34 Tahun Penyakit Kronis Sembuh! Vitamin D Memiliki 2 Manfaat Utama untuk Usus : 3 Suplemen Efisien untuk Penyembuhan

Li Luming

Anda mungkin tahu bahwa jika Anda kekurangan vitamin D, maka Anda akan rentan terhadap osteoporosis. Padahal, lebih dari itu, vitamin D juga memiliki dampak yang sangat besar bagi kesehatan usus Anda.

Joel Gould adalah seorang dokter gigi Kanada yang telah melakukan praktik selama lebih dari 30 tahun dan telah menyembuhkan penyakit gigi untuk pasien yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dokter tersebut telah menghabiskan setengah hidupnya berkontribusi pada para penderita penyakit usus yang menyiksa yang disebut penyakit Crohn.

Penyakit Crohn merupakan sejenis penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saluran pencernaan sehingga menyebabkan peradangan. Gejalanya meliputi sakit perut, diare parah, kelelahan, penurunan berat badan dan malnutrisi. Selain itu peradangan dapat terjadi di berbagai area saluran pencernaan dan dapat menyebar lebih dalam ke usus. Penyakit Crohn terkadang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Suatu kali, Dr. Gould memulai mengasup suplementasi vitamin D untuk memperbaiki sleep apnea yang ia derita. Dan suatu yang menakjubkan telah terjadi, pada suatu pagi tiga bulan kemudian, ia terbangun tiba-tiba dengan perasaan ringan di sekujur tubuhnya. Penyakit Crohn, yang telah menjangkiti dia selama 34 tahun, tak dinyana sembuh. Sejak saat itu, ia terbebas dari steroid dan antibiotik. Disamping itu kecemasan dan depresinya, serta sleep apnea-nya, semuanya hilang, dan ia pulih sepenuhnya.

Vitamin D memperkaya bakteri usus dan berdampak besar pada kesehatan usus. (Shutterstock)

Sejak saat itu, Dr. Gould aktif membagikan pengalamannya sendiri, dan ia berkata: “Tidak peduli berapa banyak probiotik yang telah Anda makan, atau bahkan mendapatkan transplantasi feses, jika Anda tidak memiliki cukup vitamin D dalam tubuh Anda, maka Anda tidak akan dapat mempertahankan flora usus yang sehat, alih-alih memiliki usus yang sehat.”

Sesungguhnya apa hubungan yang luar biasa antara vitamin D dengan kesehatan usus?

Usus Anda adalah sebuah dunia yang menakjubkan

Tahukah Anda? Setelah saluran pencernaan tubuh manusia dibuka, luasnya sekitar 250 hingga 400 meter persegi, yang setara dengan sebuah lapangan tenis. Sedangkan di dalam kehidupan orang normal, sekitar 60 ton makanan harus melewati saluran pencernaan. Bukankah itu menakjubkan?

Kumpulan bakteri, archaea dan eukariota yang menghuni di saluran usus disebut “mikrobiota usus”, dan telah hidup bersama inangnya selama ribuan tahun, telah membentuk semacam hubungan yang rumit serta saling bermanfaat, dan menguntungkan. Ada sekitar 200 hingga 1.000 spesies mikroorganisme di dalam saluran usus manusia. Mereka diperkirakan memiliki berat total 2kg.

Seiring dengan memasuki saluran pencernaan, jumlah populasi mikroba secara bertahap meningkat. Di dalam lambung, konsentrasi mikroorganisme agak rendah, secara bertahap kepekatannya meningkat di dalam saluran usus kecil, dan tertinggi di dalam usus besar. 

Vitamin D terutama diserap di usus kecil (terutama di usus duabelas jari). 

Karena pengaruh faktor seperti pola makan, obat-obatan, musim lingkungan, stres dan penyakit, jenis dan jumlah bakteri usus terus menerus berubah.

Kumpulan mikrobiota usus, dianggap sebagai “organ ekstra” tubuh manusia, yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Bakteri usus yang sehat juga berarti usus yang sehat. Jika flora usus tidak seimbang maka akan menimbulkan berbagai penyakit lokal dan sistemik pada tubuh manusia.

MANFAAT VITAMIN D:

Pertama: Meningkatkan bakteri usus yang bermanfaat

Dr. Gould adalah contoh, vitamin D yang mengatur flora usus, sehingga membantu penyembuhan penyakit.

Sejumlah penelitian memang menunjukkan korelasi yang signifikan antara asupan vitamin D dan mikrobiota usus.

Di sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature, para peneliti menilai mikrobiota usus dari 80 wanita sehat yang kekurangan vitamin D lalu mengonsumsi suplemen vitamin D. Hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D secara signifikan telah meningkatkan keragaman mikrobiota usus para Wanita itu, sekaligus mempromosikan peningkatan kekayaan probiotik.

Peneliti Austria mempelajari efek suplemen vitamin D3 pada tubuh manusia. Setelah sukarelawan mengonsumsi suplemen vitamin D3 selama 8 minggu, para peneliti mengambil sampel dan mengevaluasi mikroba di perut, usus kecil, usus besar dan feses mereka. Data menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D3 memodulasi mikrobiota usus manusia dan memiliki efek positif pada perbaikan gangguan pencernaan, seperti penyakit radang usus atau infeksi bakteri.

Para peneliti di University of California, San Diego, melakukan tes tinja dan darah pada 567 pria lanjut usia dengan usia rata-rata 84 tahun di berbagai panti jompo di Amerika Serikat. Ditemukan bahwa orang dengan kadar vitamin D aktif tertinggi dalam darah juga memiliki keragaman tertinggi dan jenis mikroba bermanfaat dalam tinja mereka. Di antaranya, frekuensi tinggi munculnya bakteri penghasil butirat. 

Setelah seseorang mengasup makanan yang kaya serat makanan, seperti sayuran dan buah-buahan, bakteri penghasil butirat di usus akan menguraikan serat makanan ini menjadi butirat asam lemak rantai pendek, sehingga mengurangi nitrat yang diproduksi di usus, dan membuat bakteri yang mudah menyebabkan infeksi dan peradangan tidak mungkin bertahan hidup.

Kedua: Melindungi penghalang usus dan tingkatkan kekebalan

Tak hanya itu, vitamin D juga dapat menjaga kesehatan dan keutuhan mukosa usus.

Saluran usus setiap saat berhadapan dengan berbagai bakteri asing, virus dan racun. Sedangkan penghalang permukaan usus ibaratnya tembok kota, mencegah musuh asing tidak dapat masuk dengan mudah. Penghalang usus dibagi menjadi lapisan lendir dan sel epitel, vitamin D dapat mempertahankan fungsi pelindung kedua bagian ini dan membantu sel epitel terhubung lebih erat. 

Makanan hewani menyediakan vitamin D3, dan makanan nabati seperti jamur yang telah dijemur menyediakan vitamin D2. (Shutterstock)

Jika vitamin D cukup, sistem kekebalan saluran usus dapat dengan mudah mengerahkan fungsi melawan penyakit dan peradangan; jika kekurangan vitamin D, maka saluran usus mudah diserang oleh pathogen, juga rentan terhadap peradangan.

Selanjutnya dikatakan, vitamin D dapat mengontrol kekebalan usus alami dan berkat pola makan, serta memiliki efek pencegahan yang baik pada penyakit autoimun.

Bagaimana cara melengkapi vitamin D secara efisien dan berapa banyak?

Kadar normal vitamin D dalam tubuh adalah antara 20 ng/mL hingga 50 ng/mL. 

Di antara keluarga vitamin D, yang terpenting adalah vitamin D2 dan D3.

Vitamin D2 dan D3 awalnya tidak aktif, tetapi ketika mereka setelah memasuki tubuh, liver dapat mengubahnya menjadi calcifediol, yang merupakan bentuk penyimpanan vitamin D di dalam tubuh; selanjutnya ginjal mengubahnya menjadi calcitriol, yang merupakan vitamin D aktif.

Penelitian telah berulang kali menunjukkan bahwa vitamin D3 lebih unggul daripada vitamin D2 dalam meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh. 

Lantas, bagaimana caranya melengkapi vitamin D?

1. Paparan sinar matahari yang efisien

Tanaman dapat mensintesis nutrisi dari air dan karbon dioksida melalui fotosintesis. Sedangkan tubuh manusia juga dapat menghasilkan vitamin D melalui “fotosintesis” serupa. Sebagian besar vitamin D alami tubuh berasal dari sinar matahari.

Ketika sinar ultraviolet (UVB) matahari menyinari kulit kita, ia akan mengubah sejenis kolesterol pada kulit menjadi vitamin D3, dan memasuki peredaran darah.

Melengkapi vitamin D dengan berjemur di bawah sinar matahari adalah yang paling langsung dan juga gratis.

Namun, jika Anda menggunakan sun block cream yang cukup, itu akan mengurangi penyerapan vitamin D hingga lebih dari 90%. Untuk cara berjemur yang paling efisien, disarankan untuk tidak menggunakan sun block dan memaparkan sekitar 1/3 kulit, serta menerima paparan sinar matahari jangka pendek selama 10 hingga 20 menit pada siang hari, tiga kali seminggu sudah cukup. 

Siang hari bukan hanya saat sinar UVB matahari paling kuat, tetapi penelitian juga menunjukkan bahwa tubuh memproduksi vitamin D paling efisien antara pukul 11.00 hingga 14.00. 

2. Ikan yang mengandung lemak tinggi, kuning telur, dan jamur yang sudah dijemur

Makanan yang kaya vitamin D antara lain: Minyak ikan cod, salmon, tuna, sarden, ikan todak, hati sapi, kuning telur.

Makanan lain yang kaya vitamin D adalah jamur segar yang telah terpapar sinar ultraviolet. Faktanya, makanan hewani menyediakan vitamin D3, dan makanan nabati seperti jamur yang telah dijemur menyediakan vitamin D2.

Tingkat vitamin D jamur yang telah dijemur adalah sekitar 10 mikrogram per 100 gram berat segar. Jadi lain kali sebelum makan jamur segar, jemurlah dulu di bawah sinar matahari!

3. Suplemen Vitamin D

Jika Anda tidak cukup terpapar sinar matahari dan tidak mengasup banyak makanan vitamin D tinggi, maka suplemen vitamin D adalah pilihan yang lebih praktis.

Bagi kebanyakan orang, dosis suplemen vitamin D harian yang direkomendasikan adalah 800 IU (20 mikrogram).

Karena vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, untuk memastikan tingkat penyerapannya, dianjurkan untuk melengkapinya pada saat makan. (lin)