Perang Berkecamuk dan Tentara Israel Menerobos Masuk, Para Pejabat Tinggi dari Eropa dan AS Berdatangan ke Timur Tengah

Konflik Israel-Hamas terus berlanjut, dan perang terus berkecamuk. Tentara Israel baru-baru ini mengumumkan tahap ketiga dari rencana perangnya. Pada Sabtu (6 Januari), sejumlah besar konvoi bantuan memasuki Gaza

NTD

Pada Sabtu (6 Januari), konvoi bantuan dalam jumlah besar memasuki Gaza dari Mesir. Ketika perang Israel dengan  Hamas mendekati tiga bulan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah mengumumkan rencana untuk fase ketiga dari perang tersebut.

Gallant mengatakan bahwa ia akan terus mengejar para pemimpin Hamas di Gaza selatan sambil memajukan pertempuran di bagian utara dengan taktik baru.

Pada fase ketiga perang, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza utara akan mengadopsi pendekatan baru dalam peperangan, termasuk penggerebekan, penghancuran terowongan, serangan udara dan darat, serta operasi khusus.

Di Gaza selatan, IDF akan terus memburu para pemimpin Hamas dan menyelamatkan para sandera yang diculik oleh Hamas.

Pada Jumat (5 Januari), pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas terus berlanjut di kota Khan Younis, Gaza selatan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel menyerang lebih dari 100 target di Gaza melalui laut, darat, dan udara, termasuk markas operasional militan.

Pada saat yang sama, pasukan Israel menghancurkan beberapa pangkalan militer Hamas dan gudang-gudang yang menyimpan senjata dan infrastruktur lainnya yang digunakan untuk aktivitas teror. Hamas juga menembakkan roket ke Israel.

Dalam penggerebekan di daerah pemukiman di Gaza tengah, pasukan Israel menemukan terowongan militan, sebuah laboratorium kimia yang digunakan untuk produksi senjata dan tempat peluncuran anti-tank.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Mayor Jenderal Daniel Hagari mengatakan: “Ada banyak pintu jebakan (di pintu masuk terowongan), yang sulit untuk dimasuki. Di balik pintu tersebut, terdapat banyak bahan peledak, mesin dan peralatan lain yang dapat melakukan serangan jarak jauh. peluncur roket.”

Saat ini tentara Israel sedang berperang di berbagai lini, selain pertempuran menumpas Hamas di Gaza, juga harus menghadapi serangan Hizbullah di Lebanon dan angkatan bersenjata Houthi di Yaman.

Roket yang ditembakkan Hizbullah dan Hamas menghantam kota Kiryat Shmona di perbatasan antara Israel dan Lebanon, memaksa banyak warga meninggalkan rumah mereka.

Kelompok Houthi meledakkan sebuah kapal tak berawak berisi bahan peledak di Laut Merah pada Kamis 4 Januari, mengklaim bahwa tindakan tersebut adalah untuk mendukung warga Palestina di Gaza. Beruntung ledakan tersebut tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan diplomat utama Uni Eropa Josep Borrell melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada hari Jumat untuk mencegah konflik Gaza menyebar ke Tepi Barat, Lebanon, dan jalur air Laut Merah, dengan harapan menemukan cara untuk melindungi warga sipil dan menyelamatkan sandera .

Di hari yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa pemerintah Jerman sangat memperhatikan situasi perbatasan antara Israel dan Lebanon. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock akan berangkat pada Minggu (7 Januari) melakukan pembicaraan di Timur Tengah untuk mengekang situasi di Timur Tengah. (hui)