22 Kota di 8 Negara Bersatu Dukung Taiwan

Zhang Ruizhen – NTD Asia Pasific

Taiwan belum pernah diundang untuk berpartisipasi dalam Sidang Kesehatan Dunia selama 5 tahun berturut-turut karena tekanan dari Komunis Tiongkok. Pada 22 Mei, 8 negara dan 22 kota di seluruh dunia secara bersamaan menggelar unjuk rasa untuk mendukung partisipasi Taiwan dalam World Health Assembly (WHA). Negara-negara itu  termasuk Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, dan Austria. 

Mereka bersama-sama menyatakan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan Taiwan tidak boleh dikecualikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena alasan politik. 

Slogan-slogan diusung dalam unjuk rasa seperti “Taiwan Berpartisipasi dalam WHO” selama kegiatan di jalan-jalan pada 22 Mei di Wina, Austria, untuk mendukung partisipasi Taiwan dalam Majelis Kesehatan Dunia. 

Duta Besar Taiwan untuk Austria, Zhang Xiaoyue, memimpin parade sekitar dua ratus orang untuk menyatakan permintaan agar pekerjaan pencegahan epidemi global tidak boleh diganggu oleh politik Komunis Tiongkok. 

Selain orang Tionghoa perantauan Taiwan, mahasiswa luar negeri, dan pengusaha Taiwan, ada juga warga negara Austria yang telah bergabung dalam solidaritas dengan Taiwan.

Zhang Xiaoyue, Duta Besar Republik Taiwan di Austria pada 22 Mei lalu menegaskan bahwa  E banyak anggota parlemen ropa dan Austria, dan banyak pemimpin opini mendukung partisipasi Taiwan dalam Majelis Kesehatan Dunia.”

Li Zhijun, Komisaris Spanyol untuk Urusan Tionghoa perantauan  berkomentar bahwa semua orang tahu kalau kesehatan manusia adalah hak asasi manusia yang paling dasar yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

“Kita harus dapat berpartisipasi dalam Majelis Kesehatan Dunia. Karena alasan politik tertentu dan karena penindasan, kami harus membantu Taiwan Berbicara, mendukung tanah air kami, dan mendukung Taiwan,” kata Li Zhijun. 

Selain Austria, rekan senegaranya Spanyol juga mengumpulkan lebih dari 10 kendaraan pada 22 Mei  untuk mengatur parade dalam konvoi, yang menyatakan di Madrid bahwa  WHO  tidak boleh mengabaikan tuntutan Taiwan. (hui)