Tengkorak Siswi Berusia 9 Tahun di Changsha, Hunan, Tiongkok  Remuk Gara-gara Lemparan Penggaris Guru

oleh Zhu Ying

Seorang siswi berusia 9 tahun di Changsha, Hunan, Tiongkok,  mengalami pecah tengkoraknya gara-gara tindakan seorang guru laki-laki di sekolah. Orang tua siswi tersebut mengungkapkan bahwa pihak sekolah berusaha membungkam siswa lain setelah kejadian tersebut sehingga menimbulkan kemarahan publik. Setelah dilaporkan ke Kantor Kepolisian Changsha, guru tersebut ditahan.

Pada Kamis (7 September), orang tua dari Sekolah Dasar Meixihu di Bocai, Distrik Yuelu, Kota Changsha memposting di platform sosial bahwa putrinya dipukuli secara brutal oleh seorang guru laki-laki di kelas sehari sebelumnya, mengakibatkan tengkoraknya pecah, sampai keluarnya cairan otak. Kraniotomi di rumah sakit membutuhkan waktu lima jam untuk mengangkat pecahan tengkorak dan benda asing.

Pihak sekolah baru memberitahu orang tua 2 jam setelah kejadian, dan sempat mencoba untuk membawa siswi ke rumah sakit untuk melakukan penjahit luka tanpa melakukan pemeriksaan kesehatan. Tentu saja orang tua siswi sangat marah dengan hal ini.

Postingan percakapan dari kelompok orang tua yang beredar di komunitas online menunjukkan bahwa ada seseorang yang mengetahui masalah mengungkapkan, bahwa guru pria bermarga Song itu melemparkan penggaris segitiga baja ke gadis itu seperti melempar darts pada saat kejadian, menyebabkan tengkorak gadis itu pecah dan langsung berdarah-darah.

Beberapa orang tua mengungkapkan, pasca kejadian tersebut, pihak sekolah tidak langsung memberi tahu orang tua, melainkan baru memberitahu orang tua siswi setelah lukanya dijahit. Tak hanya itu, guru kepala kelas juga mengancam anak-anak di kelas tersebut agar tidak memberitahukan kejadian ini kepada orang tua mereka.

Setelah insiden tersebut menarik perhatian masyarakat luas, pada 7 September, Biro Keamanan Umum Changsha Yuelu mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa pada 6 September sore, guru pria bermarga Song telah ditahan pihak berwenang karena dicurigai melakukan tindakan yang sengaja membuat cedera seorang siswi didiknya.

Awalnya, ketika staf sekolah menanggapi pertanyaan dari reporter media Tiongkok, ia  mencoba menyiratkan bahwa itu adalah akibat kecelakaan, Hal mana menimbulkan keraguan kuat di banyak netizen.

Netizen Tiongkok memposting komentar di akun resminya : Ketika tengkorak siswi itu pecah, mengeluarkan banyak darah, pihak sekolah masih berusaha membual, Apakah foto-foto berdarah itu palsu ? Sekolah juga sama jahatnya seperti guru iblis itu, tidak bermoral, sebaiknya sekolah ini ditutup saja !

Ada netizen yang mengomentari : “Yang ditakuti bukanlah kecelakaan, tetapi moral guru, dan pihak sekolah yang berusaha memblokir berita, mengajarkan anak didik supaya berbohong, agar tidak mengungkap kejadian kepada orang tua”.

Ada juga netizen yang menulis : “Apakah pihak berwenang baru mau menangkap pelaku setelah opini publik terhadap kejadian ini meledak ? Ada sesuatu yang mau ditutup-tutupi ?”

Qin Ming, seorang dokter forensik bersertifikat dengan nama asli memposting analisis insiden ini melalui akun Weibo : Karena pecah tulang tengkorak merupakan cedera ringan, polisi menahannya. Jika, seperti yang disebutkan oleh anggota keluarga, lapisan duramater anak tersebut yang pecah, maka itu adalah cedera kranioserebral terbuka, maka (identifikasi cedera) akan dimulai sebagai cedera serius tingkat kedua. (sin)