Beredar Kabar Seorang Pejabat Tinggi dari Negara Afrika Terinfeksi di Beijing, Lebih dari 400 Tamu di Hotel Dikarantina

Li Jinfeng

Beredar kabar di daratan Tiongkok bahwa Distrik Dongcheng, Beijing, bahwa sosok diplomat tinggi telah didiagnosis dan sedang menunggu hasil tes di sebuah hotel. Beberapa netizen di akun Weibo mengabarkan bahwa orang yang terinfeksi adalah seorang wakil presiden dari negara tertentu di Afrika.

Awal rumor beredar ketika Komisi Kesehatan Distrik Beijing di Dongcheng  pada 26 Juli 2021 melaporkan bahwa pada 25 juli pukul 08:55 pagi, seorang diplomat datang ke pusat medis di daerah itu untuk pengambilan sampel asam nukleat rutin sebelum masuk ke negara tujuan. Ia kemudian dipindahkan ke hotel terdekat untuk menunggu hasil test. Kemudian pada pukul 11.20 pada hari yang sama, hasil tes asam nukleat orang tersebut dinyatakan positif COVID-19.

Namun demikian, pemberitahuan itu tidak merinci identitas secara rinci siapa orang yang dimaksud.  Laporan juga tidak mengungkapkan kapan orang tersebut memasuki negara tersebut, di mana dia berada, dan sebagainya.

Beberapa hari lalu, seorang netizen Weibo dengan akun “J1-orb” memposting klaim bahwa diplomat yang terinfeksi adalah wakil presiden di negara Afrika tertentu. Akan tetapi wakil presiden tidak mengikuti prosedur ketika memasuki negara itu, tetapi langsung diatur sebelum hasil tes diperoleh. Menginap di hotel dan menunjukkan kontrol manajemen hotel sangat buruk.

Netizen itu juga mengatakan bahwa ambulans dan garis pelindung terlihat pada pukul 07.00 dan 08.00 pagi pada 25 Juli, tetapi pihak hotel tidak secara terbuka kepada semua tamu yang check in pada waktu itu. Bahkan,  menyembunyikan tamu yang check in di hari itu. Hotel baru ditutup pada pukul 09.00 pagi. Akhirnya,  tamu baru tidak dibiarkan masuk. Sedangkan tamu yang sudah menginap tak diperkenankan keluar.

Namun demikian, seorang reporter NTD menanyakan tentang postingan akun netizen Weibo itu dan ditemukan unggahan itu sudah dihapus. 

Netizen lainnya mengklaim bahwa sosok diplomat tinggi itu adalah wakil presiden berasal dari Zimbabwe dan pernah ke Union Hospital, beberapa restoran di kawasan Wangfujing dan Jingrun sebelum di karantina.

Laporan media The Economic Observer melaporkan pada 28 Juli, bahwa seorang tamu yang menginap di hotel pada akhir Juli mengungkapkan bahwa pasien tersebut pernah menginap di Hotel Legend di Beijing. Untuk diketahui, Legend Hotel Beijing berlokasi di Jalan Jinbao No. 92, Distrik Dongcheng, Beijing, dekat dengan kawasan bisnis Wangfujing  dan Rumah Sakit Xiehe.

Orang terkait yang bertanggung jawab atas hotel mengatakan bahwa test COVID-19 pihak hotel mencakup lebih dari 400 tamu, kontak erat gelombang pertama dan kedua berjumlah 120 orang, yang telah dipindahkan ke Hyatt Place Beijing Daxing Hotel untuk isolasi.  Saat ini  tersisa lebih dari 200 orang yang tak memiliki kontak dekat erat .

Sing Tao Daily melaporkan bahwa ada sejumlah besar kendaraan keamanan publik dan polisi di sekitar hotel. Di persimpangan Jalan Jinbao di mana hotel itu berada, aparat keamanan publik telah memasang pagar besi untuk membatasi lalu lintas, menyebabkan kemacetan lalu lintas pada titik ini.

Ketika ditanya apakah mereka tidak diizinkan masuk karena epidemi, petugas keamanan publik meminta berhenti bertanya dan tempat itu tertutup.

Seorang reporter The Epoch Times menelepon pihak hotel pada 28 Juli. Staf penerima tamu mengatakan bahwa, hotel tidak akan menerima reservasi apa pun sebelum 30 Juli. Setelah 30 Juli, para tamu dapat membuat reservasi secara daring.

Akun Weibo “J1-orb” yang disebutkan di atas pernah memposting pada 27 Juli, yang mengatakan bahwa hotel dapat dipesan pada 30 Juli. netizen itu menuliskan : “Bagaimana Anda ingin membuka pintu untuk bisnis sesegera mungkin?? Para tamu yang menginap di hotel belum semuanya berangkat. Apakah sudah di disinfeksi. Apakah sekarang saya memesan untuk 30 Juli ??” (Hui)