Pria Xi’an Dipukul dan Ditendang Petugas Pencegahan Epidemi Saat Keluar Membeli Mantou

oleh Zhao Fenghua dan Chen Haiyue

Baru-baru ini, epidemi di Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi cukup merisaukan masyarakat karena penyebarannya yang terus meluas, dan metode pencegahan yang dilaksanakan petugas sangat keras. Dari video yang beredar di Internet menunjukkan bahwa seorang pria dipukuli dan ditendang oleh petugas pencegahan epidemi karena keluar rumah untuk membeli mantou. Seorang warga lainnya pergi menjenguk neneknya yang sudah tua, wajahnya sampai berdarah-darah akibat dipukul oleh seorang kader desa dengan batu bata.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria berbaju putih membawa sekantong mantou di tangannya dan memotret personel pencegahan epidemi yang sedang bertugas. Tiba-tiba seorang petugas mengambil kesempatan saat warga tersebut lengah untuk merampas ponsel dari belakangnya, dan dua petugas lainnya kemudian bersama-sama meninju dan menendang pria tersebut hingga mantou jatuh berhamburan di lantai.

https://www.youtube.com/watch?v=fVfdnTJ1qBE

Pada 1 Januari, pihak kepolisian Kota Xi’an menyatakan bahwa pada 31 Desember 2021, terjadi perselihan paham antara seorang warga bermarga Wang yang mengenakan kemeja putih dengan personel pencegahan epidemi sehingga dipukuli. Terhadap penyerang bersangkutan, pihak kepolisian telah memberikan sanksi administratif sebagai hukuman.

Video lain yang diunggah netizen pada Hari Tahun Baru 2022 menunjukkan, seorang pria warga Kota Xi’an bermaksud menjenguk neneknya karena khawatir kehabisan makanan, akibatnya dia juga dipukuli oleh seorang kader desa hingga wajahnya berdarah-darah.

Pria yang dipukuli tersebut mengatakan : “Saya pergi menemui nenek saya di Desa Xiwu. Tetapi ditolak masuk oleh kader desa, bahkan melakukan pemukulan. Sun Zhaoqi (kader) menggunakan batu bata untuk menghantam wajah saya …”

Sejak 23 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, Kota Xi’an sudah memasuki hari ke-10 lockdown. Sejumlah besar warga telah menyampaikan permintaan tolong melalui Internet karena harga sayuran lokal yang terus melonjak, dan persediaan makanan hampir habis. (sin)