PKT Ingin Menasionalisasikan Infeksi dengan Membuka Pintu Gerbang Negara yang Membuat Kepanikan Dunia

oleh Liang Yuyan, Zhang Zhongyuan

Pada 7 Desember 2022, pemerintahan partai Komunis Tiongkok (PKT) tiba-tiba sepenuhnya melonggarkan pengendalian terhadap penyebaran epidemi, sehingga wabah menyebar bagaikan gelombang tsunami ke seluruh penjuru negeri. Dari konten yang tercantum dalam dokumen tingkat tinggi PKT terungkap, bahwa pelepasan pengendalian dan pembukaan pintu gerbang negara itu memang sengaja dilakukan, karena rezim sudah hampir runtuh gara-gara melaksanakan pengendalian ketat selama 3 tahun. Namun akibat tanpa persiapan, jadi banyak warga yang terinfeksi bahkan meninggal dunia. Selain itu, pihak berwenang yang berencana membuka pintu gerbang negara mulai 8 Januari 2023, membuat dunia panik sampai menjumpai lagi situasi ketika wabah menyebar dari Wuhan ke dunia pada akhir tahun 2019.

PKT yang mengeluh penyebaran berjalan lambat ingin “menasionalisasikan infeksi dan membiarkan kematian bagi yang harus mati”

Menurut berita yang diperoleh secara eksklusif oleh media Epoch Times, sebuah dokumen telah disampaikan oleh para pemimpin puncak PKT yang isinya mewajibkan semua daerah untuk “menasionalisasikan infeksi” sebelum penyelenggaraan Dua Sesi di tahun 2023 (yang biasanya diadakan pada bulan Maret), agar kasus infeksi secepatnya melampaui puncak kurva lalu menurun, dan tercapainya situasi kekebalan kelompok secara menyeluruh dalam 2 bulan untuk memastikan pemulihan produksi demi melindungi rezim PKT.

Untuk alasan ini, pemerintah daerah dan perusahaan telah memperkenalkan peraturan baru yang mewajibkan semua karyawan yang positif terinfeksi untuk masuk bekerja dan tidak mengambil cuti sakit kecuali ingin upahnya dipotong.

Song Wen (nama samaran) dari seorang karyawan perusahaan di Shanghai mengatakan kepada reporter Epoch Times pada 27 Desember : “Shanghai sekarang penuh dengan warga positif terinfeksi. Namun demikian, tim inspeksi pusat masih saja mengeluhkan soal terlambatnya Shanghai membebaskan lockdown dan mengkritik pejabat setempat. Ada pejabat yang memberikan respon dengan mengatakan bahwa sudah banyak warga Shanghai yang terinfeksi dan meninggal dunia, malahan oleh tim tersebut dijawab, bahwa itu adalah keinginan atas, “yang terinfeksi biarkan mereka terinfeksi, yang mati biarkan mereka mati”. Beberapa waktu lalu, media juga pernah mengekspos ucapan tersebut.

Song Wen menuturkan, “Pimpinan di atas juga mengatakan bahwa semua pembatasan kegiatan masyarakat akan dibuka agar produksi bisa kembali berjalan pada bulan Maret 2023. Ini sudah menjadi keharusan. Sedangkan hasil yang dicapai selama 3 tahun menjalankan pencegahan penyebaran epidemi yang ekstrem, penutupan kota, kebijakan Nol Kasus dan lainnya hanya menghasilkan semakin banyaknya rakyat Tiongkok yang terinfeksi, itu setara dengan memberantas warga yang negatif terinfeksi”.

Yahoo News yang mengutip ucapan orang dalam PKT melaporkan bahwa belum lama ini, pemerintah Kota Wuxi, Jiangsu telah mendapat kritikan dari pemerintah Provinsi Jiangsu karena “terlalu lambat dalam mendorong nasionalisasi positif”. Jika seluruh warga sipil bisa “paling sedikit satu kali terinfeksi”, diharapkan ekonomi dapat kembali berputar.

Hu Ming (nama samaran) dari seorang dokter di Rumah Sakit Hongqiao, Shanghai mengatakan kepada reporter Epoch Times pada 28 Desember : “Ini adalah pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir ia melihat begitu banyaknya pasien yang datang berobat, ramainya sudah seperti di pusat perbelanjaan. Sampai banyak nakes yang ikut terinfeksi, mereka yang sakit parah tidak bisa masuk kerja, sehingga jumlah nakes setiap hari berkurang. Sedangkan nakes yang masuk terpaksa bekerja seharian. Bekerja 12 jam sudah menjadi hal biasa. Keesokan harinya harus masuk lagi. Mereka hampir terus menerus bekerja di rumah sakit”.

Hu Ming menjelaskan, tentu saja ia sedih melihat begitu banyak pasien yang sedang menunggu, ia berusaha untuk tetap tabah, menolong mereka karena itu adalah kewajiban seorang dokter. 

PKT “menasionalisasikan positif” telah menyebabkan sejumlah besar pejabat tinggi dan warga sipil terinfeksi atau bahkan meninggal dunia. Hal ini secara tidak langsung membenarkan desas desus yang beredar di masyarakat bahwa PKT telah mengeluarkan kebijakan nasional baru, yakni memanfaatkan keuntungan dari karakteristik penyebaran yang sangat pesat dari mutasi virus baru untuk secepatnya menginfeksi seluruh masyarakat, dan secepatnya melewati puncak kurva infeksi lalu menurun, meskipun terpaksa membiarkan banyak warga yang kesehatannya tidak menunjang, serta para lansia meninggal dunia. Dengan demikian, pemerintah dapat menghemat dalam jumlah besar pembayaran pensiun bagi rakyat, biar warga yang berbadan sehat saja yang tetap hidup, karena produksi harus segera dimulai lagi pada bulan Maret mendatang untuk menyelamatkan rezim dari keruntuhan. 

Fenomena paru-paru putih bermunculan, otoritas dibombardir karena menyangkal rumor

Namun, di luar dugaan tindakan kejam PKT yang tidak peduli dengan hidup matinya rakyat kembali mendapat pukulan.

Baru-baru ini, sejumlah besar fenomena paru-paru putih telah muncul pada pasien yang sakit kritis di seluruh negeri, yang menyebabkan kematian pasien, termasuk pasien muda dan paruh baya yang semestinya masih produktif.

“Paru-paru putih” mengacu pada gejala infeksi paru-paru yang parah. Pada awal tahun 2020, “paru-paru putih” terdeteksi pada banyak pasien virus partai komunis Tiongkok (COVID-19) di Wuhan. Kini fenomena tersebut kembali menyebabkan kepanikan masyarakat.

Seorang dokter yang bertugas di suatu tempat di Tiongkok mengatakan kepada NTDTV : “Lebih dari sepertiga pasien berpenyakit parah, jumlahnya mencapai lebih dari 40 orang, dan ada lebih dari belasan sampai 20-an orang yang mengalami paru-paru putih total, dan itu tidak cuma dialami oleh warga lansia tetapi meliputi mereka yang berusia 20-an, 40-an, 60-an. Ia benar-benar dibuat panik, entah apa yang terjadi di rumah sakit”.

Menurut penuturan Ms. Fang yang diwawancarai reporter NTDTV di Shanghai bahwa ia telah mendengar bahwa dua orang teman, satu yang lahir pada tahun 1983 dan satu lahir pada tahun 1986, meninggal karena pendarahan batang otak. Dan ada banyak anak muda mengalami paru-paru putih yang tanpa demam”.

Menanggapi banyaknya berita mengenai fenomena paru-paru putih yang beredar di Internet, pihak berwenang terpaksa melakukan penyangkalan rumor tersebut.

Pada 27 Desember, Jiao Yahui, Direktur Biro Administrasi Medis dari Komisi Kesehatan dan Medis Tiongkok dalam konferensi pers mengatakan : “Kemunculan dari fenomena ‘paru-paru putih’ yang banyak diperbincangkan di Internet tidak memiliki hubungannya dengan vaksinasi dan varian asli yang muncul di Wuhan pada saat itu”.

Yang Xiaobing, Direktur Institut Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Kota Wuhan, mengatakan bahwa galur mutan Omicron yang sedang menyebar di Wuhan sejak Oktober 2022 adalah BA.5.2. Pihaknya tidak menemukan adanya galur lain yang menginfeksi pasien.

Pan Yang, seorang peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, juga mengatakan bahwa Beijing belum menemukan adanya penyebaran varian non-Omicron seperti strain asli dan Delta.

Netizen youKran Liu mengatakan bahwa ada dua jenis rumor di dunia ini, yang pertama adalah rumor asli dan yang lainnya adalah rumor yang membantah rumor tersebut.

Netizen enlightened mengatakan bahwa “paru-paru putih” pasti terkait dengan awal galur asli. Ia secara pribadi berpikir bahwa itu memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan vaksin yang tidak aktif (Inactivated vaccine) buatan Tiongkok. Karena vaksin strain asli tidak dapat melawan virus mutan baru, namun bukan berarti keduanya tidak memiliki efek silang. Mungkin, racun baru itu memang rendah racun, seperti flu, tetapi mengaktifkan racun primer asli yang tidak aktif, sehingga memicu timbulnya paru-paru putih.

Song Wen, seorang pegawai negeri di Shanghai mengatakan kepada reporter Epoch Times : “Dua hari yang lalu, seorang lelaki tua dari keluarga temannya dilarikan ke rumah sakit karena deman dan tak sadarkan diri. Hasil X-ray menunjukkan bahwa sebagian besar paru-parunya memutih. Tak lama kemudian ia meninggal dunia. Penyebab kematian yang tercantum dalam surat keterangan kematian tidak diperbolehkan menggunakam COVID-19 sebagai alasan. Dokter mengatakan kepadanya bahwa menggunakan alasan itu dapat ditegur oleh Komisi Kesehatan dan Medis Tiongkok. Jadi harus mencari alasan lain”.

Song Wen mengatakan : “Begitu ia mengantre untuk kremasi. Petugas di sana mengatakan kepadanya bahwa kremasi baru bisa dilakukan setelah 10 Januari 2023. Untuk mempercepat kremasi, ia terpaksa membayar harga ekstra sebesar RMB. 38.000,- (setara USD. 5.456,-) untuk mendapatkan layanan 1 atap dari pengabuan sampai penguburan”.

PKT Membuka Pintu Gerbang Negara Menimbulkan Was-was Negara di dunia

Komisi Kesehatan dan Medis Nasional Tiongkok mengumumkan pada 26 Desember bahwa pemerintah akan menerapkan “Penanganan Tingkat B terhadap Penyakit tingkat B” terhadap kasus infeksi COVID-19. Mulai 8 Januari 2023, karantina penumpang yang masuk tidak lagi diperlukan, dan pengujian asam nukleat serta karantina terpusat ditiadakan. Pemerintah juga akan mengizinkan warga negara Tiongkok untuk bepergian ke luar negeri, selain secara bertahap melakukan normalisasi terhadap transportasi darat dan perairan, dan lain-lain. 

Yan Limeng, seorang ahli virus Hongkong yang tinggal di Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif self-media “Fang Fei Time”, bahwa Tiongkok membuka pintu gerbang negara pada bulan Januari tahun ini akan meningkatkan risiko virus menyebar secara lokal (di berbagai negara).

Yan Limeng mengatakan : “Beberapa orang di komunitas intelijen dan militer AS terkait penyebaran virus yang pernah berkumunikasi dengan dirinya telah mencapai banyak konsensus. Mereka juga memiliki banyak informasi tambahan dan pengalaman yang menghasilkan penilaian bahwa epidemi yang sedang merajalela di Tiongkok itu menyebar dalam bentuk yang mencurigakan”.

Yan Limeng menjelaskan : “Menurut gambar nyata yang dikumpulkan dari banyak rekan-rekannya di daratan Tiongkok, dan beberapa informasi rahasia yang diperoleh dari Internet, semua orang menyadari bahwa PKT tidak hanya menyembunyikan kebenaran, tetapi semakin banyak bukti menunjukkan bahwa bukan cuma Omicron atau varian aslinya yang sedang menyebar di Tiongkok”.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengumumkan pada 28 Desember bahwa AS akan mewajibkan semua warga negara Tiongkok pendatang (termasuk Hongkong) yang berusia dua tahun ke atas untuk menunjukkan bukti tes negatif dalam waktu 48 jam. menaiki pesawat. Persyaratan ini juga berlaku bagi penumpang yang berangkat dari Tiongkok dan tiba di Amerika Serikat melalui negara ketiga.

Pemerintah Italia adalah yang pertama meningkatkan pengujian untuk turis pendatang dari Tiongkok. Pihak terkait mengatakan, bahwa mulai 26 Desember 2022, pemerintah Italia akan melakukan pengujian terhadap penumpang pesawat asal Tiongkok yang berkunjung. Hasil dari pemberlakuan kebijakan ini menunjukkan bahwa otoritas di bandara telah menemukan lebih dari 50% penumpang pesawat dari Tiongkok dinyatakan positif terinfeksi.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan pada 27 Desember bahwa mulai 30 Desember, semua penumpang pesawat yang masuk dari Tiongkok atau yang pernah ke Tiongkok dalam 7 hari terakhir wajib menjalani uji virus.

Kementerian Kesehatan India telah menyatakan pada 24 Desember bahwa penumpang pesawat dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Thailand akan diminta untuk memberikan sertifikat tes asam nukleat negatif. Jika hasil tesnya positif, mereka akan dikarantina.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), men-tweet pada 30 Desember, bahwa akibat kurangnya transparasi informasi yang diberikan pemerintah Tiongkok, dirinya dapat memahami bahwa banyak negara telah melakukan pembatasan terhadap pelancong dari Tiongkok demi melindungi kesehatan rakyatnya.

Pada 25 Desember, portal Tiongkok NetEase menerbitkan sebuah artikel yang menyebutkan bahwa banyak negara telah memberlakukan pemeriksaan asam nukleat terhadap pendatang dari Tiongkok. Setelah pembebasan lockdown justru seluruh dunia menaruh kewaspadaan tinggi terhadap Tiongkok. Artikel ini sekarang telah dihapus oleh pihak berwenang. (sin)