat dilakukan untuk membuat masing-masing Angkatan Bersenjata dapat berkomunikasi satu sama lain, berlatih satu sama lain, memahami satu sama lain dan menghadirkan angkatan bersenjata yang dapat diandalkan untuk menghadapi Partai Komunis Tiongkok saat ini.

Partai Komunis Tiongkok tidak terpengaruh selama 40 tahun terakhir. Partai Komunis Tiongkok tidak melihat rintangan apa pun dan kini Partai Komunis Tiongkok mulai melihat adanya rintangan. Dan saya pikir ini adalah langkah lain yang dapat diambil.