Aset Xiaomi Senilai $725 Juta Disita oleh India, Diduga Melakukan Pengiriman Uang Secara Ilegal

Baru-baru ini, India mengatakan bahwa perusahaan teknologi Tiongkok Xiaomi dan anak perusahaannya dicurigai melakukan pengiriman uang ilegal dan telah menyita aset Xiaomi Technology India Pvt. (disebut sebagai Xiaomi India) 7,25 miliar dolar AS atau sekitar 4,8 miliar yuan

Li Jinfeng

Pada 1 Mei, kantor berita Reuters melaporkan bahwa Badan Penegakan Hukum India telah menyelidiki dugaan praktik bisnis Xiaomi yang melanggar Undang-Undang Kontrol Valuta Asing India.

Biro Penegakan mengatakan menemukan bahwa Xiaomi India mengirimkan setara dengan 55,5 miliar rupee atau US$ 725,3 juta dalam mata uang asing “atas nama royalti” kepada tiga entitas asing, termasuk entitas Xiaomi Group. Akibatnya, biro menyita aset rekening bank Xiaomi.

“Jumlah besar atas nama royalti dikirimkan atas arahan entitas grup induk Tiongkok mereka,” kata biro itu dalam sebuah pernyataan.

“Egsea.com” melaporkan pada 2 Mei bahwa Xiaomi menanggapi dengan segera, mengatakan bahwa royalti dan tagihan yang dibayarkan oleh Xiaomi India ke bank adalah sah dan nyata, dan itu adalah praktik bisnis yang sah. Xiaomi menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengklarifikasi kesalahpahaman.

Faktanya, pada 5 Januari lalu, Departemen Pendapatan Kementerian Keuangan India mengeluarkan pernyataan, menuduh Xiaomi India melakukan penghindaran pajak dan memulihkan pajak dari April 2017 hingga Juni 2020, dengan total 6,53 miliar rupee (sekitar USD.88 juta 

Setelah konflik perbatasan antara Tiongkok dan India pada Juni 2020, India telah menghapus aplikasi dari Tiongkok daratan sebanyak empat kali, termasuk Douyin versi luar negeri, TikTok, WeChat versi luar negeri, dan Alipay, dengan total lebih dari 270 aplikasi. (hui)