Negara-Negara Asia-Pasifik Meningkatkan Pembelian Senjata Demi Proteksi Diri dari Ancaman Beijing

 oleh Li Yan – Epochtimes.com

Ambisi regional Beijing yang terus berkembang semakin membangkitkan kewaspadaan negara-negara di seluruh dunia. Sebuah laporan baru yang dirilis oleh Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm menunjukkan bahwa beberapa negara Asia dan Oseania sedang meningkatkan pembelian senjata.

Laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm  membandingkan transaksi senjata global selama periode lima tahun yang berakhir pada 2021 dengan periode lima tahun sebelumnya yang berakhir pada 2016.

Laporan yang diterbitkan pada Senin 14 Maret menunjukkan, bahwa dari sepuluh pengimpor senjata terbesar saat ini, enam di antaranya berasal dari negara Asia dan Oseania. Australia, Tiongkok, Korea Selatan, Pakistan dan lainnya berada dalam 10 besar.

Asia dan Oseania adalah importir senjata terbesar di dunia selama 30 tahun terakhir, mereka menyumbang 43% dari transaksi global sejak 2017 hingga 2021, kata laporan itu.

“Ketegangan antara Tiongkok dengan banyak negara di Asia dan Oseania adalah pendorong utama impor senjata di kawasan itu”, kata Siemon Wezeman, seorang rekan senior dalam program transfer senjata di institut tersebut.

Di antaranya, India adalah importir senjata terbesar di Asia, menyumbang 11% dari total. Sedangkan impor senjata Jepang meningkat 2,5 kali, menjadikannya sebagai importir terbesar ke-10 di dunia.

Laporan menyebutkan, dibandingkan dengan jumlah total perdagangan global senjata yang turun 4,6%, impor senjata secara keseluruhan di kawasan tersebut sebenarnya menurun sebanyak 4,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pengadaan sangat bervariasi antar subwilayah.

Sebelum invasi Rusia baru-baru ini, Ukraina mengimpor sangat terbatas senjata, kata institut itu. Eksportir senjata utama membatasi pasokan di tengah kekhawatiran tentang eskalasi konflik yang telah berlangsung lama di Ukraina timur karena anggaran negara yang ketat.

Adapun negara eksportir senjata, AS masih tetap sebagai pemasok senjata terbesar di dunia, menyumbang 39% dari total. Ekspor negara itu naik 14%, sementara Rusia yang menjadi negara pengekspor terbesar kedua, mengalami penurunan omzet sebesar 26%.

Menurut institusi tersebut, peningkatan ekspor senjata AS sebagian besar terdorong oleh peningkatan pembelian senjata dari Arab Saudi, Australia, Korea Selatan, dan Jepang. Di antaranya, ekspor senjata AS ke Jepang naik 2,7 kali lipat.

“AS tetap menjadi pemasok senjata terbesar ke Asia dan Oseania, karena ekspor senjata merupakan faktor penting dalam kebijakan luar negeri AS terhadap  Tiongkok,” kata Siemon Wezeman.

Menurut laporan tersebut, bahwa ekspor senjata dari Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Tiongkok, dan Jerman menyumbang lebih dari tiga perempat ekspor dunia. Di antaranya, ekspor senjata utama Prancis naik 44%, sementara ekspor senjata Jerman naik 21%, tetapi ekspor senjata Tiongkok justru turun 7,8%. (sin)