Pihak Berwenang Provinsi Gansu, Tiongkok, Berhasil Mendapatkan “Kambing Hitam” yang Menimbulkan Kematian 21 Orang Peserta Marathon

 oleh Li Ming

Tim investigasi gabungan Komite Partai Provinsi Gansu dan Pemerintah Provinsi mengadakan konferensi pers dan mengumumkan hasil investigasi atas kematian 21 orang peserta marathon lintas alam pada 22 Mei tahun ini pada Jumat (11/6/2021)

Tim investigasi menyatakan bahwa ini adalah insiden kecelakaan yang menyebabkan jatuhnya banyak korban, yang disebabkan oleh cuaca ekstrem selama acara marathon berlangsung dan kesalahan dari penyelenggara yang tidak profesional. 

Hasil investigasi menetapkan bahwa perusahaan Gansu Shengjing yang bergerak di bidang olahraga, adalah pihak yang memiliki tanggung jawab langsung. Sedangkan Zhang Xiaoyan beserta kelima rekannya kini telah secara resmi ditahan oleh pihak berwenang untuk dimintai pertanggungjawaban pidana.

Sebagai penyelenggara acara marathon ini, Sekretaris Komite Partai Kota Baiyin Su Jun dan Wakil Sekretaris Komite Partai Kota yang merangkap Walikota, Zhang Xuchen masing-masing telah diberi “peringatan institusi” dan “pengurangan angka kinerja”. 

Komite Partai Kabupaten Jingtai, pemerintah kabupaten dan Biro Olahraga Kota Baiyin yang terbukti lalai dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan acara, akan dituntut untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan acara. 

Sedangkan Li Zuobi, Sekretaris Komite Partai Kabupaten Jingtai, merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam insiden ini. Namun, karena Li Zuobi telah meninggal dunia, tim investigasi memutuskan untuk memberikan kesimpulan tertulis atas pelanggaran disiplinnya, tetapi membebaskan yang bersangkutan dari hukuman.

Selain itu, Ding Keya, direktur Komite Manajemen dari Area Wisata Kabupaten Jingtai, dan wakil direktur Luo Wentao, keduanya yang dituduh melakukan pelanggaran serius terhadap disiplin dan peraturan, telah ditahan untuk pemeriksaan. Sedangkan hukuman bagi mereka, baru akan dikeluarkan setelah putusan investigasi.

Mengenai kematian Li Zuobi, tim investigasi hanya menyampaikan secara sederhana, mengatakan bahwa Li Zuobi jatuh dari rumahnya pada 9 Juni dan meninggal dunia. 

Polisi telah mengesampingkan kemungkinan faktor pembunuhan terhadap dirinya, dan keadaan yang lebih spesifik sedang dalam penelitian lebih lanjut.

Faktanya, pada hari kematian Li Zuobi, sudah beredar kabar Li melompat dari gedung di tempat kediamannya. Ada desas-desus bahwa sebelum Li mengambil jalan pintas, dia telah “dipanggil untuk diajak bicara” oleh pejabat dari Komite Pengawas kedisiplinan anggota PKT di Hotel Huayi di Kota Baiyin. 

Beberapa netizen menduga bahwa Li Zuobi tidak tahan dengan tekanan yang luar biasa dan memilih untuk bunuh diri. Akan tetapi, ada netizen yang beranggapan bahwa biasanya ada korupsi di balik peristiwa tersebut. 

Sekarang, dengan meninggalnya Li Zuobi, kasus korupsi terkait dan kesalahan pejabat lainnya semuanya dapat disembunyikan. Li adalah salah seorang pejabat yang dikambing-hitamkan oleh jahatnya sistem Partai Komunis Tiongkok.

Mr Li, seorang warga yang mengikuti perkembangan masalah ini mengatakan kepada Radio Free Asia, bahwa insiden ini sangat tidak biasa. Untuk kasus besar seperti ini, biasanya orang yang bertanggung jawab pertama-tama akan ditahan terlebih dahulu, diawasi secara ketat agar ia tidak mencari jalan pintas mengakhiri hidup. Jika Li Zuobi masih bisa bertemu dengan anggota Komite Pengawas kemudian masih bisa melompat dari gedung, itu berarti ada pihak lain yang menghendaki Li lenyap alias mati.

“Kematian seseorang adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah, Di tempat ini (daratan Tiongkok) nyawa melayang adalah hal remeh, termasuk dia (Li Zuobi), bisa saja dikorbankan dan itulah harganya,” kata Mr. Li kepada reporter Radio Free Asia. (sin)