Pakar Memperingatkan Kolaborasi Sains AS dengan Tiongkok Dapat Mendukung Program Militer Komunis Tiongkok

J.M. Phelps

Pakar keamanan memperingatkan Amerika Serikat harus memutuskan kerjasama penelitian dengan rezim Tiongkok sehingga ilmuwan Amerika Serikat tidak secara  sengaja membantu program Beijing untuk melakukan perang menggunakan senjata biologi.

Peringatan para pakar menjadi sangat mendesak setelah dokumen yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa pendanaan Amerika Serikat digunakan untuk penelitian Coronavirus di Institut Virologi Wuhan, sebuah fasilitas di pusat teori bahwa pandemi berasal dari sebuah kebocoran laboratorium.

Menurut dokumen yang diperoleh The Intercept, Institut Kesehatan Nasional –melalui organisasi kesehatan yang berbasis di Amerika Serikat, EcoHealth Alliance–menghadiahkan hampir sebesar  600.000 dolar AS kepada Institut Virologi Wuhan  untuk menggelar  penelitian, termasuk mengubah Coronavirus kelelawar yang dianggap cenderung menginfeksi manusia.

Setiap pendanaan atau kerjasama penelitian Barat dengan Partai Komunis Tiongkok, secara langsung atau tidak langsung mendukung tujuan militer rezim Tiongkok, termasuk program Partai Komunis Tiongkok untuk melakukan perang menggunakan senjata biologi, menurut pensiunan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat Lawrence Sellin. 

Sebelumnya Lawrence Sellin juga  bekerja di Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat untuk Penyakit Menular dan melakukan penelitian dasar dan penelitian klinis di industri farmasi.

Menjadi penting untuk diketahui, di Tiongkok, tidak ada perbedaan antara penelitian militer dengan penelitian sipil, kata Lawrence Sellin, menunjuk ke strategi nasional fusi militer Partai Komunis Tiongkok.

Fusi Sipil-Militer

Doktrin Beijing mengenai fusi sipil-militer menetapkan bahwa kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh sektor swasta dimanfaatkan untuk memajukan perkembangan militer rezim Tiongkok. Strategi itu diamanatkan oleh Rencana Lima Tahun ke-13 Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2016, meskipun strategi itu beroperasi secara tidak resmi sebelum ini, kata Lawrence  Sellin  kepada The Epoch Times dalam sebuah email.

Clare Lopez, seorang mantan petugas operasi CIA, berkata, Ada sebuah kolaborasi yang mulus antara laboratorium militer dengan laboratorium sipil di Tiongkok. Ia menambahkan bahwa jenis fusi ini tidak ada di Amerika Serikat.

Hukum Tiongkok mengharuskan fasilitas-fasilitas militer untuk memiliki akses ke semua yang dilakukan di laboratorium sipil, kata Clare Lopez. Ia mengatakan hal ini menjadi sangat jelas ketika Mayjen Tentara Pembebasan Rakyat Chen Wei, seorang ahli biologi dan pertahanan senjata kimia, mengambil alih laboratorium Wuhan selama tahap awal pandemi di awal tahun 2020.

Sementara Institut Virologi Wuhan, yang menampung sebuah laboratorium P4 (tingkat keamanan hayati tertinggi), menyangkal hubungan apa pun dengan militer Tiongkok, Institut Virologi Wuhan bekerja selama bertahun-tahun dengan para pemimpin militer untuk proyek yang disponsori negara melakukan percobaan binatang laboratorium.

Sebuah dokumen halaman tunggal pada Januari oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, juga menyatakan bahwa Institut Virologi Wuhan terlibat dalam percobaan binatang laboratorium atas nama militer Tiongkok setidaknya sejak tahun 2017, dan mengerjakan penelitian “manfaat-fungsi” untuk menciptakan virus  chimera. 

Asal-Usul Pandemi

Lawrence Sellin percaya bahwa pandemi itu adalah akibat langsung dari sebuah program Partai Komunis Tiongkok yang terorganisir dan luas untuk melakukan perang menggunakan senjata biologi.

Untuk mendukung hal itu, Lawrence Sellin mengatakan, kita hanya perlu melihat struktur virus tersebut untuk mengetahui bahwa virus tersebut berisi fitur-fitur, khususnya, situs pembelahan polibasa furin, [yang] tidak ditemukan di ratusan kerabat dekat Coronavirus kelelawar dari mana virus COVID-19 dapat berevolusi.

Selama lebih dari dua puluh tahun, situs pembelahan polibasa furin telah dikenal untuk meningkatkan penularan dan kematian pada Coronavirus. Sedangkan ilmuwan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok menunjukkan penyisipan buatan sebuah urutan semacam itu pada tahun 2013–sebuah teknik rekayasa genetika yang telah digunakan setidaknya selama satu dekade.

Komunitas intelijen Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden untuk menyelidiki asal-usul pandemi, termasuk teori kebocoran laboratorium, baru-baru ini memberikan sebuah laporan inklusif.

Kolaborasi Ilmiah Amerika Serikat

Menurut Lawrence Sellin, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok memanfaatkan “ilmu pengetahuan dan keterampilan ilmiah internasional, terutama dari Amerika Serikat, melalui kolaborasi penelitian dan program pertukaran ilmuwan.

“Tiongkok telah memanfaatkan sepenuhnya [kolaborasi semacam itu], program penelitian Amerika Serikat yang khusus untuk mengkolonisasi secara de facto dapat memajukan tujuan militer Tiongkok,” kata Lawrence Sellin, mencatat bahwa ini termasuk pengembangan senjata biologis.

Dalam sebuah proses yang disebutnya sebagai “migrasi rantai ilmu pengetahuan,” Lawrence Sellin mengatakan ilmuwan Tiongkok telah mendirikan laboratorium di Amerika Serikat, mengundang rekan mereka, dan mengakses tidak hanya ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga dana pemerintah Amerika Serikat. 

Akibatnya, Lawrence Sellin menduga bahwa ratusan juta dolar dari para pembayar pajak Amerika Serikat telah digunakan untuk secara langsung atau tidak langsung, untuk mendukung program Partai Komunis Tiongkok  melakukan perang menggunakan senjata biologi.

Langkah-langkah harus segera diambil untuk menghentikan pendarahan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pendanaan penelitian Amerika Serikat, yang terus-menerus disalurkan ke program Tiongkok untuk melakukan perang menggunakan senjata biologi, kata Lawrence Sellin.

Meminta Pertanggungjawaban Partai Komunis Tiongkok

Memaparkan organisasi Partai Komunis Tiongkok dan program operasi untuk melakukan perang menggunakan senjata biologi oleh Partai Komunis Tiongkok, harus menjadi sebuah prioritas utama bagi masyarakat internasional, menurut Lawrence Sellin. Jika program Partai Komunis Tiongkok u melakukan perang menggunakan senjata biologi akan diluncurkan kembali, Lawrence Sellin mengatakan harus dimulai dengan Amerika Serikat mengambil tindakan.

Clare Lopez setuju, tetapi mencatat kesulitan dalam melakukannya.

“Tidak ada mekanisme penegakan untuk benar-benar meminta pertanggungjawaban rezim Tiongkok,” kata Clare Lopez, juga adalah pendiri Lopez Liberty dan Presiden Lopez Liberty.

Baik Amerika Serikat maupun Tiongkok adalah penandatangan Konvensi Senjata Biologi, yang melarang  mengembangkan senjata biologis. Tetapi satu-satunya tempat untuk mengadu, kata Clare Lopez, adalah pergi ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa termasuk Tiongkok, yang akan memveto tindakan apa pun.

“Akibatnya, tidak ada banyak insentif untuk membawa Tiongkok ke Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Lopez. 

Untuk sebagian besar, menghentikan program Partai Komunis Tiongkok  melakukan perang menggunakan senjata biologi, bertumpu pada latar belakang para peneliti yang terus-menerus menutup mata terhadap rezim Tiongkok yang terus-menerus menutupi asal-usul pandemi, menurut Clare Lopez.

Clare Lopez mempertanyakan apakah peneliti Amerika Serikat mungkin tanpa disadari telah membantu upaya Partai Komunis Tiongkok.

Bukan karena peneliti-peneliti Amerika Serikat harus memberikan bantuan, tetapi mereka tahu betul bahwa laboratorium-laboratorium di Tiongkok sedang bekerja sama untuk senjata biologi–dan para peneliti Amerika Serikat tidak peduli.

Pada tingkat penelitian internasional itu, tampaknya ada sebuah pengabaian total terhadap fakta bahwa peneliti Amerika Serikat tahu Tiongkok menjalankan sebuah program senjata biologis yang begitu besar, kata Clare Lopez.

Dalam kasus meningkatnya pengawasan terhadap Institut Virologi Wuhan karena menjadi sumber pandemi yang potensial, Clare Lopez mengatakan: Peneliti Amerika Serikat tidak peduli; mereka ingin melakukan penelitian yang ingin mereka lakukan. Dan, jika penelitian ini membutuhkan kerja sama dengan Wuhan, mereka akan tetap melakukannya.

Menurut Clare Lopez, hal ini menunjukkan “pengabaian total terhadap ” keamanan kesehatan internasional, [karena] sebuah pengabaian total terhadap jenis penelitian yang dilakukan di Tiongkok tergolong dalam sebuah program senjata biologis. (Vv)