Kejadian Langka! Korut Mengirimkan 150 Jet Tempur Menggelar Latihan Udara, Pesawat F-35A Korsel Merespons

Chen Juncun

Baru-baru ini, militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara mengerahkan 150 jet tempur untuk melakukan latihan serangan udara skala besar. Sebagai tanggapan,  militer Korea Selatan segera mengirim pesawat F-35A. Jet tempur yang dikirimkan dalam jumlah besar oleh Korea Utara pada kali ini, benar-benar langka dan tampaknya menjadi unjuk demonstrasi.

Menurut laporan Kantor Berita Yonhap pada 10 Oktober, sebanyak 150 jet tempur yang dikirim oleh Korea Utara pada 8 Oktober tidak terbang di atas “garis pengawasan khusus” yang ditetapkan oleh militer Korea Selatan, sehingga militer Korea Selatan tak mengumumkan berita tersebut. 

Saat itu, Angkatan Udara Korea Selatan mengirimkan pesawat tempur F-35A untuk merespons. Ini adalah pertama kalinya angkatan udara negara itu  mengerahkan jet tempur canggih untuk menanggapi tindakan Korea Utara sejak mengerahkan 40 jet tempur F-35A pada Januari.

Pada 7 Juni 2022, jet tempur F-35 Angkatan Darat Korea dan jet tempur F-16 militer AS melakukan penerbangan formasi bersama. (Handout/Kementerian Pertahanan Korea Selatan/AFP)

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah 150 jet tempur dari berbagai jenis angkatan udara negara itu, dikerahkan pada saat yang sama, terutama untuk latihan serangan udara.

Dalam hal ini, Kantor Berita Yonhap mengutip militer Korea Selatan yang mengatakan bahwa militer Korea Selatan juga menangkap informasi jejak jet tempur yang lepas landas pada waktu yang hampir bersamaan.

Dibandingkan dengan 8 pesawat tempur dan 4 pesawat pengebom Korea Utara pada  6 Oktober untuk latihan terbang formasi dan latihan menembak dari udara ke darat, sebanyak 150 pesawat kali ini lebih dari sepuluh kali lipat. Hal ini sangat jarang dan agak tidak biasa.

Kantor berita Yonhap mengatakan bahwa Angkatan Udara Korea Utara memiliki sekitar 600 jet tempur. Mengingat jumlah pesawat tempur yang benar-benar dapat lepas landas jauh lebih sedikit dari jumlah tersebut, dan sulitnya mengelola 150 pesawat tempur secara bersamaan di wilayah udara yang sempit. Ditambah lagi pesawat-pesawat tersebut harus diberangkatkan secara berurutan ketika terjadi keadaan darurat, Korea Utara telah membiarkan begitu banyak petempur kali ini, jet tempur keluar berbondong-bondong, mungkin untuk meningkatkan efek demonstrasi bersenjata.

Selain itu, KCNA juga mengklaim bahwa Korea Utara juga melakukan uji peluncuran “sistem senjata penerbangan baru” pada 8 Oktober.

Militer Korea Selatan percaya respon Korea Utara terhadap uji tembak Joint Direct Attack Munitions (JDAM) jet tempur F-15K militer Korea Selatan selama latihan bersama Korea Selatan-AS pada  5 Oktober. Tak jelas jenis senjata apa yang diuji oleh “sistem senjata penerbangan baru” Korea Utara. (hui)