Ledakan keras di Pangkalan Udara Krimea, Rusia Klaim Bukan Serangan dari Ukraina

NTD

Lebih dari sepuluh ledakan terdengar di Pangkalan Angkatan Udara Saki Rusia di Semenanjung Krimea pada Selasa 9 Agustus, menyebabkan 1 kematian dan 8 luka-luka. Moskow mengklaim ledakan itu disebabkan oleh ledakan persenjataan, bukan oleh tembakan artileri Ukraina. Ukraina mengatakan ledakan itu mungkin akibat salah urus militer Rusia atau serangan partisan.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 15:20 waktu setempat. Saksi mata mengatakan bahwa mereka mendengar setidaknya 12 intensitas ledakan berbeda dari Pangkalan Angkatan Udara Saky dekat kota Novofedorivka di Semenanjung Krimea.  3 ledakan di antaranya sangat keras, menimbulkan percikan api dan asap. Ledakan lain terjadi sekitar 30 menit kemudian, yang menurut saksi mata adalah yang paling keras, menyebabkan dua kepulan asap dan ledakan berlangsung selama total satu jam.

Beberapa video media sosial menunjukkan ledakan dan awan di Pangkalan Angkatan Udara Saki pada sore hari  9 Agustus. Turis Rusia yang berlibur di pantai terdekat terlihat pergi dengan ketakutan.

Central News Agency melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa ledakan itu disebabkan oleh “ledakan beberapa depot amunisi penerbangan”. Pada awalnya mengklaim bahwa tidak ada korban, pangkalan tidak diserang, dan tidak ada peralatan penerbangan yang rusak.

“Penyebab utama ledakan beberapa depot amunisi di Pangkalan Angkatan Udara Saki adalah pelanggaran peraturan keselamatan kebakaran,” demikian klaim beberapa kantor berita Rusia melaporkan, mengutip sumber kementerian yang tidak disebutkan namanya.

Ditanya apakah Ukraina bertanggung jawab atas ledakan itu, Mykhailo Podolyak, seorang penasihat istana kepresidenan Ukraina, mengatakan kepada jaringan Rusia Dozhd: “Tentu saja tidak.”

Podolyak percaya bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh salah urus Rusia atau serangan partisan.

Krimea adalah tujuan liburan populer bagi banyak orang Rusia. Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 dan menginvasi Ukraina pada Februari tahun ini, menggunakannya sebagai salah satu pangkalan ofensifnya.Sejauh ini, belum pernah dibombardir dan ditembaki oleh Ukraina Timur dan barat. (hui)