WHO Tuding Beijing Tak Melaporkan Jumlah Kematian, Uni Eropa Merekomendasikan Tes COVID Penumpang dari Tiongkok

oleh Lin Jiawei dan Zhang Qiling dari NTDTV Asia Pacific TV

Menghadapi gelombang epidemi di Tiongkok, banyak negara mulai memberlakukan pembatasan penumpang dari Tiongkok. UE  merekomendasikan agar negara anggota memberlakukan tes COVID untuk penumpang dari Tiongkok. WHO meminta Beijing untuk memberikan data yang dapat dipercaya.

Juru bicara Komisi Eropa Tim McPhee berkata : “Kami juga mengusulkan untuk membahas perlunya penyaringan awal penumpang dari Tiongkok sebelum keberangkatan. Kami melihat bahwa ini menguntungkan sebagian besar negara.”

Pada  4 Januari, UE mengambil langkah besar dan “sangat merekomendasikan” negara anggota untuk memberlakukan Tes COVID penumpang dari Tiongkok untuk mencegah wabah Covid-19 dari Tiongkok memasuki Eropa. Pejabat tingkat tinggi dari berbagai negara juga telah menyatakan keprihatinan tentang epidemi di Tiongkok. 

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock berkata :  “Tujuan kami adalah mencapai solusi bersama Eropa. Kami harus menangani gelombang Covid saat ini dari Tiongkok dengan  sangat serius. Karena Tiongkok hampir tidak pernah merilis informasi apa pun saat ini.”

Menteri Kesehatan Prancis Francois Braun berkata: “Apa yang terjadi di Tiongkok mengkhawatirkan, itulah sebabnya, presiden dan saya telah mengambil tindakan untuk menskrining pelancong dari Tiongkok.”

Mantan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen, yang sedang berkunjung ke Taiwan, juga menyatakan keprihatinan atas situasi di Tiongkok.

Rasmussen berkata : “Ini benar-benar situasi yang sangat mengkhawatirkan. Situasinya tampaknya semakin tidak terkendali. Transisi dari kebijakan nol COVID menimbulkan kekacauan Covid  atau mungkin memiliki konsekuensi yang sangat serius bagi seluruh dunia.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  juga menyatakan bahwa data yang diberikan oleh Tiongkok tak mencerminkan situasi sebenarnya. Lembaga itu meminta Tiongkok untuk memberikan data yang dapat dipercaya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata : “Kami terus meminta Tiongkok untuk memberikan data rawat inap dan kematian yang lebih cepat, teratur, dan andal, serta informasi pengurutan virus real-time yang lebih komprehensif.” (hui)