Pandangan Orang Dalam Militer Tiongkok Tentang Invasi Taiwan

NTD

Militer Partai Komunis Tiongkok (PKT) terus meningkatkan provokasinya di Selat Taiwan untuk menciptakan ketegangan. Ada laporan bahwa Beijing sedang mempersiapkan konflik dengan Taiwan dan Amerika Serikat, namun banyak orang dari kalangan militer Tiongkok yang berpendapat bahwa sesungguhnya PKT tidak perlu berkonfrontasi dengan baik Taiwan maupun Amerika Serikat, karena militer Tiongkok tidak akan memenangkan perang dalam penyerangannya ke Taiwan.

Media Timur Tengah “Al Jazeera” pada 20 Oktober melaporkan bahwa beberapa orang dari kalangan militer Tiongkok tidak setuju untuk menganggap Barat sebagai musuh nomor satu Beijing, apa lagi bersiap untuk menghadapi pertempuran yang tidak dapat dimenangkan.

Miss Selena Fu dari Kota Quanzhou, Fujian mengatakan, bahwa saudara sepupu juga pamannya yang masih bertugas di militer, sama seperti kebanyakan masyarakat Tiongkok, mereka tidak memiliki rasa permusuhan terhadap Taiwan atau negara-negara Barat.

Meskipun para pemimpin militer Tiongkok dan pemerintah pusat tidak akan menyukai pandangan ini, tetapi Selena Fu yang berusia 29 tahun percaya bahwa kedua kerabatnya yang berada di militer bukanlah segelintir orang yang memiliki pandangan positif terhadap negara Barat, juga bukan satu-satunya orang yang meragukan, bahwa militer Tiongkok pasti dapat memenangkan pertempuran dengan Amerika Serikat bila itu benar-benar terjadi. 

Dia mengatakan : “Beberapa perwira militer, seperti mereka, juga percaya bahwa jika terjadi perang, militer Tiongkok tidak bisa menang”. Namun pemimpin tinggi militer jelas menginginkan para perwira dan prajuritnya memercayai apa yang sudah digariskan, “percayalah militer Tiongkok akan menang !”.

Yang Zi, seorang mahasiswa doktoral di Sekolah Hubungan Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, mengatakan bahwa anggota militer Tiongkok memiliki pandangan berbeda mengenai ancaman strategis, yang menyebabkan Xi Jinping berkali-kali mengadakan “kampanye cuci otak” untuk memastikan bahwa pemikiran para prajurit sejalan dengan pemikiran pemerintah pusat. 

Namun cuci otak semacam ini tidak mengubah pemikiran paman dan saudara sepupu Selena Fu yang ditempatkan di pangkalan angkatan laut di Fuzhou yang tetap bersikap positif terhadap dunia Barat secara umum.

“Mereka tidak ingin pecah perang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Mereka berpikir bahwa cara terbaik adalah menjaga hubungan bilateral”, kata Selena Fu. “Yang pasti, mereka tidak berpikir ada pihak yang mau menyerang Tiongkok, jadi apa maknanya melakukan persiapan menghadapi perang ?”

Mr. Shi, seorang warga Wuhan, Hubei yang memiliki seorang teman baik yang bekerja di departemen logistik militer Tiongkok mengatakan bahwa, temannya juga tidak menganggap negara-negara Barat sebagai ancaman bagi Tiongkok, malahan berpendapat bahwa PKT telah melakukan tindakan yang salah dengan memutus saluran komunikasi militer dengan Amerika Serikat setelah Ketua DPR-AS Pelosi berkunjung ke Taiwan tahun lalu.

Selena Fu mengatakan bahwa orang-orang seperti paman dan adik sepupunya dalam militer Tiongkok tidak percaya pemerintahan Beijing dapat memimpin tentara menuju kemenangan dalam invasinya ke Taiwan.

Teman Mr. Shi di militer juga percaya bahwa Amerika Serikat memiliki lebih banyak sekutu dan memiliki lebih banyak pengalaman tempur dibandingkan dengan militer Tiongkok. Jika Tiongkok berperang dengan Taiwan yang didukung Amerika Serikat dan sekutunya, Tiongkok tidak bakalan menang.

Sejak awal tahun ini, Angkatan Roket dan Departemen Persenjataan Umum yang menjadi tentara andalan Partai Komunis Tiongkok yang dibentuk sendiri oleh Xi Jinping telah mengalami pembersihan besar-besaran. Beberapa orang mantan komandan dan wakil komandan Angkatan Roket Tiongkok telah ditangkap, dilengserkan, bahkan Menteri Pertahanan Li Shangfu, sudah entah berada di mana selama hampir dua bulan. Banyak pengamat menilai militer Tiongkok kini sedang berada dalam situasi kacau.

Zhang Tianliang, seorang ahli masalah Tiongkok mengatakan dalam program “Tian Liang Times” bahwa banyak orang percaya bahwa jika Xi Jinping memerintahkan tentara untuk berperang, orang-orang di tentara tidak punya pilihan selain selain menjalankan perintah “hilangkan rasa takut maju terus”. Namun ada banyak kejadian di luar dugaan dalam sejarah di mana pasukan membelot di medan perang, jadi kita sulit memprediksi berapa banyak pasukan komunis yang menyerang Taiwan akan membalikkan arah senjatanya.

Zhang Tianliang percaya bahwa apa yang disampaikan oleh orang yang diwawancarai “Al Jazeera” ini mewakili pemikiran sebenarnya dari seluruh perwira dan prajurit yang berada di garis depan. Jika PKT benar-benar melancarkan serangan ke Taiwan, akan ada sejumlah besar prajurit Tiongkok yang melarikan diri. Saat ini banyaknya fenomena anti pemerintah muncul di Tiongkok. Jika Xi Jinping sadar akan hal-hal ini, niscaya ia akan berpikir ulang untuk menyerang Taiwan. (sin)