Analisis Pakar : Kubu Xi Jinping Terpecah, Tiongkok Kembali ke Era “Ekonomi Sangkar”

NTD

Wu Guoguang, seorang ahli ilmu politik yang pernah menduduki jabatan penting di think-tank dari mantan Sekjen PKT Zhao Ziyang, percaya bahwa setelah Xi Jinping berhasil meraih kekuasaan penuh untuk memimpin PKT lewat Kongres Nasional ke-20, ia memasukkan keenam orang kroninya untuk duduk sebagai anggota Komite Tetap, yang kemudian dijuluki orang  “pasukan keluarga Xi” (PK Xi). Menurut Wu, PK XI ini dalam waktu tidak lama lagi akan terpecah belah lalu membentuk faksi-faksi baru di antara mereka. Selain itu, Xi Jinping tampaknya dapat membawa ekonomi Tiongkok kembali ke era ekonomi usungan mantan pemimpin Tiongkok Chen Yun, yakni “ekonomi sangkar”, sebuah model pasar terbuka yang sudah dikebiri.

Wu Guoguang saat ini adalah peneliti senior di China Center for Economics and Institutions Research di Stanford University, AS. Dalam simposium online yang diadakan pada 22 November oleh Center for Contemporary China Studies di Universitas Tsinghua, Taiwan, Ia hadir sebagai pembicara utama. Saat itu ia membawakan topik tentang analisis operasi kekuasaan Xi Jinping setelah Kongres Nasional ke-20, serta arah ekonomi Tiongkok di masa mendatang.

Meskipun faksi Jiang dan Hu terdepak, internal PK Xi akan cepat terpecah

Wu Guoguang percaya bahwa, meskipun pasukan keluarga Xi sekarang telah sepenuhnya menguasai kepemimpinan puncak, terutama setelah Xi Jinping berhasil mendepak faksi Jiang (Zemin) dan Hu (Jintao) dari arena politik yang ia pimpin, tetapi pasukan Xi ini segera akan mulai terpecah.

Wu menjelaskan bahwa inilah yang ingin dilihat oleh Xi Jinping, karena dia membutuhkan ada saling mengawasi di internal untuk mencapai keseimbangan. Saat ini, anggota PK Xi sedang memperluas pengaruhnya masing-masing. Tunggu nanti Li Qiang masuk ke Dewan Negara (diperkirakan pada bulan Maret tahun depan), ia juga akan membentuk sekelompok orang kepercayaan untuk membantunya.

Wu Guoguang memperkirakan bahwa dalam masa 5 tahun mendatang, faksi baru akan secara aktif merekrut orang mereka sendiri untuk memperebutkan kekuasaan. Faksi-faksi baru akan tumbuh pesat, dan setiap faksi akan saling bersaing.

Kembali ke “ekonomi sangkar” — model pasar bebas yang jiwanya dikebiri

Adapun arah masa depan ekonomi Tiongkok, Wu Guoguang berpendapat bahwa setelah Kongres Nasional ke-20, Xi Jinping akan melikuidasi reformasi ekonomi sebelumnya, lalu membawa ekonomi kembali ke jalur ekonomi Chen Yun, yaitu “ekonomi sangkar”.

Chen Yun adalah seorang veteran PKT yang sejajar dengan Deng Xiaoping di era tahun 1980-an. “Ekonomi sangkar” yang dia usung seperti “seekor burung yang dibiarkan terbang tetapi dalam sangkar”.

Wu Guoguang menggambarkan bahwa untuk waktu yang lama setelah Kongres Nasional ke-20, Xi Jinping akan membentuk pasar yang dinasionalisasi. Kekuasaan pengambilan keputusan ekonomi dicabut, legalisasi ekonomi diambil kembali, dan hak kebebasan rakyat untuk memiliki suatu barang dapat diberikan atau diambil kembali oleh negara. Wu menggambarkan situasi tersebut sebagai “sistem sangkar burung besar”.

Wu Guoguang percaya bahwa Xi Jinping masih akan mempertahankan ekonomi pasar yang dikebiri, dan menggunakan pasar untuk memikat pengusaha asing dan menyandera pemerintah AS.

Wu Guoguang mengatakan bahwa baru-baru ini beredar berita bahwa Tiongkok akan sepenuhnya kembali ke ekonomi terencana dan sama sekali meninggalkan ekonomi pasar. Namun menurut dirinya bahwa Tiongkok masih akan tetap mengoperasikan ekonomi pasar, tetapi dengan jiwanya yang sudah dikebiri.

Wu Guoguang mengatakan bahwa jiwa pasar adalah persaingan bebas dan supremasi hukum, tetapi jiwa itu nantinya dikebiri oleh rezim Xi Jinping.

Wu Guoguang juga mengatakan bahwa dari pergerakan Tiongkok belakangan ini terlihat bahwa Tiongkok enggan untuk memisahkan diri dari ekonomi Amerika Serikat dan dunia, pemerintah Tiongkok akan memanfaatkan karakteristik pengusaha asing yang ingin menghasilkan uang dan bersedia mengambil risiko, melalui rangsangan ekonomi untuk menjadikan mereka sebagai pion-pion penting bagi pemerintah Tiongkok untuk menekan pemerintah Barat. (sin)