Wajib Militer Rusia, Rakyat Menolak Keras dan Pemerintah Mengakui Adanya Kesalahan

Yan Shu – NTD

Rusia terus merekrut pasukan di seluruh negeri, memicu  penolakan dari rakyat. Ada yang melarikan diri, ada yang protes, dan ada yang menyatakan kesediaannya untuk memperjuangkan negaranya. Kremlin mengatakan ada kesalahan dalam rancangan  dan akan diperbaiki sesegera mungkin.

Siaran video di televisi pemerintah Rusia pada Senin 26 September menunjukkan, gelombang wajib militer di beberapa bagian negara itu, dengan sejumlah besar pria wajib militer menaiki bus menuju barak.

Roman Khodakov, seorang tentara cadangan Rusia berkata : “Saya menerima draft pemberitahuan kemarin. Seorang pria datang dan melayani saya draft pesanan. Ibu tidak senang, tapi apa yang bisa kita lakukan, kita harus membela negara kita.”

Kebanyakan pria Rusia antara usia 18 dan 65 secara otomatis dihitung sebagai cadangan di bawah perintah mobilisasi.

Pada saat yang sama, ribuan pria Rusia telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Georgia, Finlandia, dan Kazakhstan untuk menghindari wajib militer.  Beberapa bahkan melarikan diri bersama keluarga mereka.

Di perbatasan antara Rusia dan negara-negara ini, ada antrean panjang kendaraan.

Di kota Ust-Ilimsk, Siberia, juga terjadi penembakan di titik perekrutan pada Senin, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam kantor perekrutan, orang-orang berlarian panik, teriakan terdengar,  pria bersenjata itu akhirnya ditangkap. 

Di wilayah Zaporozhye Ukraina yang diduduki Rusia, bahkan ada kabar bahwa warga lokal Ukraina juga akan direkrut menjadi tentara Rusia.

Walikota Melitopol Fedorov berkata : “Situasi hari ini kritis: penduduk kami takut, panik. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau kapan mereka akan membawa orang menjadi tentara.”

Dalam menghadapi warga negara yang melarikan diri dan memprotes, Kremlin mengatakan pada  Senin 26 Januari bahwa mereka belum memutuskan apakah akan menutup perbatasan Rusia, tetapi mengakui bahwa mereka telah mengeluarkan beberapa panggilan karena kesalahan dan akan memperbaikinya.

Juru bicara Kremlin, Dimitri Peskov berkata : “Kasus-kasus ini, yang tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, sedang diperbaiki. Kami berharap semua kesalahan dapat secepatnya dikoreksi dan akan segera diperbaiki.” (hui)