Pidato Tahun Baru Xi Jinping Memberikan Sinyal Kejatuhan Partai Komunis Tiongkok

oleh Yang Wei

Pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping menyampaikan dua pidato dalam menyambut Tahun Baru pada tanggal 31 Desember 2020. Satu pidato disampaikannya kepada rakyat Tiongkok, dan pidato yang lainnya ditujukan kepada para anggota badan penasihat politik yang top di Tiongkok, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok. 

Harapan Xi Jinping untuk tahun 2021 tidak terdengar meyakinkan, karena Komunis Tiongkok saat ini menghadapi tekanan domestik dan internasional. Sepertinya Xi Jinping dan para pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok tidak tahu bagaimana memandu Tiongkok memasuki tahun baru.

SatuTahun yang Lalu

Pada tanggal 31 Desember 2019, Xi Jinping mengatakan dalam sebuah pidato menyambut Tahun Baru bahwa “Tahun 2020 adalah sebuah tahun tonggak sejarah.”

Pada saat itu, siapa yang menyangka tahun 2020 akan menjadi sebuah tahun yang penuh peristiwa? Mungkin Xi Jinping telah mengantisipasi bahwa sesuatu yang heboh akan terjadi. 

Apakah Xi Jinping sudah tahu sebelumnya bahwa COVID-19 pertama kali akan muncul di Tiongkok dan menjadi sebuah pandemi global? 

Apakah Partai Komunis Tiongkok mengantisipasi bahwa ketegangan-ketegangan dengan Amerika Serikat akan menyebabkan perang dagang? 

Apakah Partai Komunis Tiongkok berencana mengambil otonomi Hong Kong dengan menerapkan sebuah hukum keamanan nasional? Apakah  rezim Tiongkok berencana untuk menguasai Laut China Selatan?

Kemampuan Xi Jinping adalah terbatas. Pada tahun 2019, Xi Jinping berkata, “Sejarah manusia, seperti sebuah sungai, mengalir selamanya, menyaksikan saat-saat damai maupun gangguan-gangguan yang berat. Kita tidak takut badai dan bahaya serta penghalang.” Ia terus berkata, “Bangun bersama One Belt One Road, dan terus memajukan pembangunan sebuah masyarakat dengan masa depan bersama bagi umat manusia.”

Xi Jinping tidak menyangka tingkat “gangguan-gangguan yang berat” dan  tekanan yang luar biasa akan dihadapi Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2020. Tahun 2020 menjadi “sebuah tahun tonggak sejarah,” tetapi tidak dalam arti positif bagi rezim Tiongkok. 

Tahun 2020 menandai pesatnya penurunan kediktatoran Partai Komunis Tiongkok.

Kemudian setahun berikutnya, pada tanggal 31 Desember, Xi Jinping menyampaikan pidatonya dalam menyambut Tahun Baru. Xi Jinping menggunakan slogan-slogan baru seperti “tetap setia pada aspirasi awal kita” dan “wujudkan peremajaan besar bangsa Tiongkok.” 

Tetapi Xi Jinping juga mengakui adanya  tantangan saat ia mengatakan bahwa Tiongkok telah “menembus semak duri” dan “jalan di depan masih panjang.”

Dibandingkan dengan tahun lalu, Xi Jinping tidak banyak bicara mengenai pandangannya terhadap tahun yang baru dan tampaknya kurang percaya diri dan kurang harapan.

Pidato Xi Jinping di pertemuan Tahun Baru pada Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, juga memuat  prospek-prospek yang sangat terbatas untuk tahun 2021. Ia mengharapkan otoritas Partai Komunis Tiongkok untuk “merumuskan dan menerapkan Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) untuk pengembangan di bidang ekonomi dan sosial nasional.” 

Xi Jinping berupaya menanamkan antusiasme di antara para pejabat saat ia menyebutkan peringatan Partai Komunis Tiongkok yang ke-100 tahun, yang akan diamati pada tahun ini.

Setelah kekacauan di tahun 2020, rezim Partai Komunis Tiongkok telah jatuh ke dalam keadaan yang sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kekuasaan para pejabat senior berada dalam bahaya yang serius. Kepemimpinan bahkan tidak dapat menyetujui evaluasi mereka untuk tahun 2020, apalagi menawarkan pandangan penuh wawasan untuk tahun baru.

Tahun 2020 Telah Menjadi Beban Partai Komunis Tiongkok

Pidato Xi Jinping dalam menyambut Tahun Baru  kepada masyarakat mengikuti pola lama yang sama — pidato-pidato tersebut menyimpulkan tahun lalu, diikuti dengan pandangan sederhana untuk tahun baru. Pidato tahun ini adalah lebih ringkas tetapi kurang antusias, dibandingkan  tahun-tahun sebelumnya.

Xi Jinping menegaskan kewenangannya melalui pidato menyambut Tahun Baru kepada Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, itu saat  ia membual mengenai penanganan pandemi di Beijing, yang ia gambarkan sebagai “sebuah lembar jawaban yang layak dicatat dalam sejarah dan bahwa penanganan pandemi tersebut memuaskan orang-orang dan menarik perhatian dunia.”

Jika Xi Jinping gagal memperkuat kekuasaannya di dalam Partai Komunis Tiongkok, maka adalah mustahil untuk menerapkan kebijakan apa pun atau menyelesaikan apa pun pada tahun 2021.

Saat pandemi COVID-19 terus mendatangkan malapetaka, memengaruhi  ekonomi dunia dan berdampak pada mata pencaharian orang-orang, tahun 2021 sepertinya bukanlah sebuah tahun yang akan berjalan mulus. Dipikir banyak orang bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada dunia dan pada Tiongkok di tahun baru ini.

Di tengah hubungan yang tegang antara Tiongkok dan AS, Partai Komunis Tiongkok berharap calon Partai Demokrat Joe Biden akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya. Tuduhan-tuduhan kecurangan pemilihan umum dan campur tangan Tiongkok telah muncul di permukaan. Namun, masyarakat Amerika Serikat menjadi lebih sadar akan sifat Partai Komunis Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok juga berada di bawah pengawasan internasional atas kesalahan Partai Komunis Tiongkok, tak lain dalam menangani awal wabah virus dan merahasiakan awal wabah virus.

Partai Komunis Tiongkok dipaksa untuk memberikan konsesi kepada Uni Eropa dan ingin sekali untuk mengamankan kesepakatan investasi Tiongkok-Uni Eropa, yang mencerminkan keputusasaan para pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok untuk menyelamatkan ekonomi Tiongkok, membentuk aliansi, dan mencegah rezim Tiongkok dari isolasi dalam masyarakat internasional.

Secara keseluruhan, Partai Komunis Tiongkok terus mencari hegemoni dan terlibat dalam diplomasi prajurit serigala. Partai Komunis Tiongkok tidak mau melepaskan cengkeramannya di Hong Kong atau berhenti mengintimidasi Taiwan. Partai Komunis Tiongkok terus menegaskan kedaulatannya dan mengembangkan klaim teritorialnya di Laut China Selatan.

Partai Komunis Tiongkok menghadapi rintangan-rintangan besar di dalam negeri. Ekonomi Tiongkok dapat runtuh kapan saja. Gelembung pasar perumahan telah pecah. 

Pandemi telah membuat keadaan ekonomi lebih buruk karena banyak bisnis terpaksa tutup karena adanya karantina. Pengangguran terus meningkat, yang berdampak langsung belanja konsumen. Kekhawatiran kekurangan pangan dan bencana alam memicu krisis-krisis. 

Pidato Xi Jinping yang sederhana dalam menyambut Tahun Baru menegaskan bahwa Partai Komunis Tiongkok akan segera jatuh dan akhirnya akan menemui kehancurannya. Berapa lama lagi Partai Komunis Tiongkok akan bertahan?

Yang Wei telah mengikuti hubungan Tiongkok selama bertahun-tahun. Dia telah berkontribusi dalam komentar politik tentang Tiongkok untuk Epoch Times berbahasa Mandarin sejak 2019

Keterangan Foto : Xi Jinping menghadiri pembukaan Kongres Rakyat Nasional stempel karet di The Great Hall of the People di Beijing, Tiongkok, pada 22 Mei 2020. (Andrea Verdelli / Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=D5tNYw3t-DY