Tersangka Penyerangan Terhadap Suami Pelosi Menghadapi Tuduhan Percobaan Pembunuhan

 oleh Zachary Stieber

Polisi California mengungkapkan pada Jumat 28 Oktober, bahwa seorang pria yang mencoba memasuki rumah tinggal Ketua DPR AS Nancy Pelosi untuk membunuh suaminya telah berhasil teridentifikasi.

Kepala Kantor Kepolisian San Francisco William Scott mengatakan pada konferensi pers bahwa tersangka dalam kasus ini bernama David DePape, yang saat ini sudah ditahan. Dia dapat didakwa dengan percobaan pembunuhan.

Menurut penuturan William Scott bahwa David DePape juga akan menghadapi tuduhan penyerangan dengan senjata yang mematikan, pelecehan terhadap orang tua, perampokan dan kejahatan lainnya.

Tidak jelas apakah DePape telah menyewa pengacara.

Jaksa Distrik San Francisco Brooke Jenkins mengatakan bahwa dirinya sedang bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyiapkan dakwaan yang sesuai terhadap tersangka.

Menurut kepolisian bahwa tersangka masuk ke rumah keluarga Pelosi di San Francisco pada hari Jumat. Petugas polisi tiba di TKP pada sekitar pukul 02:27 dan melihat Paul Pelosi sedang berkelahi dengan tersangka untuk merebut sebuah palu.

Setelah berhasil meraih palu tersangka lalu menyerang Paul. Petugas yang tiba segera menjatuhkan tersangka di lantai, memborgol dan menahannya. Sebelum meninggalkan rumah, petugas polisi juga memberikan bantuan medis kepada Paul Pelosi.

Setelah itu, David DePape dan Paul Pelosi dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Kantor Nancy Pelosi mengeluarkan pesan bahwa Paul Pelosi diperkirakan akan segera pulih. 

“Ketua DPR dan keluarganya menyampaikan rasa terima kasih kepada para petugas keamanan yang memberikan bantuan pertama saat insiden dan tenaga medis dari rumah sakit yang terlibat. Selain itu keluarga juga minta agar privasi tetap dijaga”, kata Drew Hammill, juru bicara Nancy Pelosi dalam sebuah pernyataan.

William Scott mengatakan bahwa motif dari tersangka melakukan penyerangan masih dalam pengusutan pihak berwenang.

Saat ini, kepolisian menolak memberikan jawaban terhadap pertanyaan terkait insiden tersebut.

Nancy Pelosi sedang berada di Washington, D.C., saat insiden terjadi. Demikian menurut kantor Nancy Pelosi dan US Capitol Police Service (USCP).

FBI dan Polisi Capitol AS membantu polisi setempat dalam penyelidikan kasus ini.

Tanggapan anggota parlemen

Beberapa rekan Nancy Pelosi mengatakan bahwa mereka berharap Paul Pelosi cepat sembuh.

Mike Johnson, Wakil Ketua DPR dari Partai Republik mengatakan : “Kami semua sangat khawatir setelah mendengar berita perampokan dan serangan terhadap Paul Pelosi. Kami berdoa untuk pemulihannya yang cepat. Serangan kekerasan itu menjijikkan. Setiap penjahat yang melakukan tindakan ini harus dituntut secara hukum”.

Perwakilan Gerry Connolly mengatakan : “Kami menyampaikan rasa simpati kami kepada Ketua Pelosi dan keluarganya. Suaminya, Paul yang sedang memulihkan kesehatannya dari serangan keji dan tidak bermoral di rumah mereka tadi malam. Kekerasan semacam ini tidak dapat diterima dan harus menjadi peringatan untuk semua orang Amerika yang berintegritas. Silakan bergabung dengan saya dalam berdoa agar Paul cepat sembuh”.

Anggota parlemen lainnya juga mengaku terganggu dengan kejadian itu dan berharap pelakunya mendapatkan hukuman yang setimpal.

Senator Catherine Cortez Masto mengatakan dalam sebuah pernyataan : “Saya merasa kesal dengan serangan di rumah Paul Pelosi dan berterima kasih kepada petugas penegak hukum yang menanggapinya dengan cepat. Kekerasan politik tidak dapat diterima dan pelaku pasti dimintai pertanggungjawaban”. (sin)