Menlu dan Menhan AS Kunjungi Ukraina, Warga di Pabrik Baja Azovstal Mencari Bantuan

Bi Xinci dan Chen Haiyue

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd  Austin mengunjungi Kyiv pada Minggu 24 April untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Secara terpisah, Gedung Putih pada Senin 25 April mencalonkan duta besar baru untuk Ukraina dan berencana  membuka kembali kedutaan Kyiv

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd  Austin bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Minggu 24 April. 

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan pihaknya melihat bahwa dalam hal tujuan perang, Rusia telah gagal dan Ukraina telah menang. Ia juga mengatakan Rusia selalu berusaha untuk sepenuhnya menaklukkan Ukraina sebagai tujuan utamanya, untuk mengambil kedaulatannya,  mengambil kemerdekaannya dan telah gagal.”

Blinken dan Austin mengumumkan Amerika dan sekutunya memberikan lebih dari US$700 juta bantuan militer, serta persenjataan baru untuk Ukraina .

Blinken mengatakan, mulai minggu depan pihaknya akan mengembalikan diplomat AS ke Ukraina dan mereka akan mulai bekerja untuk membuka kembali kedutaan di Kyiv.”

Biden menominasikan Bridget Brinker, mantan duta besar untuk Slovakia, sebagai duta besar Ukraina yang baru, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin 25 April.

Militer Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia menembakkan rudal ke pabrik baja Azov di Mariupol, di mana setidaknya seribu warga sipil diyakini berada di sana.

Kementerian Pertahanan Rusia  pada hari Senin mengatakan bahwa serangan dihentikan dan warga sipil diizinkan meninggalkan pabrik baja. Putin mengatakan pada pekan lalu, bahwa tidak perlu menyerang pabrik baja.

Namun, sebuah video yang dirilis oleh batalyon Azov pada hari Minggu menunjukkan warga sipil di dalam pabrik baja meminta masyarakat internasional untuk membantu mereka pergi.

Wanita Ukraina bersembunyi di pabrik baja azovstal menyampaikan pesan : “Atas nama semua penduduk Mariupol, saya memohon kepada dunia, tolong bantu kami! Kami ingin hidup, kami ingin tinggal di kota kami sendiri, negara kami sendiri. Kami ingin menjadi Kehidupan yang normal dan damai, kami lelah dengan pengeboman ini, kami lelah dengan serangan udara terus-menerus di wilayah kami.”

Dilaporkan bahwa warga sipil ini telah bersembunyi di bunker bawah tanah selama satu atau dua bulan, dan air dan makanan yang tersisa hanya dapat bertahan selama empat atau lima hari.

Zelensky pada Senin 25 April, mengecam Moskow karena menolak menyediakan koridor kemanusiaan di tempat-tempat seperti Mariupol, dan melanjutkan penembakan di daerah seperti Kharkiv. (hui)